JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Kadir Karding menyakini presiden terpilih Joko Widodo akan membagi kursi menteri Kabinet Kerja Jilid II secara proporsional ke partai-partai politik pendukungnya.
"Kalau seandainya nanti ada jatah-jatah (kursi menteri), pasti dapat lah dan sudah pasti proporsional. Tidak mungkin PDI-P lebih sedikit dari PPP atau sebaliknya. Tidak mungkin," kata Karding saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (5/7/2019).
Baca juga: Temui Jokowi di Istana, Muhaimin: Bukan Bicara Kabinet
Saat ditanya Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar yang terang-terangan mengatakan ingin mendapatkan jatah 10 kursi menteri, ia menilai, itu merupakan aspirasi Muhaimin sebagai ketua umum partai pendukung.
Apakah permintaan itu dipenuhi atau tidak, PKB tentunya sangat menghormati hak prerogatif dari Presiden Jokowi sendiri.
"Itu namanya kan aspirasi boleh aja. Soal eksekusinya, nanti kan di Pak Jokowi," ujar Karding.
Baca juga: Temui Maruf Amin, Cak Imin Akui Akan Bicarakan Jatah Menteri
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo memastikan, tidak akan membeda-bedakan latar belakang di dalam menyusun kabinet pemerintah 2019-2024. Baik profesional atau partai politik sama-sama akan diakomodasi.
Apalagi, menurut Jokowi, banyak juga kader partai politik yang merupakan profesional di bidangnya.
Sikap Jokowi kali ini sedikit berbeda dengan saat pertama kali ia terpilih menjadi Presiden RI pada 2014. Saat itu, Jokowi membagi dua menterinya menjadi dua kategori di hadapan publik, yakni 16 dari partai politik dan 18 dari profesional.