Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AHY Pakai Mobil Berpelat B 2024 AHY ke Istana, Apa Maknanya?

Kompas.com - 03/05/2019, 07:49 WIB
Ihsanuddin,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komandan Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menggunakan mobil Toyota Land Cruiser saat bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (3/5/2019).

Menariknya, nomor polisi mobil AHY adalah B 2024 AHY.

Apa makna angka tersebut?

Ketua Dewan Kehormatan Partai Demokrat Amir Syamsuddin menyebut bahwa angka 2024 itu mengacu pada tahun 2024, dimana pemilu legislatif dan pemilu presiden akan kembali digelar.

Sebagai komandan Kogasma Partai Demokrat yang digadang-gadang sebagai calon pemimpin masa depan, maka AHY harus siap menghadapi tahun politik itu.

Baca juga: Jokowi: Terima Kasih, Mas AHY...

"Jadi bisa dibilang itu harapan AHY dan harapan kita semua untuk tahun 2024. Harapan itu diwujudkan lewat kreativitas seperti itu kan boleh-boleh saja," kata Amir saat dihubungi, Jumat (3/5/2019).

Nama AHY sebenarnya juga sudah muncul di bursa pilpres 2019, tapi ia gagal mendapatkan tiket untuk mencalonkan diri sebagai capres atau cawapres. Namun Amir menilai peluang AHY untuk menjadi capres dan cawapres lebih terbuka lebar pada 2024.

"Meskipun akan banyak juga anak-anak muda lain yang akan muncul, namun AHY menjadi salah satu yang diperhitungkan," kata Amir.

Mobil Land Cruiser B 2024 AHY yang digunakan Komandan Kogasma Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono saat bertemu Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (2/5/2019)KOMPAS.com/Ihsanuddin Mobil Land Cruiser B 2024 AHY yang digunakan Komandan Kogasma Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono saat bertemu Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (2/5/2019)
Namun, Amir mengaku tidak tahu sejak kapan putra sulung ketua umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono tersebut memasang pelat nomor tersebut.

Sementara Wakil Sekjen Partai Demokrat Andi Arief menyebut nomor polisi itu sudah lama digunakan AHY. Ia membantah jika nomor polisi itu sengaja disiapkan AHY untuk bertemu Jokowi.

"Setahu saya itu sudah lama," ujar Andi tanpa merinci waktu pasti kapan nomor polisi itu mejeng di mobil AHY.

Baca juga: Pertemuan Jokowi-AHY Diyakini Membahas Koalisi Politik

AHY sendiri mengaku kedatangannya ke Istana atas undangan dari Presiden Jokowi. Keduanya berbincang empat mata selama sekitar 30 menit.

Usai pertemuan, AHY memberi keterangan pers kepada media tanpa didampingi Jokowi. Ia menegaskan bahwa pertemuannya dengan Jokowi hanya silaturahmi pasca pilpres.

Usai pertemuan itu, AHY juga mengajak semua pihak untuk menunggu pengumuman resmi pemenang pilpres oleh KPU yang baru akan dilakukan pada 22 Mei mendatang.

Kompas TV Direktur Komunikasi Politik TKN Jokowi-Ma’ruf, Usman Kansong menyatakan pertemuan Komandan Kogasma Partai Demokrat, AHY dengan Presiden Jokowi bisa diartikan sebagai bentuk komunikasi dan silaturahim. Usman menambahkan pertemuan itu masih jauh jika dikaitkan dengan pembentukan koalisi dengan Partai Demokrat. #AgusHarimurtiYudhoyono #JokoWidodo
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

Nasional
Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

BrandzView
Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Nasional
Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Nasional
Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Nasional
Hasto: Di Tengah Panah 'Money Politic' dan 'Abuse of Power', PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Hasto: Di Tengah Panah "Money Politic" dan "Abuse of Power", PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Nasional
Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Nasional
Ke Kader yang Akan Ikut Pilkada, Megawati: Kalau Bohong, Lebih Baik Tidak Usah

Ke Kader yang Akan Ikut Pilkada, Megawati: Kalau Bohong, Lebih Baik Tidak Usah

Nasional
Hakim: Hinaan Rocky Gerung Bukan ke Pribadi Jokowi, tetapi kepada Kebijakan

Hakim: Hinaan Rocky Gerung Bukan ke Pribadi Jokowi, tetapi kepada Kebijakan

Nasional
Belum Putuskan Maju Pilkada di Mana, Kaesang: Lihat Dinamika Politik

Belum Putuskan Maju Pilkada di Mana, Kaesang: Lihat Dinamika Politik

Nasional
Jokowi Bakal Diberi Posisi Terhormat, PDI-P: Untuk Urusan Begitu, Golkar Paling Sigap

Jokowi Bakal Diberi Posisi Terhormat, PDI-P: Untuk Urusan Begitu, Golkar Paling Sigap

Nasional
PPP Jadi Partai yang Gugat Sengketa Pileg 2024 Terbanyak

PPP Jadi Partai yang Gugat Sengketa Pileg 2024 Terbanyak

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com