JAKARTA, KOMPAS.com - Direktorat Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri masih mencari dua anak buah kapal (ABK) Indonesia di Kapal Long Xing 629.
“Dua lagi sudah kembali ke daerah asal tanpa diketahui dan sekarang kami berkoordinasi dengan LPSK untuk mencoba mencari yang bersangkutan,” ujar Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Brigjen (Pol) Ferdy Sambo melalui telekonferensi, Rabu (20/5/2020).
Total terdapat 22 ABK yang diberangkatkan untuk bekerja di Kapal Long Xing 629.
Selain dua orang yang masih dicari, sebanyak 14 kru kapal telah kembali ke Indonesia, empat orang meninggal, dan dua orang lainnya masih berlayar.
Ferdy menceritakan, awalnya ke-22 ABK ini diterbangkan ke Busan, Korea Selatan, pada 13 dan 14 Februari 2019.
Baca juga: 45 ABK Indonesia di Kapal Ikan Asing Mengaku Belum Terima Gaji, Totalnya Rp 2,9 Miliar
Para WNI tersebut mulai berlayar dengan Kapal Long Xing 629 sejak 15 Februari 2019.
Kemudian, pada bulan Maret 2019, dua ABK dipindahkan ke kapal lain. Kedua ABK inilah yang masih berlayar hingga sekarang.
“Dalam pelayaran tersebut, Maret 2019, dua ABK atas nama Edo dan Idris ini dipindahkan ke kapal Long Xing 630 karena Kapal Long Xing 630 ini membutuhkan penambahan ABK,” ujarnya.
Kemudian, satu ABK bernama Sepri meninggal karena sakit pada 22 Desember 2019. Jenazah Sepri kemudian dilarung dari kapal.
Selain Sepri, tiga ABK lainnya juga sakit dan dipindahkan ke Kapal Long Xing 802.
Dari ketiga ABK yang dipindahkan, satu ABK atas nama Alfatah meninggal pada 27 Desember 2019 dan jenazahnya dilarung. Sementara, dua ABK lainnya dipulangkan ke Tanah Air.
Baca juga: Polri Akan Tetapkan Tersangka Baru Kasus Dugaan Perdagangan Orang di Kapal Long Xing 629
“Kemudian dua orang yang ada di Kapal Long Xing 802 ini dilabuhkan ke Samoa dan dikembalikan ke Indonesia dan dua orang ini yang sedang kami cari keberadaannya,” tutur dia.
Merasa ada perlakukan yang tidak sesuai, sisa 16 ABK yang masih berada di Kapal Long Xing 629 meminta untuk pulang.
Akan tetapi, Kapal Long Xing 629 tidak memiliki izin untuk kembali. Maka dari itu, 16 ABK yang tersisa dipindahkan ke Kapal Tian Yu 8 pada Maret 2020.
Dalam perjalanan, tepatnya 2 April 2020, satu ABK bernama Ari meninggal di Kapal Tian Yu 8. Jenazah Ari kemudian dilarung.