OSO juga tak mau berandai-andai berapa jatah menteri dari partainya atau dari perwakilan putra daerah Kalimantan Barat untuk menjadi pembantu presiden hingga 5 tahun mendatang.
"Belum tahu (ada tidaknya tawaran menteri dari Kalimantan Barat)," ucapnya.
7. Partai Perindo Akan Ajukan Putri Hary Tanoe
Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Indonesia (Perindo) Ahmad Rofiq menyatakan, putri Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo, Angela Tanoesoedibjo, merupakan salah satu kandidat menteri dari partai tersebut.
Baca juga: Perindo: Kita Berharap yang Berkeringat untuk Jokowi yang Masuk Kabinet
Rofiq mengatakan, Perindo akan mengajukan nama Angela bila diminta presiden terpilih Joko Widodo untuk menyerahkan nama-nama kader Perindo yang layak menjadi menteri.
"Angela menjadi salah satu yang akan diajukan jika diminta. Kalau Pak Jokowi akan meminta, salah satunya yang diajukan Angela," kata Rofiq di Sentul, Minggu (14/7/2019).
Rofiq tak menjabarkan jelas alasan Perindo akan mengajukan Angela. Namun, Rofiq menilai, keterwakilan kelompok milenial merupakan hal penting dalam susunan kabinet mendatang.
Baca juga: Bila Diminta Nama Calon Menteri, Perindo Ajukan Anak Hary Tanoe
"Menteri muda itu menjadi keharusan karena usia milenial itu banyak sekali. Jadi cukup besar, porsi milenial itu harus menjadi prioritas," ujar Rofiq.
Namun, Rofiq menegaskan Perindo tidak akan memaksakan kader-kadernya masuk dalam susunan kabinet.
Baca juga: Bertemu Jokowi, Perindo Tak Akan Sodorkan Nama Menteri
Ia mengatakan, Perindo akan mendukung apa pun keputusan Jokowi.
"Prinsipnya Perindo tidak akan memberikan nama-nama. Tapi jika diminta akan kami sodorkan," kata dia.
8. PSI Tak Ngotot Ingin Jatah Menteri
Ketua Umum PSI Grace Natalie membawa rombongan kader partainya saat bertemu Jokowi di Istana Negara.
Dalam pertemuan itu, ia memperkenalkan para kader yang dianggap potensial menjadi menteri di kabinet Jokowi-Ma'ruf.
Baca juga: Bertemu Jokowi, PSI Perkenalkan 44 Kader yang Dianggap Layak Jadi Menteri
"Kalau ada yang memang speknya dirasa cocok dengan kebutuhan Pak Jokowi ya kan beliau sudah lihat langsung dan berbincang, jadi ya kami tunggu," kata Grace.
Kendati demikian, Grace menegaskan bahwa PSI sama sekali tidak memaksakan Jokowi untuk mengambil kadernya sebagai menteri.
Baca juga: Bertemu Jokowi, PSI Ingin Dapat Saran Konkret untuk Besarkan Partai
PSI memercayakan sepenuhnya kepada Presiden dalam menyusun kabinet baru untuk periode keduanya bersama Ma'ruf Amin.
"Kalau beliau merasa berkenan ya alhamdulillah, kalau enggak ya juga enggak apa-apa. Kami akan tetap full support beliau, no matter what," ujar Grace.
9. PKPI Persiapkan Diaz Hendropriyono sebagai Menteri
Sekjen PKPI Verry Surya Hendrawan mengatakan, sejak awal, partainya berkomitmen memberi dukungan tanpa syarat.
Mereka tak meminta maupun melobi Jokowi agar memilih kader PKPI sebagai salah satu pembantu Jokowi.
Baca juga: Diaz Hendropriyono Disiapkan PKPI Jadi Menteri Jokowi
Meski begitu, Verry mengakui mereka sudah mempersiapkan kader terbaik partai jika suatu saat diminta Jokowi.
"Ketika bicara soal komposisi kabinet, tentu saja kami pada posisi menyiapkan kader terbaik. Jadi ketika diminta, kader terbaik sudah disiapkan," ujar Verry kepada Kompas.com, Kamis (8/8/2019).
Kader terbaik yang dimaksud ialah Ketua Umum PKPI Diaz Hendropriyono.
Baca juga: Bertemu Jokowi, PKPI Ajukan Sejumlah Nama untuk Jadi Menteri
Keseluruhan partai pun sepakat jika Diaz yang akan dipersiapkan jika nanti PKPI ditawarkan Jokowi mengisi kabinet jilid II.
"Kebulatan tekad kami di PKPI, beliaulah (Diaz) yang akan didorong bilamana diberi kesempatan untuk membantu presiden. Beliau yang paling tepat di posisi itu," kata Verry.
Meski begitu, Verry mengaku partainya belum memikirkan posisi menteri apa yang diinginkan PKPI.
10. PBB Akan Usung Yusril Ihza Mahendra
Saat menghadiri undangan Presiden Jokowi di Istana Negara, Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra membawa serta 45 pengurus Dewan Pimpinan Pusat dan Dewan Pimpinan Wilayah PBB.
Baca juga: Bertemu Jokowi, Ketum PBB Mengaku Tak Enak Minta Jatah Menteri
Namun, Yusril membantah pertemuan itu menyinggung soal jatah menteri dari PBB. Ia memastikan, PBB tidak akan meminta jatah kursi menteri.
"Kami pun tidak enak kalau harus menyodorkan sesuatu ya. Lebih baik bersifat pasif saja. Terserah Presiden, jadi Presiden akan memilih siapa akan menunjuk siapa, ya sudah," kata Yusril.
Baca juga: Yusril: Kalau Diminta Jadi Menteri, Saya Tidak Menolak
Meski begitu, Yustril tak memungkiri bahwa partainya memiliki banyak kader yang pantas menjadi pembantu Jokowi di pemerintahan.
Sementara itu, Sekjen PBB Afriansyah Noor menyebut salah satu sosok profesional yang layak duduk di kursi menteri adalah ketua umum mereka Yusril Ihza Mahendra.
"Beliau mumpuni dan beliau menurut saya berpengalaman dan cukup punya pengalaman untuk membangun bangsa bersama Pak Jokowi," kata Afriansyah.