Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres Ma'ruf Amin Akui Realisasi Sistem Ekonomi Syariah Tidak Mudah

Kompas.com - 23/06/2020, 13:59 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengakui realisasi sistem ekonomi syariah yang merupakan salah satu ajaran dalam agama Islam di bidang ekonomi tidaklah mudah.

Salah satu yang dialami bank dan lembaga keuangan syariah di Tanah Air adalah karena mereka belum mampu memberikan bantuan modal tanpa bagi hasil yang optimal.

"Untuk merealisasi ajaran agama (ekonomi syariah) tersebut tidak mudah. Di antara masalah yang masih dihadapi lembaga keuangan syariah, terutama bank syariah, ialah belum mampu memberikan bantuan modal tanpa bagi hasil secara optimal," ujar Ma'ruf saat pidato untuk menerima gelar Doktor Honoris Causa dari Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar untuk bidang ilmu manajemen keminatan syariah, Selasa (23/6/2020).

Baca juga: Wapres Sebut Sistem Ekonomi Syariah Layak Jadi Alternatif, Gantikan Sistem Kapitalis

Menurut Ma'ruf, hal itu karena dana-dana sosial yang terdiri dari zakat, infak, shadaqah (ZIS) masih sangat kecil.

Selain itu, mereka juga belum mampu memberikan pembiayaan tanpa jaminan, karena harus menjaga dana shahibul mal dari wanprestasi nasabah.

"Alasannya karena dana pinjaman tersebut bukanlah milik bank, tapi milik pihak ketiga yang harus dipertanggungjawabkan," kata dia.

Baca juga: Dapat Gelar Doktor Honoris Causa, Wapres Bicara Perjalanan Ekonomi Syariah RI

Oleh karena itu, kata Ma'ruf, untuk menjembatani hal tersebut perlu diperbanyak al-qordhu al-hasan, yakni sistem yang berkaitan dengan segala bentuk pinjaman tanpa imbalan.

Dengan begitu, kata dia, maka pemberdayaan ekonomi umat di lapisan ekonomi kecil pun dapat terbantu secara nyata.

Apalagi, bank syariah merupakan salah satu pilar ekonomi syariah yang tidak dapat dipisahkan dari aktivitas umat Islam.

Implementasinya pun tidak hanya berbasis perundang-undangan saja tetapi juga harus mematuhi prinsip syariah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com