Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPU: Meskipun Ada Kendala, Pemilu Harus Tetap Dilanjutkan

Kompas.com - 17/04/2019, 14:03 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua KPU Arief Budiman mengatakan, pemilu harus tetap dilaksanakan meskipun dalam kondisi yang membuat pelaksanaannya tertunda.

Hal itu disampaikan Arief menanggapi beberapa logistik pemilu yang belum sampai di daerah tersebut.

"Pemilu harus tetap dilaksanakan dan kondisi-kondisi yang membuat pemilunya tertunda harus dilanjutkan," kata Arief saat ditemui wartawan di Rutan Cipinang, Jakarta, Rabu (17/3/2019).

Baca juga: Pencoblosan, Ini Masalah Logistik Pemilu yang Masih Banyak Ditemukan

Arief mengatakan, jika ada laporan logistik belum sampai di beberapa daerah, pemilu masih bisa disusul sesuai peraturan perundang-undangan.

"Kemudian dilakukan susulan enggak apa-apa karena UU mengatur dan membuka ruang," ujarnya.

Selanjutnya, Arief mengatakan, pihaknya akan mengecek logistik yang belum sampai di daerah tersebut.

"Ya kami cek nanti. Tapi yang jelas pemilunya dilaksanakan dan selesai," katanya.

Baca juga: Bawaslu akan Investigasi soal Distribusi Logistik yang Sebabkan Pemilu Susulan di Kota Jayapura

Sebelumnya, pemilu di beberapa daerah belum dilaksanakan karena logistik untuk proses pemungutan suara belum sampai di daerah tersebut.

Hal itu terjadi di Papua. Gubernur Papua Lukas Enembe gagal mencoblos karena saat datang ke TPS 043, Kelurahan Argapura, Distrik Jayapura Selatan, Kota Jayapura, Papua, logistik pemilu belum tersedia.

"Ini kami yang punya suara datang ke TPS tapi belum siap. Petugas TPS sudah ada, tapi logistik belum ada," ujar Gubernur Papua Lukas Enembe di Jayapura, Rabu (17/4/2019).

Baca juga: Logistik Pemilu Belum Sampai ke TPS, Warga Kepulauan Tanimbar Tak Bisa Mencoblos

Hal serupa juga terjadi di Batam. Penyaluran logistik Pemilu 2019 di Batam, Kepulauan Riau, mengalami kekacauan. Pasalnya, sampai pukul 03.40 WIB hari pencoblosan, Rabu (17/4/2019), logistik tersebut belum juga tiba di sejumlah TPS.

Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara Tempat Pemilihan Suara 37 Kelurahan Sei Harapan Abas kepada Kompas.com mengaku sangat kecewa dengan hal ini. Gara-gara menunggu logistik tersebut, dirinya beserta anggota yang lain begadang.

"Katanya pukul 20.00 WIB, Selasa (16/4/2019), logistik pemilu tiba. Tapi sampai pukul 03.40 WIB hari pencoblosan juga tidak sampai," kata Abas kecewa, Rabu (17/4/2019).

Kompas TV Gubernur Papua Lukas Enembe pagi ini gagal memberikan hak pilihnya Lukas Enembe tak bisa memberikan suara karena logistik Pemilu belum tersedia di TPS. Gubernur Papua Lukas Enembe tiba di TPS 043 Kelurahan Argapura Distrik Jayapura Selatan Kota Jayapura pukul 10.00 Waktu Indonesia Timur namun Lukas harus kecewa karena tidak dapat menyalurkan hak pilihnya dengan alasan logistik Pemilu belum tersedia. #Pemilu2019 #Pilpres2019 #Papua
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Hasto Ungkap Jokowi Susun Skenario 3 Periode Sejak Menang PIlpres 2019

Hasto Ungkap Jokowi Susun Skenario 3 Periode Sejak Menang PIlpres 2019

Nasional
Ikut Kabinet atau Oposisi?

Ikut Kabinet atau Oposisi?

Nasional
Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

Nasional
Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

Nasional
Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

Nasional
Hadiri KTT OKI, Menlu Retno Akan Suarakan Dukungan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Hadiri KTT OKI, Menlu Retno Akan Suarakan Dukungan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Nasional
PM Singapura Bakal Kunjungi RI untuk Terakhir Kali Sebelum Lengser

PM Singapura Bakal Kunjungi RI untuk Terakhir Kali Sebelum Lengser

Nasional
Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Nasional
Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

Nasional
Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Nasional
Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

Nasional
Jokowi Doakan Timnas U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Jokowi Doakan Timnas U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Nasional
Menlu Retno Laporkan Hasil Kunjungan ke Vietnam ke Jokowi

Menlu Retno Laporkan Hasil Kunjungan ke Vietnam ke Jokowi

Nasional
Gugatan di PTUN Jalan Terus, PDI-P Bantah Belum 'Move On'

Gugatan di PTUN Jalan Terus, PDI-P Bantah Belum "Move On"

Nasional
Menlu Singapura Temui Jokowi, Bahas Kunjungan PM untuk Leader's Retreat

Menlu Singapura Temui Jokowi, Bahas Kunjungan PM untuk Leader's Retreat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com