Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puskesmas Diminta Fasilitasi Tes Covid-19 untuk Santri yang Akan Kembali ke Pesantren

Kompas.com - 25/06/2020, 09:20 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah meminta Puskesmas harus memfasilitasi tes cepat atau rapid test maupun tes swab bagi para santri yang akan kembali ke pondok pesantren.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengatakan, dirinya sudah meminta Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto untuk memberikan surat edaran kepada puskesmas-puskesmas terkait hal tersebut.

"Saya sudah minta Menkes untuk ada edaran ke puskesmas-puskesmas, kalau ada santri yang mau berangkat ke pesantren dari kampungnya harus difasilitasi tes baik rapid maupun swab test," ujar Muhadjir dalam acara "Ngobrol Pintar di MUI", Rabu (24/6/2020) malam.

Baca juga: Santri Wajib Tes PCR, Wapres: Pesantren di Era New Normal Harus Aman

Hal tersebut dibutuhkan karena puskesmas juga sudah diberikan anggaran oleh pemerintah melalui dana khusus penanganan Covid-19.

Tidak hanya itu, bagi puskesmas yang berada di dekat pesantren, mereka juga harus memberikan fasilitas yang sama kepada para santri.

Apalagi, jika pesantren terdekat itu sudah dipastikan akan membuka kembali kegiatan belajar-mengajar mereka.

"Harus dipastikan ketika santri datang ke pondok pesantren betul-betul aman (Covid-19). Kalau sudah aman dia tinggal di situ, harus steril," kata Muhadjir.

"Tak boleh lagi ada orang luar yang datang ke situ, termasuk orangtuanya kalau mau datang harus melalui prosedur ketat," tutur dia.

Baca juga: Wakil Ketua Komisi VIII DPR Minta Pesantren Kembali Dibuka

Muhadjir mengatakan, dengan demikian maka pondok pesantren akan menjadi tempat yang sangat aman dari Covid-19 jika sejak awal sudah steril.

Ia pun berharap pesantren dapat menjadi model percontohan bagi sekolah-sekolah reguler sebelum membuka kembali kegiatan belajar-mengajar.

Hal tersebut sangat penting demi menghindari kemungkinan munculnya klaster baru dari Covid-19.

"Tapi saya optimistis (di pesantren) kecil kemungkinan terjadinya klaster baru. Apalagi yang datang santri-santri masih mudah yang imunitasnya baik. Justru yang harus diamankan itu pengurusnya, kyai-kyainya," kata dia.

Baca juga: Menko PMK: Pimpinan Pesantren Diberi Keleluasaan soal Keputusan Dimulainya Kegiatan Belajar

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com