Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesan Jokowi: Tingkatkan Kesalehan Sosial Lewat Perayaan Idul Adha

Kompas.com - 11/08/2019, 11:31 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Editor

Sumber Antara

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo berpesan, kesalehan sosial di tengah masyarakat Indonesia perlu didorong kembali.

Hari Raya Idul Adha 1440 Hijriah yang jatuh pada Minggu (11/8/2019) ini, menurut Jokowi, semestinya menjadi momentum umat Islam untuk mendorong peningkatan kesalehan sosial tersebut.

"Paling penting di Hari Raya Idul Adha ini adalah dari sisi kurban, pengorbanan. Ini adalah dorongan kita meningkatkan kesalehan sosial yang saya kira di negara kita masih harus terus kita dorong agar umat melakukan itu dengan baik," ujar Jokowi seusai melaksanakan Shalat Id, sebagaimana dikutip Antara.

"Kesalehan sosial ini ya baik dengan teman, tetangga, saudara, rekan sekampung. Saya kira semua yang berkaitan dengan kesalehan sosial ini perlu kita dorong," lanjut dia.

Baca juga: Sapi Kurban dari Prabowo Datang Minggu Pagi di JIC, Bergabung dengan Sapi Jokowi dan Anies

Dengan hal tersebut, Jokowi yakin ikatan ketakwaan manusia kepada Allah SWT juga akan semakin meningkat.

Di Hari Raya Idul Adha ini sendiri, Jokowi mengaku, memiliki acara khusus dengan keluarga inti. Namun, ia tidak menjelaskan apa acara khusus yang dimaksud.

"Adalah nanti dengan Bu Iriana," ujar Jokowi.

Saat ditanya soal apakah akan meninjau penyembelihan hewan kurban, Jokowi menampiknya.

Diberitakan, Jokowi dan Iriana melaksanakan shalat Idul Adha di Lapangan Astrid Kebun Raya, Bogor, Jawa Barat.

Beberapa pejabat hadir, yakni Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto, Kepala LIPI Dr. Laksamana Tri Handoko dan Kepala Kebun Raya Bogor Dr R. Hendrian.

Dalam kotbahnya, Ustaz Iqbal mengatakan, kesalehan kepada Allah SWT dan hubungan sosial sesama manusia adalah hal yang diwajibkan.

Baca juga: Sapi Kurban 1 Ton yang Dibeli Jokowi Mendadak Jadi Objek Wisata Baru

Ustaz Iqbal juga menyinggung masalah orang yang mendustakan agama, salah satunya tidak memperhatikan atau menelantarkan anak yatim.

Di depan ribuan jamaah Shalat Idul Adha ini, khatib sekaligus menyinggung persoalan penyelesaian utang piutang sebelum meninggal dunia.

Ia mengutip riwayat Nabi Muhammad SAW yang tidak mau menshalatkan jenazah karena semasa hidup, ia belum menyelesaikan utang piutangnya.

Sekitar pukul 07.20 WIB rangkaian Shalat Idul Adha selesai dan Presiden meninggalkan lokasi. Seperti biasa, ketika beranjak pergi, ia menyempatkan diri bersalaman dengan jamaah shalat.

 

Kompas TV Presiden Jokowi memberikan hewan kurban usai Sholat Idul Adha di Bogor, Jawa Barat pagi tadi. Berapa banyak hewan kurban yang diserahkan ada Frisca Clarissa yang akan melaporkan dari Bogor, Jawa Barat. ‎Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana menunaikan ibadah salat Idul Adha 1440 Hijriah bersama masyarakat di Lapangan Astrid, Kebun Raya Bogor, Jawa Barat, Minggu (11/8/2019) pagi. Wali Kota Bogor Bima Arya tampak hadir mendampingi menggunakan jas dan peci hitam. ‎Selain Bima Arya, ada pula Menteri Sekretaris Negara Pratikno. Bertindak selaku imam, H Zaenal Abidin yang adalah ‎pimpinan Ponpes Madrosatul Qur'an Al-Falak, Ciomas dan Kiai Haji Muhammad Suhendra sebagai khatib. #Presiden #IdulAdha #Qurban
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Nasional
Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

Nasional
Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Nasional
Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

Nasional
Jokowi Doakan Timnas U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Jokowi Doakan Timnas U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Nasional
Menlu Retno Laporkan Hasil Kunjungan ke Vietnam ke Jokowi

Menlu Retno Laporkan Hasil Kunjungan ke Vietnam ke Jokowi

Nasional
Gugatan di PTUN Jalan Terus, PDI-P Bantah Belum 'Move On'

Gugatan di PTUN Jalan Terus, PDI-P Bantah Belum "Move On"

Nasional
Menlu Singapura Temui Jokowi, Bahas Kunjungan PM untuk Leader's Retreat

Menlu Singapura Temui Jokowi, Bahas Kunjungan PM untuk Leader's Retreat

Nasional
Hasto Sebut Ganjar dan Mahfud Akan Dapat Tugas Baru dari Megawati

Hasto Sebut Ganjar dan Mahfud Akan Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Kejagung Sita 2 Ferrari dan 1 Mercedes-Benz dari Harvey Moies

Kejagung Sita 2 Ferrari dan 1 Mercedes-Benz dari Harvey Moies

Nasional
Gerindra Dukung Waketum Nasdem Ahmad Ali Maju ke Pilkada Sulteng

Gerindra Dukung Waketum Nasdem Ahmad Ali Maju ke Pilkada Sulteng

Nasional
Tepati Janji, Jokowi Kirim Mobil Listrik ke SMK 1 Rangas Sulbar

Tepati Janji, Jokowi Kirim Mobil Listrik ke SMK 1 Rangas Sulbar

Nasional
Konsumsi Avtur Naik 10 Persen Selama Ramadhan dan Idul Fitri 2024

Konsumsi Avtur Naik 10 Persen Selama Ramadhan dan Idul Fitri 2024

Nasional
Kekuatan Koalisi Vs Oposisi jika PDI-P dan PKS Tak Merapat ke Prabowo-Gibran

Kekuatan Koalisi Vs Oposisi jika PDI-P dan PKS Tak Merapat ke Prabowo-Gibran

Nasional
Soal Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra Sebut Sudah Komunikasi dengan Puan

Soal Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra Sebut Sudah Komunikasi dengan Puan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com