Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harapan Kembali Bersatunya PPP yang Mulai Terang

Kompas.com - 02/12/2019, 08:38 WIB
Ardito Ramadhan,
Krisiandi

Tim Redaksi

Menurut Humphrey, PPP baru bisa bersatu jika islah dilakukan secara serius. Artinya aspirasi kedua kubu harus diakomodasi. Humphrey mengatakan perselisihan mengenai dualisme kepengurusan ini sudah berlangsung begitu lama. Dia yakin menyelesaikannya tidak semudah membalikan telapak tangan.

Baca juga: PPP Minta Mendagri dan Menag Saling Koordinasi Selesaikan Polemik SKT FPI

Jika ada upaya untuk islah, format partai harus disepakati kedua belah pihak. Selain itu, tidak boleh ada intervensi dari penguasa. Dengan begitu harapannya masalah ini bisa benar-benar selesai dalam jangka panjang.

Bagaimanapun, pernyataan Suharso adalah awal yang baik dari rencana menyatukan kembali PPP. Humphrey menanti langkah nyata Suharso untuk mewujudkan itu. Dia siap bertemu Suharso untuk memulai langkah islah itu.

"Ini kan baru kepada media, sampai saat ini belum ada utusan ke saya untuk itu atau bisa juga nanti Pak Suharso diatur untuk ketemu saya, face to face langsung. Saya bersedia di mana saja, kapan saja untuk bertemu Pak Suharso," kata Humphrey.

Semakin terang

Seiring waktu berjalan, rencana penyatuan kembali PPP agaknya semakin terang. Humphrey mengaku sudah bertemu dengan Suharso untuk membahas penyatuan tersebut.

Bahkan, keduanya sudah bertamu ke mantan Ketua Umum PPP Hamzah Haz untuk meminta restu terkait penyatuan kembali PPP.

Baca juga: PPP Versi Muktamar Jakarta Gelar Mukernas, Bahas Penyatuan Partai

"Beliau bilang, kalau dua ketua umum sudah hadir, secara bersama-sama ini berarti sudah selesai masalah PPP dalam arti niatnya. Tapi tentu harus dibicarakan di mukernas masing-masing," kata Humphrey.

Humphrey menegaskan, penyatuan kembali PPP merupakan syarat mutlak agar PPP dapat kembali menjadi partai besar. Diketahui, saat ini PPP merupakan partai terkecil di parlemen dengan jumlah kursi sebanyak 19 kursi.

"Penyatuan ini suatu hal mutlak yang harus dilakukan, karena kalau tidak PPP pada 2024 bisa hilang," ujar Humphrey di Kantor Formappi, Matraman, Jakarta Timur, Minggu (24/11/2019).

Humphrey pun membantah pernyataan-pernyataan dari sejumlah pihak yang menyebut partai tersebut tidak mau menyatu.

Baca juga: Ketum PPP Versi Muktamar Jakarta: Saya dan Pak Suharso Sudah Menyatu

Ia juga menilai pernyataan yang menyebut salah satu kelompok sebagai PPP yang sah dan kelompok lainnya sebagai PPP yang tidak sah sebagai pernyataan yang tidak perlu dibahas lagi.

"Bagaimana pun saya yakin Pak Suharso dan saya bisa mengatasi riak-riak tersebut karena kita punya kepala dingin utk mengatasi persoalan-persoalan yang ada di sekitar kita," ujar Humphrey.

Seperti diketahui, terdapat dualisme di PPP sejak Pemilu 2014 lalu dan berlangsung hingga kini. Adapun kelompok yang diakui oleh Pemerintah adalah PPP versi Muktamar Pondok Gede yang dipimpin Plt Ketua Umum Suharso Monoarfa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com