"Kita harus menyadari banyaknya ancaman penyakit di tengah masyarakat kita yang menjadi comorbid, pemberat sehingga menjadi penyebab kasus kematian," ujar dia.
Ungkapan dukacita pemerintah
Yurianto mengungkapkan bahwa pemerintah berdukacita atas masih adanya penambahan pasien Covid-19 yang tutup usia.
Apalagi, menurut dia, kasus kematian akibat Covid-19 kini juga terjadi di beberapa provinsi.
"Jumlahnya merata hampir di semua provinsi. Kami meyakini ini masih akan terjadi. Dampaknya dirasakan ke keluarga yang dtinggalkan dan kita semua," ucap Yuri.
Baca juga: Yurianto: Makin Banyak Virus Corona yang Masuk ke Tubuh, Makin Berat Gejala Fisiknya
Yuri menyatakan bahwa pemerintah pun menyatakan tidak akan berdiam diri dengan kondisi masyarakat yang saat ini menderita akibat Covid-19.
Untuk itu, Yuri mengajak seluruh masyarakat untuk bergotong royong dan saling bantu dalam mengatasi penyebaran Covid-19.
"Keprihatinan mendalam bagi negara, tidak mungkin lagi berdiam diri, tidak mungkin untuk tidak melanjutkan kerja yang besar ini. Mari kita merapatkan barisan untuk bergotong royong, selesaikan masalah ini secara bersama," kata dia.
Pemerintah buka data ODP dan PDP
Dalam konferensi pers pada Selasa (14/4/2020), pemerintah mengungkap data orang dalam pemantauan (ODP) terkait virus corona (Covid-19).
Achmad Yurianto mengatakan, hingga Selasa jumlah ODP tercatat sebanyak 139.137 orang.
"Kategori orang dalam pemantauan sampai saat ini sudah tercatat 139.137 orang," ujar Yuri.
"Inilah yang kemudian menjadi perhatian besar kita," kata dia.
Pemerintah sangat memperhatikan ODP. Sebab, ODP berpotensi mengidap Covid-19 tanpa gejala klinis.
Selain ODP, Yuri mengungkap data pasien dalam pengawasan (PDP) yakni berjumlah 10.482 orang.