Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Johar Arief

Produser Program Talk Show Satu Meja The Forum dan Dua Arah Kompas TV

Wartawan dan saat ini produser program talk show Satu Meja The Forum dan Dua Arah di Kompas TV ? Satu Meja The Forum setiap Rabu pukul 20.00 WIB LIVE di Kompas TV ? Dua Arah setiap Senin pukul 22.00 WIB LIVE di Kompas TV

Meraba Peta Politik Pasca-Pemilu 2019

Kompas.com - 17/04/2019, 07:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini


HARI pemungutan suara Pemilu 2019 akan digelar 17 April 2019. Setiap warga negara Indonesia yang telah berumur 17 tahun berhak memberikan suaranya untuk menentukan jalannya Republik ini selama lima tahun ke depan.

Pemilu kali ini merupakan sejarah karena kali pertama pemilihan presiden dan pemilihan legislatif dilakukan secara serentak.

Hal ini berarti, meskipun telah terbentuk dua koalisi partai-partai politik, peta kekuatan dan dukungan politik di parlemen terhadap presiden terpilih sesungguhnya masih meraba-raba.

Berdasarkan survei Litbang Kompas terhadap elektabilitas partai politik pada Pemilu 2019 yang dilakukan pada 22 Februari – 5 Maret 2019, terdapat enam parpol yang elektabilitasnya berada di atas ambang batas parlemen 4 persen, yakni PDIP (26,9%), Gerindra (17,0%), Golkar (9,4%), PKB (6,8%), Demokrat (4,6%), dan PKS (4,5%).

Selain itu, ada tiga parpol yang elektabilitasnya tak melewati ambang batas, namun masih berpeluang melenggang ke Senayan jika ditambah tingkat margin of error +/- 2,2%.  Ketiganya adalah PAN (2,9 %), PPP (2,7%), dan Nasdem (2,6%).

Pada Pemilu 2014, dimana pilpres digelar setelah pileg, basis kekuatan dan dukungan politik terhadap presiden terpilih di parlemen relatif telah terpetakan. Tawar- menawar sebagai syarat dukungan partai kepada salah satu kandidat capres didasarkan pada basis dukungan politik yang real di parlemen.

Bagaimana peta politik pasca-Pemilu 2019 akan dibahas pada talk show Satu Meja The Forum Spesial Pemilu 2019 yang akan disiarkan langsung di Kompas TV, Rabu (17/4/2019) mulai pukul 20.00 WIB.

Menghadirkan nara sumber dari partai-partai politik yang berkontestasi pada Pemilu 2019, program ini akan membahas apa yang akan dilakukan oleh partai politik ke depan pasca-quick count hasil pemungutan suara Pemilu 2019.

Selain itu, dalam program Spesial Pemilu 2019 ini, host Satu Meja The Forum, wartawan senior Harian Kompas, Budiman Tanuredjo, akan mewawancarai Wapres Jusuf Kalla secara langsung dari kediaman Wapres.

Bersama tokoh senior dalam dunia politik Tanah Air ini, akan dibahas apa yang harus dilakukan ke depan guna merekatkan kembali persaudaraan setelah rakyat menentukan pilihannya.

Kartelisasi partai ala Indonesia

Pasca-Pemilu 2019, peta politik di parlemen masih sangat mungkin berubah dari basis koalisi yang telah terbentuk pada Pemilu 2019. Dan Slater dalam Party Cartelization, Indonesian-Style: Presidential Power-Sharing and The Contingency of Democratic Opposition (2018), menyebut “kartelisasi partai” ala Indonesia yang bercirikan keleluasaan partai-partai dalam menekan pemimpin negara terpilih untuk mengikutsertakan mereka dalam kabinet, meski tak memberikan dukungan dalam pilpres.

Mereka lebih leluasa mengarahkan dukungan yang dianggap selaras dengan kepentingan politik, terutama terkait pos jabatan di pemerintahan.

Slater mencontohkan tekanan partai parlemen dalam perombakan kabinet Jokowi-JK lalu. Jokowi-JK yang hanya didukung empat partai di parlemen dengan total 37 persen suara, akhirnya menarik PAN dan Golkar ke dalam kabinet dengan konsesi jabatan menteri. Menurut Slater, kartelisasi politik di Indonesia dimungkinkan karena sistem pemilu dan kekuatan oligarki yang membelenggu kekuasaan.

