Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Tingkat Kejahatan di Kalimantan Timur Ibu Kota Baru? Ini Data Polri

Kompas.com - 29/08/2019, 05:50 WIB
Devina Halim,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wilayah Kalimantan Timur, sebagai wilayah ibu kota baru, masuk dalam tujuh polda tipe A dengan tingkat kriminalitas terendah.

"(Di antara) polda tipe A, dia termasuk 7 terbawah yang memiliki tingkat kriminalitas yang dikatakan rendah," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo ketika dihubungi Kompas.com, Rabu (20/8/2019).

Berdasarkan data Polri, Polda Kalimantan Timur menangani 5.026 kasus sepanjang tahun 2018.

Baca juga: Menyoal Beban Lingkungan di Kalimantan Timur Sebagai Ibu Kota Baru

Dari jumlah tersebut, Dedi mengatakan, sebanyak 3.675 kasus diselesaikan. Maka dari itu, tingkat penyelesaiannya mencapai 73 persen.

"Rata-rata cuma 5.000 per tahun dengan tingkat penyelesaian 73 persen," ujar dia.

Berdasarkan penelusuran Kompas.com, enam daerah lain dengan tingkat kejahatan yang rendah sepanjang 2018 yakni Maluku, Banten, Bali, Yogyakarta, Kepulauan Riau, dan Kalimantan Barat.

Polda Maluku menangani 2.633 kasus dan Banten menangani 3.553 kasus.

Kemudian, sebanyak 3.795 kasus ditangani Polda Bali, 4.020 kasus ditangani Polda Yogyakarta, 4.503 ditangani Polda Kepri, dan 4.813 ditangani Polda Kalbar.

Pada tahun 2019, kata Dedi, terjadi penurunan jumlah kasus di wilayah Kaltim secara signifikan.

Tahun itu, Polda Kaltim menangani 1.685 kasus dengan tingkat penyelesaian sebesar 80 persen.

Menurut Dedi, penurunan tersebut tak lepas dari kegiatan pencegahan yang dilakukan aparat kepolisian setempat serta kesadaran masyarakat.

"Karena upaya-upaya preemtif dan preventif kepolisian berarti bagus, (melalui) patroli, penyuluhan, termasuk adanya kesadaran masyarakat," ujar dia.

Baca juga: Moeldoko: Rencana Ibu Kota Baru Sudah Pertimbangkan Aspek Pertahanan

Dikarenakan situasi keamanan yang relatif baik, Polri menilai Kaltim layak dijadikan ibu kota baru.

Dedi menuturkan, kejahatan yang sering terjadi di wilayah tersebut berkaitan dengan tindak pidana lingkungan.

"Yang menonjol lebih banyak ke arah SDA, hanya lingkungan saja, tetapi itu pun masih bisa diatasi," ujar Dedi di Gedung Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (26/8/2019)

"Eksploitasi sumber daya alam tambang, seperti tambang batu bara, yang paling dominan tambang batubara di sana," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Nasional
Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dengan Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dengan Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Nasional
Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Nasional
Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Nasional
'Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?'

"Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?"

Nasional
Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Nasional
Peringati Hari Buruh Internasional, Puan Tekankan Pentingnya Perlindungan dan Keadilan bagi Semua Buruh

Peringati Hari Buruh Internasional, Puan Tekankan Pentingnya Perlindungan dan Keadilan bagi Semua Buruh

Nasional
Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

Nasional
Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

Nasional
Daftar Aliran Uang Kementan ke SYL dan Keluarga: 'Skincare' Anak, Ultah Cucu, hingga Bulanan Istri

Daftar Aliran Uang Kementan ke SYL dan Keluarga: "Skincare" Anak, Ultah Cucu, hingga Bulanan Istri

Nasional
Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman Bersepeda Bareng di Mataram

Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman Bersepeda Bareng di Mataram

Nasional
'Jokowi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P Berkoalisi dengan Prabowo'

"Jokowi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P Berkoalisi dengan Prabowo"

Nasional
Projo Ungkap Kemungkinan Jokowi Akan Gabung Parpol Lain Setelah Tak Dianggap PDI-P

Projo Ungkap Kemungkinan Jokowi Akan Gabung Parpol Lain Setelah Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Jokowi Makan Mie Gacoan di NTB, Pesan Mi Level 0

Jokowi Makan Mie Gacoan di NTB, Pesan Mi Level 0

Nasional
Kaum Intelektual Dinilai Tak Punya Keberanian, Justru Jadi Penyokong Kekuasaan Tirani

Kaum Intelektual Dinilai Tak Punya Keberanian, Justru Jadi Penyokong Kekuasaan Tirani

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com