Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bintang Emon Diserang Setelah Kritik Kasus Novel, Komentar Istana, hingga Dukungan KPK dan DPR

Kompas.com - 17/06/2020, 07:03 WIB
Ardito Ramadhan,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komika Bintang Emon mendapat dukungan luas dari publik dan sejumlah tokoh setelah diserang di media sosial.

Serangan itu salah satunya tuduhan bahwa Bintang Emon menggunakan narkoba. 

Serangan itu disinyalir berkaitan dengan video unggahan Bintang Emon yang berisi kritik berbalut komedi mengenai tuntutan ringan bagi dua terdakwa kasus penyiraman air keras terhadap penyidik KPK Novel Baswedan.

Baca juga: SAFEnet Sarankan Bintang Emon Lapor ke Polisi soal Serangan Digital

Melalui akun Instagram-nya, @novelbaswedanofficial, Novel mengaku prihatin atas serangan yang diterima oleh Bintang Emon tersebut.

"Saya prihatin karena Bintang Emon seorang anak muda yang menyampaikan kritik sosial, menyuarakan kritik adanya suatu ketidakadilan atas suatu proses hukum yang dilakukan terhadap pelaku penyerangan atas diri saya," kata Novel. Selasa (16/6/2020).

Novel mengatakan, kritik yang disampaikan Bintang Emon tersebut merupakan suatu hal yang wajar.


Sebab, persidangan kasus penyiraman air keras dinilainya telah menunjukkan proses penegakan hukum yang bermasalah.

"Proses itu tampak sekali keterlaluan, tampak sekali mempertontonkan wajah hukum yang buruk dan lucu. Sehingga saya melihat kritik sosial itu sudah pada tempatnya," ujar Novel.

Baca juga: Novel Baswedan: Bintang Emon Menyuarakan Kritik atas Ketidakadilan

Senada dengan Novel, Ketua Wadah Pegawai KPK Yudi Purnomo mengatakan, video yang dibuat Bintang Emon merupakan bukti masih ada anak muda yang berani menyuarakan kebenaran.

"Apa yang disuarakan Bintang Emon mewakili suara idealis kaum muda yang kelak akan menjadi pemimpin bangsa ini dan mempunyai harapan Indonesia bebas dari korupsi," kata Yudi.

 

Dukungan DPR

Dukungan bagi Bintang Emon juga disuarakan oleh sejumlah politikus.

Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera Mardani Ali Sera menyatakan, video yang dibuat Bintang Emon merupakan bentuk penyampaian pendapat.

"Bintang Emon satu contoh anak muda yang berani menyampaikan pendapat, prinsip get angry and get involved, marahlah dan terlibatlah, patut diapresiasi pada Bintang Emon," kata Mardani dalam video yang diberikannya, Selasa.

Menurut Mardani, Indonesia membutuhkan anak-anak muda yang berani menyampaikan pendapatnya meski saat ini Bintang mendapat serangan dari akun-akun anonim.

Halaman:


Terkini Lainnya

Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Nasional
Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Nasional
Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Nasional
Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Nasional
Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Nasional
Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Nasional
Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
9 Kabupaten dan 1 Kota  Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

9 Kabupaten dan 1 Kota Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

Nasional
KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat 'Dirawat Sampai Sembuh'

KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat "Dirawat Sampai Sembuh"

Nasional
BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

Nasional
PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com