Pelajaran penting Pemilu 2019

Pelajaran penting yang bisa diambil dari Pemilu 2019 turut dibahas dalam panggung Satu Meja The Forum Spesial Pemilu 2019.

Pemilu 2019 telah membuat masyarakat terpolarisasi, bahkan lebih tajam dibandingkan Pemilu 2014. Pembenahan perlu dilakukan agar kontestasi demokrasi ke depan tidak sampai mengoyak persaudaraan.

Begitu pun masyarakat yang telah terpolarisasi seharusnya bisa cair kembali setelah hari pemuncak pada 17 April 2019. Sikap lapang dada, siap menang dan siap kalah, harus dimiliki agar bangsa ini  bisa melangkah maju dan tidak tidak terus-menerus berada dalam kondisi terbelah. Untuk itu, peran partai politik, para elite, dan figur tertinggi di negeri akan sangat menentukan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Novel Baswedan dkk Laporkan Nurul Ghufron ke Dewas KPK, Dianggap Rintangi Pemeriksaan Etik

Novel Baswedan dkk Laporkan Nurul Ghufron ke Dewas KPK, Dianggap Rintangi Pemeriksaan Etik

Nasional
Kumpulkan Seluruh Kader PDI-P Persiapan Pilkada, Megawati: Semangat Kita Tak Pernah Pudar

Kumpulkan Seluruh Kader PDI-P Persiapan Pilkada, Megawati: Semangat Kita Tak Pernah Pudar

Nasional
Indonesia U-23 Kalahkan Korsel, Wapres: Kita Gembira Sekali

Indonesia U-23 Kalahkan Korsel, Wapres: Kita Gembira Sekali

Nasional
Jokowi Tunjuk Luhut Jadi Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional

Jokowi Tunjuk Luhut Jadi Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional

Nasional
Di Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional, Fahira Idris Sebut Indonesia Perlu Jadi Negara Tangguh Bencana

Di Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional, Fahira Idris Sebut Indonesia Perlu Jadi Negara Tangguh Bencana

Nasional
297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Bukti Hadapi Sidang di MK

297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Bukti Hadapi Sidang di MK

Nasional
Meski Anggap Jokowi Bukan Lagi Kader, Ini Alasan PDI-P Tak Tarik Menterinya dari Kabinet

Meski Anggap Jokowi Bukan Lagi Kader, Ini Alasan PDI-P Tak Tarik Menterinya dari Kabinet

Nasional
Rancangan Peraturan KPU, Calon Kepala Daerah Daftar Pilkada 2024 Tak Perlu Lampirkan Tim Kampanye

Rancangan Peraturan KPU, Calon Kepala Daerah Daftar Pilkada 2024 Tak Perlu Lampirkan Tim Kampanye

Nasional
Nasdem dan PKB Dukung Prabowo-Gibran, PAN Sebut Jatah Kursi Menteri Parpol Koalisi Tak Terganggu

Nasdem dan PKB Dukung Prabowo-Gibran, PAN Sebut Jatah Kursi Menteri Parpol Koalisi Tak Terganggu

Nasional
Bilang Jokowi Sangat Nyaman, PAN Janjikan Jabatan Berpengaruh

Bilang Jokowi Sangat Nyaman, PAN Janjikan Jabatan Berpengaruh

Nasional
KPU Godok Aturan Baru Calon Kepala Daerah Pakai Ijazah Luar Negeri

KPU Godok Aturan Baru Calon Kepala Daerah Pakai Ijazah Luar Negeri

Nasional
Status Perkawinan Prabowo-Titiek Tertulis 'Pernah', Apa Maknanya?

Status Perkawinan Prabowo-Titiek Tertulis "Pernah", Apa Maknanya?

Nasional
Wamenhan Terima Kunjungan Panglima AU Singapura, Bahas Area Latihan Militer

Wamenhan Terima Kunjungan Panglima AU Singapura, Bahas Area Latihan Militer

Nasional
Pengamat: Anies Ditinggal Semua Partai Pengusungnya, Terancam Tak Punya Jabatan Apa Pun

Pengamat: Anies Ditinggal Semua Partai Pengusungnya, Terancam Tak Punya Jabatan Apa Pun

Nasional
Pilkada 2024: Usia Calon Gubernur Minimum 30 Tahun, Bupati/Wali Kota 25 Tahun

Pilkada 2024: Usia Calon Gubernur Minimum 30 Tahun, Bupati/Wali Kota 25 Tahun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com