Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Ramadhan dan Lebaran, Satgas Pangan Polri Pantau Impor Bawang

Kompas.com - 26/04/2019, 22:11 WIB
Devina Halim,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Satgas Pangan bentuk Polri terus berkoordinasi secara lintas sektor dalam rangka menjaga ketersediaan distribusi dan stabilitas harga bahan pokok menjelang Ramadhan dan Lebaran 2019.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal (Pol) Dedi Prasetyo menuturkan satgas bersama Kementerian Pertanian memantau proses impor bawang dari enam perusahaan importir, serta mengecek dokumennya.

"Satgas Pangan mengecek ketersediaan bawang putih melalui impor sebanyak 100.000 ton di enam perusahan importir bersama Kementan dan dicek seluruh dokumennya," ungkap Dedi di Gedung Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (26/4/2019).

Baca juga: YLKI Minta Lonjakan Harga yang Ugal-ugalan Bisa Dicegah Saat Ramadhan

"Juga mengecek timeline-nya sehingga diharapkan pada saat kebutuhan masyarakat terhadap bawang putih meningkat, harga masih stabil dan disesuaikan masa panen di Indonesia," sambung Dedi.

Bahan pokok lain yang turut masuk dalam daftar pamantauan Satgas Pangan Polri adalah ayam petelor dan harga anak ayam.

Menurutnya, dari hasil peninjauan, harga anak ayam telah turun menjadi Rp 5.800 dari Rp 6.000 per ekor. Dengan begitu, harga ayam ras broiler (ayam pedaging) diharapkan masih terjangkau .

Baca juga: Jelang Natal dan Tahun Baru, Satgas Pangan Polri Antisipasi Penimbunan Kebutuhan Pokok

"Kalau harga stabil gini maka harga ayam broiler nantinya ketika panen itu diperkirakan per kilonya berkisar antara Rp 18.000, sehingga peternak tidak mengalami kerugian dan harga masih terjangkau konsumen," ungkapnya.

Sementara untuk mengawasi distribusi bahan pokok beras, satgas berkoordinasi dengan Bulog. Dedi mengatakan bahwa Satgas Pangan berencana menggalar operasi pasar cadangan beras pemerintah.

"Kemudian berkoordinasi dengan Bulog terkait rencana operasi pasar cadangan pemerintah yang berasal dari impor, yang merupakan stok beras nasional," tutur dia.

Kompas TV Kuliner di Indonesia sangat beragam. Indonesia juga memiliki hidangan dengan pengaruh Timur Tengah sebut saja nasi kebuli. Menurut cerita masyarakat Arab-Betawi lah yang mempopulerkan #kuliner ini di Indonesia. Nasi kebuli biasanya dihidangkan dalam perayaan keagamaan Islam seperti Hari Maulid Nabi, Hari Raya Ramadhan ataupun Aqiqah. Setelah proses memasak yang panjang nasi kebuli atau nasi kabsah lengkap dengan satai potongan daging kambing dan acar yang semakin menggugah selera. Bukan hanya di Jakarta, #nasikebuli juga populer di kota-kota yang terdapat warga keturunan #Arab seperti Surabaya dan Gresik. Kehadiran nasi kebuli ini sudah berakulturasi dan menjadi menu olahan nasi yang memperkaya ragam kuliner di Indonesia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com