Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Kronologi Penangkapan Terduga Teroris Kelompok JAD saat Razia Lalu Lintas

Kompas.com - 21/02/2019, 15:28 WIB
Devina Halim,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo menjelaskan kronologi saat seorang terduga teroris Organisasi Jamaah Anshor Daulah (JAD) berinisial TWA alias A alias AH ditangkap saat razia lalu lintas.

TWA yang telah masuk ke dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) ditangkap di daerah Kertosari, Temanggung, pada 14 Februari 2019.

Dedi mengatakan bahwa TWA memang sudah dipantau dan saat razia berlangsung ia berusaha kabur ke area sawah.

"DPO sudah mapping dan diikuti oleh tim. Saat razia lantas karena merasa sudah diikuti dan melihat ada razia Polantas maka pelaku melarikan diri untuk menghindari petugas," ujar Dedi saat dihubungi Kompas.com, Kamis (21/2/2019).

Baca juga: Polisi Tangkap Terduga Teroris Kelompok JAD Saat Razia Lalu Lintas

Hal itu membuat aparat di lapangan curiga. Setelah itu mereka menggeledah mobil yang ditinggalkan oleh TWA.

Kemudian, buku-buku terkait radikalisme ditemukan di mobil tersebut dan identitas TWA pun terungkap.

"Hal itu membuat polisi curiga dan selanjutnya membuka paksa mobil yang diparkirkan. Pada saat mobil dibuka paksa dengan mendatangkan tukang kunci dan digeledah, ditemukan beberapa barang bukti," jelasnya.

Baca juga: Malaysia Tangkap 7 Terduga Ektremis, Termasuk Pengirim Dana ke JAD

"Buku-buku yang berkaitan dengan radikalisme dan setelah diamankan, ternyata pelaku adalah orang yang masuk DPO Densus 88 Antiteror," lanjut dia.

Menurut keterangan polisi, TWA pernah dideportasi dari Filipina saat akan mengikuti pelatihan militer bersama Adi Jihadi, dan kawan-kawan. Sebelumnya, Adi Jihadi berperan menyalurkan dana untuk peledakan bom Thamrin.

Baca juga: Kapolri: Tiga Pelaku Penembakan Polisi di Tol Kanci-Pejagan Anggota JAD

Kemudian, pada Oktober 2016, TWA mengikuti pelatihan paramiliter di daerah Anyer dengan Adi Jihadi cs dan dilatih oleh Nanang Kosim.

Polisi mencatat TWA bersama beberapa rekannya pernah merencanakan aksi teror dengan modus operandi melakukan penembakan terhadap anggota Polri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com