“Lagi mumet gue. Sebel. Lo handle dulu,” pintanya.
Meskipun kelihatan cuek atau menghindari masalah, sebenarnya dia perhatian juga. Hampir tiap kerjaan yang ia minta saya handle itu akan ditanyakannya kembali.
Saya biasa kasih laporan sederhana buat kemudian dibahas bareng. Solusinya tetap dicari bersama.
Walau, itu dalam prosesnya harus dibahas dengan ketawa-tawa, tambah bumbu lelucon sedikit dan modal ngopi secangkir dua cangkir, kalau memang tatap muka. Kalau enggak sempat ketemu, ya jam 10 atau 11 malam bisa teleponan sambil bahas.
“Kalo kerja di meja mumet, Nov. Apalagi di-meeting-in mulu, mana bisa kelar si kerjaan. Yang bener tuh ya dikerjain. Enaknya dibebasin, kelarin dengan cara sendiri-sendiri. Itu baru keren. Gue mau refreshing. Nulis,” begitu deh penutupnya.
Begitulah cara ia bekerja. Kami diajak masuk ke dunianya agar bisa bekerja bersama tanpa kubikel-kubikel yang biasa. Yang penting pekerjaan beres. Dipanggil sewaktu-waktu juga bisa. Itu prinsip kerjanya.
Cara itu membuat kami bisa bekerja jujur dengan hati. Tidak ada paksaan.
“Kalau ada apa-apa bilang sama gue, biar gue tahu duluan. Biar gue tahu keadaan tim dan bisa back-up. Kerja bebas, gimana caranya yang penting selesai enggak ngasal. Yang enggak boleh (adalah) bohong, gue enggak suka,” ujar dia soal "aturan" kerja.
Mendahului karier sebagai penjaga kanal properti dan edukasi setelah beberapa penugasan lain sebelumnya, ia lanjut diberi tugas besar untuk membangun sebuah tim khusus. Content marketing, namanya.
Tugasnya adalah mengerjakan produk iklan native—alias produk dengan standar kualitas penulisan dan atau penggarapan redaksional Kompas.com tetapi untuk versi berbayar.
Sejak itu, nama besar Mas Latief tak bisa lepas dari jejak content marketing di Kompas.com.
Pada 2014, content marketing dibuat. Waktu itu, tim ini masih berada di bawah divisi redaksi. Isinya ya hanya dia saja. Lalu, pada 2015 tim kecil dibentuk.
Personel yang tadinya satu dua orang, terus bertambah, tumbuh, dan berkembang. Sempat pula gonta-ganti dan ditinggal personel lama—ada yang balik sepenuhnya ke redaksi, ada pula yang melanjutkan langkah kaki ke tempat baru.
Sekarang, jumlah tim sudah belasan orang dengan fungsi lengkap. Produk content marketing juga sudah macam-macam.
Dia pula orang di balik layar yang sering nambah-nambahin jenis produk. Biar klien KG Media punya banyak pilihan, adalah penjelasan yang paling sering dia berikan.