Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tersangka H Diduga Tawarkan Rp 100 Juta untuk Manajer Madura FC

Kompas.com - 26/02/2019, 09:20 WIB
Devina Halim,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengungkapkan peran mantan anggota Exco PSSI berinisial H dalam kasus dugaan tindak pidana suap pada pengaturan skor pertandingan Liga 2 antara Madura FC melawan PSS Sleman.

Tim Satgas Antimafia Bola telah menetapkan H sebagai tersangka pada Jumat (21/2/2019).

Dedi mengatakan, peran H adalah meminta agar PSS Sleman selalu dimenangkan, baik saat bertanding di kandangnya maupun di kandang Madura FC.

"Perannya dalam mengatur pertandingan ini bahwa saudara H ini meminta agar PSS Sleman selalu dimenangkan, baik di pertandingan kandang atau pertandingan away, di kandangnya Madura FC," kata Dedi, di Gedung Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (25/2/2019).

Baca juga: Seorang Berinisial H Jadi Tersangka Kasus Pengaturan Skor Liga 2

 

Tersangka H mempersiapkan uang dengan nominal Rp 100 juta, yang ia tawarkan kepada Manajer Madura FC Januar Herwanto.

Dedi menyebutkan, tersangka H bersikap agak mengancam jika Januar tidak memenuhi keinginannya.

Rencana lain dari tersangka untuk tetap memenangkan PSS Sleman adalah dengan membeli pemain.

"Saudara H ini menawarkan sejumlah uang kepada Saudara Januar, mulai dari nilainya Rp 100 juta. Kalau Saudara Januar tidak menuruti keinginan Saudara H, maka Saudara H juga sedikit agak mengancam," ujar Dedi.

"Kalau enggak nurut, dia sudah menyiapkan dana Rp 150 juta dan bahkan akan membeli pemain agar PSS Sleman menang melawan Madura FC," lanjut dia.

Baca juga: Kesalahan Fakta yang Diungkap Narasumber Pengaturan Skor

Tersangka H merupakan tersangka pertama di Liga 2, dan merupakan tersangka ke-16 yang ditetapkan oleh Satgas Antimafia Bola.

Aparat kepolisian akan mendalami kasus tersebut dalam pemanggilan H sebagai tersangka yang akan datang.

Rencananya, tersangka H akan dimintai keterangan di Mabes Polri pada Rabu (27/2/2019) pukul 10.00 WIB.

Dugaan pengaturan skor pada kompetisi Liga 2 antara Madura FC dan PSS Sleman mencuat setelah Manajer Madura FC Januar Herwanto berbicara di acara Mata Najwa edisi " PSSI Bisa Apa Jilid 1".

Baca juga: Kasus Pengaturan Skor, Joko Driyono Akan Ditanyai Seputar Aliran Dana

Kala itu, Januar menyebut ada keanehan pada laga timnya kontra PSS Sleman. Salah satu yang disebut Januar adalah soal "offside dua kilometer".

Kasus dugaan pengaturan itu sudah dinaikkan statusnya ke tahap penyidikan pada Jumat (11/1/2019).

Polisi telah memeriksa tiga saksi, yakni anggota Exco PSSI Hidayat, mantan manajer PSS Sleman Sismantoro, dan pelatih PSS Sleman Seto Nurdiantoro.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

BrandzView
Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Nasional
Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Nasional
Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Nasional
Hasto: Di Tengah Panah 'Money Politic' dan 'Abuse of Power', PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Hasto: Di Tengah Panah "Money Politic" dan "Abuse of Power", PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Nasional
Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Nasional
Ke Kader yang Akan Ikut Pilkada, Megawati: Kalau Bohong, Lebih Baik Tidak Usah

Ke Kader yang Akan Ikut Pilkada, Megawati: Kalau Bohong, Lebih Baik Tidak Usah

Nasional
Hakim: Hinaan Rocky Gerung Bukan ke Pribadi Jokowi, tetapi kepada Kebijakan

Hakim: Hinaan Rocky Gerung Bukan ke Pribadi Jokowi, tetapi kepada Kebijakan

Nasional
Belum Putuskan Maju Pilkada di Mana, Kaesang: Lihat Dinamika Politik

Belum Putuskan Maju Pilkada di Mana, Kaesang: Lihat Dinamika Politik

Nasional
Jokowi Bakal Diberi Posisi Terhormat, PDI-P: Untuk Urusan Begitu, Golkar Paling Sigap

Jokowi Bakal Diberi Posisi Terhormat, PDI-P: Untuk Urusan Begitu, Golkar Paling Sigap

Nasional
PPP Jadi Partai yang Gugat Sengketa Pileg 2024 Terbanyak

PPP Jadi Partai yang Gugat Sengketa Pileg 2024 Terbanyak

Nasional
Wapres Doakan Timnas Indonesia Melaju ke Final Piala Asia U23

Wapres Doakan Timnas Indonesia Melaju ke Final Piala Asia U23

Nasional
Ada 297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Pengacara dari 8 Firma Hukum

Ada 297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Pengacara dari 8 Firma Hukum

Nasional
Novel Baswedan dkk Laporkan Nurul Ghufron ke Dewas KPK, Dianggap Rintangi Pemeriksaan Etik

Novel Baswedan dkk Laporkan Nurul Ghufron ke Dewas KPK, Dianggap Rintangi Pemeriksaan Etik

Nasional
Kumpulkan Seluruh Kader PDI-P Persiapan Pilkada, Megawati: Semangat Kita Tak Pernah Pudar

Kumpulkan Seluruh Kader PDI-P Persiapan Pilkada, Megawati: Semangat Kita Tak Pernah Pudar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com