Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kong Latip dalam Kenangan dan Nasi Liwet Terakhir...

Kompas.com - 29/12/2019, 20:49 WIB
Sri Noviyanti,
Palupi Annisa Auliani

Tim Redaksi

“Lagi mumet gue. Sebel. Lo handle dulu,” pintanya.

Meskipun kelihatan cuek atau menghindari masalah, sebenarnya dia perhatian juga. Hampir tiap kerjaan yang ia minta saya handle itu akan ditanyakannya kembali.

Saya biasa kasih laporan sederhana buat kemudian dibahas bareng. Solusinya tetap dicari bersama.

Walau, itu dalam prosesnya harus dibahas dengan ketawa-tawa, tambah bumbu lelucon sedikit dan modal ngopi secangkir dua cangkir, kalau memang tatap muka. Kalau enggak sempat ketemu, ya jam 10 atau 11 malam bisa teleponan sambil bahas.

Kalo kerja di meja mumet, Nov. Apalagi di-meeting-in mulu, mana bisa kelar si kerjaan. Yang bener tuh ya dikerjain. Enaknya dibebasin, kelarin dengan cara sendiri-sendiri. Itu baru keren. Gue mau refreshing. Nulis,” begitu deh penutupnya.

Begitulah cara ia bekerja. Kami diajak masuk ke dunianya agar bisa bekerja bersama tanpa kubikel-kubikel yang biasa. Yang penting pekerjaan beres. Dipanggil sewaktu-waktu juga bisa. Itu prinsip kerjanya.

Cara itu membuat kami bisa bekerja jujur dengan hati. Tidak ada paksaan.

“Kalau ada apa-apa bilang sama gue, biar gue tahu duluan. Biar gue tahu keadaan tim dan bisa back-up. Kerja bebas, gimana caranya yang penting selesai enggak ngasal. Yang enggak boleh (adalah) bohong, gue enggak suka,” ujar dia soal "aturan" kerja.

Pionir Content Marketing Kompas.com

Mendahului karier sebagai penjaga kanal properti dan edukasi setelah beberapa penugasan lain sebelumnya, ia lanjut diberi tugas besar untuk membangun sebuah tim khusus. Content marketing, namanya.

Tugasnya adalah mengerjakan produk iklan native—alias produk dengan standar kualitas penulisan dan atau penggarapan redaksional Kompas.com tetapi untuk versi berbayar.

Sejak itu, nama besar Mas Latief tak bisa lepas dari jejak content marketing di Kompas.com.

Pada 2014, content marketing dibuat. Waktu itu, tim ini masih berada di bawah divisi redaksi. Isinya ya hanya dia saja. Lalu, pada 2015 tim kecil dibentuk.

Personel yang tadinya satu dua orang, terus bertambah, tumbuh, dan berkembang. Sempat pula gonta-ganti dan ditinggal personel lama—ada yang balik sepenuhnya ke redaksi, ada pula yang melanjutkan langkah kaki ke tempat baru.

Sekarang, jumlah tim sudah belasan orang dengan fungsi lengkap. Produk content marketing juga sudah macam-macam.

Dia pula orang di balik layar yang sering nambah-nambahin jenis produk. Biar klien KG Media punya banyak pilihan, adalah penjelasan yang paling sering dia berikan.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

Nasional
Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

BrandzView
Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Nasional
Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Nasional
Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Nasional
Hasto: Di Tengah Panah 'Money Politic' dan 'Abuse of Power', PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Hasto: Di Tengah Panah "Money Politic" dan "Abuse of Power", PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Nasional
Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Nasional
Ke Kader yang Akan Ikut Pilkada, Megawati: Kalau Bohong, Lebih Baik Tidak Usah

Ke Kader yang Akan Ikut Pilkada, Megawati: Kalau Bohong, Lebih Baik Tidak Usah

Nasional
Hakim: Hinaan Rocky Gerung Bukan ke Pribadi Jokowi, tetapi kepada Kebijakan

Hakim: Hinaan Rocky Gerung Bukan ke Pribadi Jokowi, tetapi kepada Kebijakan

Nasional
Belum Putuskan Maju Pilkada di Mana, Kaesang: Lihat Dinamika Politik

Belum Putuskan Maju Pilkada di Mana, Kaesang: Lihat Dinamika Politik

Nasional
Jokowi Bakal Diberi Posisi Terhormat, PDI-P: Untuk Urusan Begitu, Golkar Paling Sigap

Jokowi Bakal Diberi Posisi Terhormat, PDI-P: Untuk Urusan Begitu, Golkar Paling Sigap

Nasional
PPP Jadi Partai yang Gugat Sengketa Pileg 2024 Terbanyak

PPP Jadi Partai yang Gugat Sengketa Pileg 2024 Terbanyak

Nasional
Wapres Doakan Timnas Indonesia Melaju ke Final Piala Asia U23

Wapres Doakan Timnas Indonesia Melaju ke Final Piala Asia U23

Nasional
Ada 297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Pengacara dari 8 Firma Hukum

Ada 297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Pengacara dari 8 Firma Hukum

Nasional
Novel Baswedan dkk Laporkan Nurul Ghufron ke Dewas KPK, Dianggap Rintangi Pemeriksaan Etik

Novel Baswedan dkk Laporkan Nurul Ghufron ke Dewas KPK, Dianggap Rintangi Pemeriksaan Etik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com