Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Isu Campur Tangan Jokowi di Tiga Kali Munas Partai Golkar...

Kompas.com - 04/12/2019, 11:21 WIB
Ihsanuddin,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Musyawarah Nasional Partai Golkar tak pernah bisa dilepaskan dari isu campur tangan penguasa. Tiga kali munas partai berlambang beringin itu digelar, tiga kali pula isu intervensi dari Presiden Joko Widodo atas perebutan kursi ketua umum selalu muncul.

Bahkan, Presiden Jokowi dalam setiap sambutannya di pembukaan Munas Partai Golkar harus sibuk mengklarifikasi soal isu ini.

Berikut rangkuman Kompas.com soal isu campur Jokowi di tiga kali Munas Partai Golkar, termasuk dua munas luar biasa:

2016

Munas Luar Biasa Partai Golkar di Bali Mei 2016 ini digelar sebagai solusi atas konflik berkepanjangan antara kubu Aburizal Bakrie dan kubu Agung Laksono.

Untuk mengakhiri konflik berkepanjangan, keduanya sepakat tidak maju lagi dalam persaingan ketua umum.

Dua tokoh yang kali ini bersaing ketat untuk merebut kursi Golkar 1 yakni Setya Novanto dan Ade Komarudin.

Saat itu, muncul isu bahwa Jokowi mendukung Novanto lewat Menko Polhukam Luhut Binsar Pandjaitan. Sementara, Wakil Presiden Jusuf Kalla mendukung Ade Komarudin.

Jokowi pun bicara soal manuver kedua tokoh senior Partai Golkar itu saat membuka Munas.

"Pertama-tama saya ingin blak-blakan. Karena banyak yang bertanya kepada saya. Tanya, juga complain ke saya. 'Pak Presiden, kenapa Menko Polhukam mengumpulkan DPD-DPD?' Saya jawab, Pak Luhut kan dulu di Dewan Pertimbangan Partai Golkar," kata Jokowi.

Baca juga: Saat Jokowi Blak-blakan Terkait Munaslub Partai Golkar...

Jokowi melanjutkan, ada juga pertanyaan mengenai Jusuf Kalla yang dikabarkan mengumpulkan DPD tingkat I dan II. Dia pun mengaku tak masalah dengan kabar tersebut.

"Jawaban saya simpel, kan dulu Pak JK juga Ketua Umum Partai Golkar," kata Jokowi yang disambut tepuk tangan peserta Munaslub Golkar.

Jokowi mengaku tidak masalah jika JK dan Luhut yang merupakan kader senior Golkar ikut cawe-cawe dalam Munas. Namun, Jokowi menegaskan bahwa posisi Istana atau pemerintah netral.

Jokowi juga mengaku sering ditanyai soal posisi Istana terhadap salah satu bakal calon ketua umum di Munaslub Golkar. Pertanyaan itu muncul saat melakukan kunjungan ke daerah.

"Ya (saya jawab) Istana di Jalan Merdeka Utara," ujar Jokowi berseloroh.

Dalam Munaslub 2016 ini, Setya Novanto keluar sebagai pemenang.

Baca juga: Tanpa Putaran Kedua, Munaslub Sahkan Setya Novanto Jadi Ketum Baru Golkar

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sadar PTUN Tak Bisa Batalkan Putusan MK, PDI-P: Tapi MPR Punya Sikap untuk Tidak Melantik Prabowo

Sadar PTUN Tak Bisa Batalkan Putusan MK, PDI-P: Tapi MPR Punya Sikap untuk Tidak Melantik Prabowo

Nasional
Surya Paloh Sungkan Minta Jatah Menteri meski Bersahabat dengan Prabowo

Surya Paloh Sungkan Minta Jatah Menteri meski Bersahabat dengan Prabowo

Nasional
Anies Respons Soal Ditawari Jadi Menteri di Kabinet Prabowo atau Tidak

Anies Respons Soal Ditawari Jadi Menteri di Kabinet Prabowo atau Tidak

Nasional
Ajukan Praperadilan Kasus TPPU, Panji Gumilang Minta Rekening dan Asetnya Dikembalikan

Ajukan Praperadilan Kasus TPPU, Panji Gumilang Minta Rekening dan Asetnya Dikembalikan

Nasional
KPU Bantah Tak Serius Ikuti Sidang Sengketa Pileg Usai Disentil Hakim MK: Agenda Kami Padat...

KPU Bantah Tak Serius Ikuti Sidang Sengketa Pileg Usai Disentil Hakim MK: Agenda Kami Padat...

Nasional
Sedih karena SYL Pakai Duit Kementan untuk Keperluan Keluarga, Surya Paloh: Saya Mampu Bayarin kalau Diminta

Sedih karena SYL Pakai Duit Kementan untuk Keperluan Keluarga, Surya Paloh: Saya Mampu Bayarin kalau Diminta

Nasional
Hari Tuna Sedunia, Kementerian KP Siap Dorong Kualitas, Jangkauan, dan Keberlanjutan Komoditas Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, Kementerian KP Siap Dorong Kualitas, Jangkauan, dan Keberlanjutan Komoditas Tuna Indonesia

Nasional
Sebut Suaranya Pindah ke PDI-P, PAN Minta Penghitungan Suara Ulang di Dapil Ogan Komering Ilir 6

Sebut Suaranya Pindah ke PDI-P, PAN Minta Penghitungan Suara Ulang di Dapil Ogan Komering Ilir 6

Nasional
Jokowi Teken UU Desa Terbaru, Kades Bisa Menjabat Hingga 16 Tahun

Jokowi Teken UU Desa Terbaru, Kades Bisa Menjabat Hingga 16 Tahun

Nasional
Soal Lebih Baik Nasdem Dalam Pemerintah atau Jadi Oposisi, Ini Jawaban Surya Paloh

Soal Lebih Baik Nasdem Dalam Pemerintah atau Jadi Oposisi, Ini Jawaban Surya Paloh

Nasional
Sentil Pihak yang Terlambat, MK: Kalau di Korea Utara, Ditembak Mati

Sentil Pihak yang Terlambat, MK: Kalau di Korea Utara, Ditembak Mati

Nasional
Giliran Ketua KPU Kena Tegur Hakim MK lantaran Izin Tinggalkan Sidang Sengketa Pileg

Giliran Ketua KPU Kena Tegur Hakim MK lantaran Izin Tinggalkan Sidang Sengketa Pileg

Nasional
Panji Gumilang Gugat Status Tersangka TPPU, Sebut Polisi Tak Penuhi 2 Alat Bukti

Panji Gumilang Gugat Status Tersangka TPPU, Sebut Polisi Tak Penuhi 2 Alat Bukti

Nasional
Sidang Administrasi Selesai, PTUN Minta PDI-P Perbaiki Gugatan terhadap KPU

Sidang Administrasi Selesai, PTUN Minta PDI-P Perbaiki Gugatan terhadap KPU

Nasional
Bamsoet Apresiasi Sikap Koalisi Perubahan Akui Kemenangan Prabowo-Gibran

Bamsoet Apresiasi Sikap Koalisi Perubahan Akui Kemenangan Prabowo-Gibran

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com