Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menempatkan dan Menyikapi Polemik Temuan DPT Tak Wajar...

Kompas.com - 14/03/2019, 07:40 WIB
Jessi Carina,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga jengah karena disebut-sebut mendelegitimasi penyelenggara pemilu.

Hal ini terkait langkah BPN melaporkan temuan daftar pemilih tetap (DPT) tak wajar kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Menurut BPN, jumlahnya mencapai 17,5 juta pemilih.

Dalam rapat Komisi II di DPR, Rabu (13/3/2019), masalah ini kembali dibawa oleh Wakil Ketua Komisi II Ahmad Riza Patria yang juga Juru Bicara BPN Prabowo-Sandiaga.

Ketua KPU Arief Budiman, Ketua Bawaslu Abhan, dan Direktur Jenderal Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Zudan Arif ada dalam rapat itu.

Riza meminta semua pihak memahami bahwa temuan DPT tak wajar ini bukan bermaksud menunjuk kesalahan penyelenggara pemilu.

"Kalau kita bicara DPT, tolong dipahami bukan berarti ini ada masalah pada pemerintah atau KPU atau Bawaslu. Kalau ada temuan-temuan terhadap DPT, itu adalah masalah kita semua," ujar Riza di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (13/3/2019).

Baca juga: Temuan DPT Tak Wajar: Ribuan Orang di Satu KK Hingga Pemilih yang Belum Lahir

"Saya ingin mengajak konstruksi berpikir kita positif karena masalah data ini masalah penting dan dari tahun ke tahun. Bukan persoalan pemerintah saat ini saja, tapi persoalan sejak kita merdeka," tambah dia.

Riza mengatakan, sebelumnya BPN juga pernah menyampaikan temuan 25 juta DPT ganda kepada KPU.

Sejak itu, kata Riza, KPU lebih berhati-hati dan penyisiran DPT dilakukan bersama. Hasilnya, ada DPT ganda yang berhasil disisir.

Artinya, kata Riza, laporan atas temuan ini membuahkan hasil.

Riza juga mengapresiasi KPU yang begitu terbuka atas berbagai laporan. KPU juga tidak arogan dan bersedia dikoreksi.

Dia berharap, hal yang sama dilakukan pada temuan DPT tak wajar ini. Riza mengingatkan, persoalan DPT bukan hanya untuk kepentingan Pilpres.

Baca juga: KPU Coret 370 Data WNA yang Masuk DPT Pemilu

Para caleg juga membutuhkan DPT yang akurat agar keterpilihannya nanti lebih legitimate. Dia meminta laporan ini tidak dianggap sebagai hoaks.

"Semua informasi yang kami sampaikan ini betul adanya, artinya ada di dalam DPT. Ini bukan hoaks, bukan juga data yang salah. Kami menyebutnya ini data tidak wajar," ujar Riza.

Halaman:
Baca tentang

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Nasional
Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Nasional
Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com