JAKARTA, KOMPAS.com - Persatuan Gereja-gereja Indonesia (PGI) berpendapat, belum saatnya Indonesia memasuki era kenormalan baru alias new normal terkait pandemi virus corona (Covid-19).
Sebab, dalam perspektif PGI, era new normal baru dapat diterapkan apabila grafik kasus Covid-19 melandai dan cenderung turun. Sementara, Indonesia belum demikian.
"Normal baru sendiri dalam kaitan kesehatan dalam rumusan PGI adalah sebuah kondisi di mana kurva pandemi menurun dan melandai," ujar Sekretaris Umum PGI Jacky Manuputty dalam diskusi online bertajuk 'Tata Hidup Baru (The Normal Life): Prespektif Agama-agama', Senin (8/6/2020).
Baca juga: Kasus Covid-19 Terus Naik di 4 Provinsi Ini, Pemerintah Kirim Tenaga Ahli
"Masyarakat telah bisa beradaptasi dan penanggulangan Covid-19 berjalan secara linear pada kemajuan," lanjut dia.
Oleh sebab itu, PGI menyarankan bahwa penerapan new normal jangan diterapkan terlebih dahulu dan fokus menurunkan angka penularan.
"Oleh karena itu, dalam pernyataan pers kami sebelumnya, kami nyatakan bahwa saat ini kami belum melihat telah mencapai normal baru," ujar dia.
Namun, apabila pemerintah tetap berkeinginan menerapkan new normal di tengah penularan yang masih terbilang tinggi, Jacky menyebut, new normal merupakan tantangan yang harus dijawab bersama-sama.
Baca juga: Kasus Baru Covid-19 di DKI Naik Lagi, Ini Selengkapnya...
Diketahui, new normal menjadi istilah baru yang ramai dinarasikan. Istilah ini muncul tak lama usai Presiden Joko Widodo mengajak ‘berdamai’ dengan Covid-19.
Ada sejumlah daerah yang akan menjadi proyek percontohan kebijakan ini.
Ada empat provinsi dan 25 kabupaten/kota yang akan mulai melaksanakan skenario ini. Empat provinsi tersebut adalah Sumatera Barat, DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Gorontalo.
Namun, sampai saat ini pemerintah belum mengumumkan kapan tepatnya penerapan kebijakan new normal itu.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.