BANJARMASIN, KOMPAS.com - Pemerintah pusat mengirim tenaga ahli ke empat daerah yang diketahui mengalami peningkatan kasus Covid-19 dalam satu pekan terakhir.
Keempat daerah itu adalah Kalimantan Selatan, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, dan Sumatera Selatan.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan, pengiriman tenaga ahli tersebut dilakukan sebagai salah satu arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Pemerintah pusat sesuai arahan Presiden Jokowi akan turut membantu mengatasi persoalan Covid-19 yang terjadi pada keempat provinsi tersebut. Di antaranya mengirim tenaga ahli yang akan melatih tim untuk melakukan tracking," ujar Muhadjir dikutip dari siaran pers, Senin (8/6/2020).
Baca juga: Menko PMK Sebut Pemetaan Kasus Positif Covid-19 Sangat Penting
Dalam kunjungannya ke Banjarmasin, Kalimantan Selatan pada Minggu (7/6/2020), Muhadjir mengatakan, upaya tracking (pelacakan), tracing (penelusuran), dan testing (pengujian) dalam mendeteksi sebaran Covid-19 dibutuhkan.
Dalam pelaksanaannya, perlu melibatkan berbagai unsur terkait dan relawan medis dari mahasiswa dengan ilmu mikrobiologi molekuler.
Tenaga ahli tersebut akan melatih tim yang dibentuk dalam melakukan pelacakan, penelusuran, dan pengujian tersebut.
Baca juga: Minta Tracking Covid-19 Diperbanyak, Menko PMK Harap Uji Spesimen Bisa Mencapai 30.000 Per Hari
Dengan begitu, ia pun meyakini kasus Covid-19 di berbagai daerah, termasuk di empat daerah tersebut bisa dituntaskan.
Pada kesempatan itu, pemerintah pusat juga memberikan bantuan kepada Provinsi Kalimantan Selatan dengan menambah dua alat polymerase chain reaction (PCR) untuk sampel swab Covid-19.
Kemudian 9 pack plasma convalescent yang terbukti mengobati pasien yang sangat berat, 4 unit ventilator oxygen concentrator, vitamin C, dan alat pelindung diri (APD).
Baca juga: Menko PMK: New Normal Bukan Berarti Seenaknya
Merujuk hasil penelitian Jepang, kata Muahdjir, penyebaran Covid-19 tidak hanya melalui ludah dan lendir tetapi juga lewat napas penderita Covid-19.
Bahkan di ruangan tertutup dan ber-AC, virus dapat hidup melayang selama 20 menit di udara, serta dapat menular dengan masuk ke dalam hidung, mulut, atau mata.
"Perlu kita waspadai adalah sebenarnya pertemuan-pertemuan tertutup dan tidak adanya pemeriksaan yang ketat. Itulah yang harus kita antisipasi," ucap Muhadjir.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.