Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekjen Partai Pendukung Jadi Pendamping Pengacara Jokowi-Ma'ruf

Kompas.com - 13/06/2019, 18:23 WIB
Jessi Carina,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengacara pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf yang membela dalam sidang sengketa pilpres di Mahkamah Konstitusi akan didampingi para sekretaris jenderal partai pendukung.

Direktur Hukum dan Advokasi TKN, Ade Irfan Pulungan mengatakan nama pendamping sudah diserahkan ke MK hari ini.

"Pada kesempatan tadi kami mendaftarkan surat keterangan sebagai pendamping di mana dalam Pasal 4 Peraturan MK no 4 tahun 2018 dimungkinkan adanya pendamping yang ikut dalam persidangan MK nanti," ujar Irfan di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat, Kamis (13/6/2019).

Irfan mengatakan pendamping ini akan memberikan informasi kepada pengacara selama persidangan. Pendamping bisa masuk ke dalam ruang sidang, tetapi tidak boleh berbicara di hadapan persidangan.

Baca juga: Ini 33 Pengacara yang Bela Jokowi-Maruf Hadapi Gugatan Prabowo-Sandi di MK

Jumlah pendamping yang disiapkan tim hukum Jokowi sebanyak 29 orang. Isinya bukan hanya para sekjen melainkan juga ahli-ahli.

"Kami sudah mendaftarkan lebih kurang 29 pendamping. Pendamping ini terdiri dari sekjen-sekjen partai koalisi pendukung paslon 01 dan juga terdiri dari beberapa tim ahli TKN," ujar Irfan.

Berikut ini adalah nama pendamping pengacara Jokowi-Ma'ruf dalam sidang sengketa pilpres :

1. Erick Thohir (Ketua TKN)

2. Hasto Kristiyanto (Sekjen PDI-P)

3. Arsul Sani (Sekjen PPP)

4. Lodewijk Freidrich Paulus (Sekjen Golkar)

5. Johnny G Plate (Sekjen Nasdem)

6. Abdul Kadir Karding (Sekjen PKB)

7. Herry Lontung Siregar (Sekjen Hanura)

8. Raja Juli Antoni (Sekjen PSI)

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya

Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com