Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri Yohana Minta Tak Ada Lagi Kekerasan pada Anak

Kompas.com - 11/10/2019, 05:59 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Krisiandi

Tim Redaksi

WAROPEN, KOMPAS.com - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Yohana Yembise meminta tidak ada lagi kekerasan pada anak.

Menurut Yohana, anak-anak adalah masa depan bangsa yang kelak akan menjadi agen perubahan.

"Mereka ini yang akan menjadi pemimpin di masa depan. Kita harus siapkan mereka untuk menjadi anak-anak, pemuda-pemuda yang tangguh," kata Yohana di Waropen, Papua, Kamis (10/10/2019).

Baca juga: Kekerasan pada Anak dan Perempuan Naik, Pemprov DKI Tambah Rumah Aman

Yohana meminta para orang tua untuk tidak memukul anak-anak mereka. Begitupun para guru, jangan menyakiti anak didik secara fisik.

Anak-anak, kata Yohana, dilindungi Undang-undang Perlindungan Anak yang tertuang dalam UU Nomor 23 Tahun 2002.

"Jangan orang tua pukul anak-anak lagi. Karena kalau pukul telinga, telinga rusak, pukul kepala, kepalanya rusak, otaknya tidak bisa untuk belajar. Jadi dijaga tidak boleh pukul," ujar Yohana.

"Apalagi guru-guru di sekolah, jangan pukul anak-anak lagi. Tugas guru-guru adalah mengajar saja. Pastikan anak-anak berperilaku baik, tapi jangan sekali-sekali pukul," lankutnya.

Alih-alih melakukan tindak kekerasan ke anak, Yohana justru meminta para orang tua atau pemangku kebijakan daerah setempat untuk membuat fasilitas yang menunjang kegiatan anak-anak.

Misalnya, jika anak-anak meminta lapangan bola, sudahh seharusnya dibangun lapangan bola. Jika anak-anak meminta lapangan voli, bangunlah lapangan voli.

Baca juga: Polri Telusuri Dugaan Kekerasan pada Anak yang Ditangkap terkait Kerusuhan 22 Mei

Atau jika anak meminta kolam renang, hendaknya difasilitasi kolam renang.

Yohana menyebut, pemberdayaan sumber daya manusia harus tetap berjalan dan tidak boleh kalah dari pembangunan infrastruktur.

"Apa saja yang mereka inginkan kita kasih. Kita tidak rugi, saya ingatkan tidak rugi. Kita selamatkan anak-anak pasti masa depan daripada tanah ini selamat. Karena mereka yang jadi pemimpin masa depan tanah ini," kata Yohana.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Delegasi DPR RI Kunjungi Swedia Terkait Program Makan Siang Gratis

Delegasi DPR RI Kunjungi Swedia Terkait Program Makan Siang Gratis

Nasional
Hari Ke-11 Penerbangan Haji Indonesia, 7.2481 Jemaah Tiba di Madinah, 8 Wafat

Hari Ke-11 Penerbangan Haji Indonesia, 7.2481 Jemaah Tiba di Madinah, 8 Wafat

Nasional
Ketua KPU Protes Aduan Asusila Jadi Konsumsi Publik, Ungkit Konsekuensi Hukum

Ketua KPU Protes Aduan Asusila Jadi Konsumsi Publik, Ungkit Konsekuensi Hukum

Nasional
Sindir Bobby, PDI-P: Ada yang Gabung Partai karena Idealisme, Ada karena Kepentingan Praktis Kekuasaan

Sindir Bobby, PDI-P: Ada yang Gabung Partai karena Idealisme, Ada karena Kepentingan Praktis Kekuasaan

Nasional
Eks Kakorlantas Polri Djoko Susilo Ajukan PK Lagi, Kilas Balik 'Cicak Vs Buaya Jilid 2'

Eks Kakorlantas Polri Djoko Susilo Ajukan PK Lagi, Kilas Balik "Cicak Vs Buaya Jilid 2"

Nasional
JK Singgung IKN, Proyek Tiba-tiba yang Tak Ada di Janji Kampanye Jokowi

JK Singgung IKN, Proyek Tiba-tiba yang Tak Ada di Janji Kampanye Jokowi

Nasional
Soal Peluang Ahok Maju Pilkada DKI atau Sumut, Sekjen PDI-P: Belum Dibahas, tetapi Kepemimpinannya Diakui

Soal Peluang Ahok Maju Pilkada DKI atau Sumut, Sekjen PDI-P: Belum Dibahas, tetapi Kepemimpinannya Diakui

Nasional
Dukung Jokowi Gabung Parpol, Projo: Terlalu Muda untuk Pensiun ...

Dukung Jokowi Gabung Parpol, Projo: Terlalu Muda untuk Pensiun ...

Nasional
PT Telkom Sebut Dugaan Korupsi yang Diusut KPK Berawal dari Audit Internal Perusahaan

PT Telkom Sebut Dugaan Korupsi yang Diusut KPK Berawal dari Audit Internal Perusahaan

Nasional
Solusi Wapres Atasi Kuliah Mahal: Ditanggung Pemerintah, Mahasiswa dan Kampus

Solusi Wapres Atasi Kuliah Mahal: Ditanggung Pemerintah, Mahasiswa dan Kampus

Nasional
Ketua KPU Bantah Dugaan Asusila dengan Anggota PPLN

Ketua KPU Bantah Dugaan Asusila dengan Anggota PPLN

Nasional
Soal Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, Sekjen PDI-P: DPP Dengarkan Harapan Rakyat

Soal Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, Sekjen PDI-P: DPP Dengarkan Harapan Rakyat

Nasional
DPR Pastikan Hasil Pertemuan Parlemen di WWF Ke-10 Akan Disampaikan ke IPU

DPR Pastikan Hasil Pertemuan Parlemen di WWF Ke-10 Akan Disampaikan ke IPU

Nasional
Komisi II Pertimbangkan Bentuk Panja untuk Evaluasi Gaya Hidup dan Dugaan Asusila di KPU

Komisi II Pertimbangkan Bentuk Panja untuk Evaluasi Gaya Hidup dan Dugaan Asusila di KPU

Nasional
Djoko Susilo PK Lagi, Ketua KPK Singgung Kepastian Hukum

Djoko Susilo PK Lagi, Ketua KPK Singgung Kepastian Hukum

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com