Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rumah Mewah Dibeli oleh Mertua, Emirsyah Mengaku Tak Tahu Prosesnya

Kompas.com - 28/02/2020, 13:39 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Direktur Utama Garuda Indonesia yang kini menjadi tersangka suap, Emirsyah Satar, membenarkan keterangan saksi yang menyebutkan bahwa rumahnya di kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan, dibeli oleh ibu mertuanya, Mia Suhodo.

Rumah tersebut saat ini telah disita oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) karena diduga dibeli menggunakan uang hasil suap.

"Memang mertua saya yang beli, dan waktu itu juga sertifikatnya atas nama mertua," kata Emirsyah dalam persidangan yang digelar di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), Jakarta Pusat, Jumat (28/2/2020).

Baca juga: Penyanyi Iis Sugianto Jadi Saksi di Sidang Eks Dirut Garuda Emirsyah Satar

Meski dibeli oleh ibu mertuanya sendiri, Emirsyah mengaku tak tahu menahu proses pembelian rumah tersebut. Sebab, ia tak pernah dilibatkan dalam prosesnya.

"Saya tidak pernah ketemu (penjual rumah), saya tidak pernah ikut di situ," ujar dia.

Emirsyah mengatakan, karena ibu mertuanya meninggal dunia, rumah tersebut lantas diwariskan ke anak-anak Mia Suhodo.

"Karena mertua meninggal akhirnya diwariskan sekarang sertifikat atas nama anak-anaknya," kata dia.

Sebelumnya, Jaksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan klarifikasi atas pembelian rumah tersangka suap mantan Direktur Utama PT Garuda Indonesia, Emirsyah Satar, di kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan.

Klarifikasi itu dilakukan jaksa dengan mendengar keterangan dari saksi yang dihadirkan dalam persidangan Jumat (28/2/2020), Istiningdyah Sugianto alias Iis Sigianto.

Iis Sugianto yang juga penyanyi era 80-an itu bersaksi bahwa dirinya menjual rumah kepada Mia Suhodo, yang ternyata merupakan ibu mertua Emirsyah, senilai Rp 8,5 miliar.

"Benar ibu ada jual tanah dan rumah ke Mia Suhodo di Pondok Pinang, Kebayoran Lama?," tanya Jaksa dalam sidang yang digelar di Pengadilan Tipikor, Jakarta Pusat, Jumat (28/2/2020).

"Iya," jawab Iis.

Baca juga: Pengacara Klarifikasi Saksi yang Sebut Emirsyah Satar Anggap Gratifikasi Wajar

Iis membenarkan bahwa uang Rp 8,5 miliar itu dilunasi melalui empat kali proses pembayaran. Seluruhnya dibayarkan secara cash menggunakan cek.

Emirsyah didakwa menerima suap dari pendiri sekaligus mantan Direktur Utama PT Mugi Rekso Abadi, Soetikno Soedarjo, terkait pengadaan pesawat dan mesin pesawat di PT Garuda Indonesia.

Jaksa menuturkan, uang yang diterima Emirsyah dari Soetikno berbentuk rupiah dan sejumlah mata uang asing.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com