JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono menyatakan pihaknya siap membangun lagi Wamena, Papua, pasca kerusuhan beberapa waktu lalu yang menyebabkan kerusakan rumah hingga fasilitas umum.
"Dampak dari kerusuhan Wamena kemarin, kami dari Kementerian PUPR ditugaskan Pak Presiden sejak awal, kami sudah kirim tim besar," kata Basuki usai bertemu Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (8/10/2019).
Basuki merinci, ada 10 kantor pemerintah yang rusak berat, seperti kantor Badan Pengelola Keuangan, Dinas Kominfo, Satpol PP, PLN, dan Dinas Perhubungan.
Baca juga: Jaringan Listrik di Wamena Pulih Seluruhnya
Tercatat juga ada 8 kantor pemerintah daerah yang rusak ringan, lalu 26 sarana pendidikan mengalami kerusakan.
Selain kantor dan layanan pendidikan, ada juga ruko dan rumah yang rusak.
"Ada 450 ruko yang rusak terbakar. Kemudian rumah ada 165 rumah," kata Basuki.
Basuki menyebut tim saat ini sudah mulai bekerja untuk melakukan pembersihan lahan atau land clearing terhadap bangunan yang rusak berat.
Baca juga: Mendagri: Kondisi di Wamena Aman
Ia menyebut pembangunan kembali fasilitas yang rusak ini akan dilakukan dengan melibatkan pengusaha lokal.
"Pelaksanaan dengan material lokal, pengusaha lokal, dan pelaksanaan dibantu oleh TNI," kata dia.
Diketahui, kerusuhan di Wamena berawal dari aksi unjuk rasa siswa di Kota Wamena, Papua, Senin (23/9/2019).
Baca juga: Cerita Mencekam Warga Banten di Wamena, Menunggu 6 Hari untuk Dievakuasi ke Jayapura
Demonstran bersikap anarkistis hingga membakar rumah warga, kantor pemerintah, PLN, dan beberapa kios masyarakat.
Unjuk rasa yang berujung rusuh itu diduga dipicu oleh perkataan bernada rasial seorang guru terhadap siswanya di Wamena.
Selain kerusakan, peristiwa ini juga menimbulkan korban tewas berjumlah 33 orang.