Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kong Latip dalam Kenangan dan Nasi Liwet Terakhir...

Kompas.com - 29/12/2019, 20:49 WIB
Sri Noviyanti,
Palupi Annisa Auliani

Tim Redaksi

Di redaksi Kompas.com, ia kerap dipanggil Kong Latip. Beda lagi di divisi marketing. Ada yang memanggil dia Bebeb juga, lho....

Kami di internal tim, biasanya hanya memanggil dengan sebutan Mas Latief, Mas La, atau Babeh. Dia itu ya babehnya anak-anak yang aslinya adalah bawahannya di kantor.

Gaya kerja

“Nov, besok bagian ini lo yang handle ya. Gue lupa masih ada kerjaan lain. Kite bagi badan,” ujar dia sekali waktu.

Dasar saya memang suka ragu, jawaban yang sering terlontar pun, “Apa gak apa-apa gw yang handle, mas?” 

Emang kenapa? Bisa, kan?” itu saja jawaban baliknya.

Ya begitu itu cara Mas Latief biasanya menantang saya dalam pekerjaan, apalagi untuk model garapan baru.

Kalau perlu, mimik muka dan gesturnya dibuat seserius mungkin. Tujuannya cuma satu, saya tak menolak.

Saat garapan usai, dia lagi juga yang akan bertanya. “Gimana, Nov? Hahahaha....”

Tawa di ujung pertanyaan seusai garapan itu kentara benar nada jail. Tengil.

Gue sengaja, nyemplungin lo biar pe-de! Lo lihat, orang yang gak kelihatan bisa itu karena gak pe-de. Kalau dijalanin, pasti bisa. Next, gue mau lo bisa begitu ya!”

Model “nyemplungin” orang seperti itu lalu jadi semacam trademark dia. “Gayanya Mas Latief" untuk tim Latip Ads—pelesetan dari tim native ads alias nama lain content marketing, sebutan tim kami di kalangan internal pada suatu masa.

Mas Latief, dari sekian tipe atasan yang pernah mengisi hari-hari saya, mungkin dia adalah yang paling berbeda.

Tidak butuh waktu lama untuk akrab dengannya. Gayanya yang khas “Betawi banget”, guyonan-guyonannya, bikin saya atau partner kerja yang pernah berkoordinasi dengan dia tidak segan.

“Pekerjaan kite enggak susah, Nov. Jangan mikir jauh-jauh dulu kalo cari ide. Yang penting fondasi. Nih ya, gue kasih tahu. Kerjaan kite ini bagaimana cara bikin (maaf) tai jadi emas. Paham, enggak? Orang harus terpukau dulu,” ujar dia sering kali.

Gamblang, blak-blakan, dan apa adanya. Pun kalau dia sedang mumet soal kerjaan atau hal lain, hampir selalu saya jadi orang pertama di kantor yang dapat kabar lebih dulu.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Nasional
Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Nasional
Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Nasional
Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Nasional
Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan 'Amicus Curiae' seperti Megawati

Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan "Amicus Curiae" seperti Megawati

Nasional
Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah 'Nyapres' Tidak Jadi Gubernur Jabar

Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah "Nyapres" Tidak Jadi Gubernur Jabar

Nasional
Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Nasional
Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Nasional
Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com