Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Hal yang Ramai Dibahas Pascadebat Kedua Pilpres 2019

Kompas.com - 18/02/2019, 14:33 WIB
Mela Arnani,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com — Debat kedua Pemilihan Presiden atau Pilpres 2019 terlaksana pada Minggu (17/2/2019) malam. Komisi Pemilihan Umum (KPU) menghadirkan tema energi, pangan, infrastruktur, sumber daya alam, dan lingkungan hidup.

Debat kedua ini hanya menampilkan dua calon presiden, Joko Widodo dan Prabowo Subianto. Mereka tak didampingi cawapres masing-masing, yaitu Ma'ruf Amin dan Sandiaga Uno.

Sejumah hal menarik masih dibicarakan warganet di media sosial. Berikut paparannya:

1. Tak Ada Konflik Pembangunan Selama 4,5 Tahun

Calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo menyebut bahwa selama 4,5 tahun masa jabatannya, tidak ada konflik dalam pembangunan infrastruktur.

Hal itu disampaikan kandidat petahana ini ketika menjawab pertanyaan terkait pembangunan infrastruktur yang tak melibatkan masyarakat.

"Dalam 4,5 tahun ini hampir tidak ada terjadi konflik pembebasan lahan untuk infrastruktur kita. Karena apa, tidak ada ganti rugi, yang ada ganti untung," kata Jokowi.

Pernyataan Jokowi tersebut lantas ramai diperbincangkan masyarakat di media sosial.

Salah satu lembaga yang bergerak di bidang lingkungan, Greenpeace, turut memberikan komentar di Twitter mengenai pernyataan capres nomor urut 01 tersebut.

Greenpeace menggunakan data dari Kementerian Agraria Tata Ruang/Badan Pertanahan Negara, Badan Pusat Statistik, dan Konsorsium Pembaruan Agraria sebagai berikut:

Dilansir dari pemberitaan Kompas.com, beberapa konflik terjadi dalam pembangunan infrastruktur, salah satunya konflik masyarakat terdampak proyek pembangunan PLTU di Batang.

Disebutkan, konflik tersebut masih belangsung sampai sekarang, hingga terjadi pemindahpaksaan permukiman warga.

Sektor properti menduduki posisi kedua dengan 199 konflik atau 30 persen. Di bawahnya ditempati sektor infrastruktur dengan 94 konflik atau 14 persen.

Sementara terdapat 78 konflik atau 12 persen konflik di sektor pertanian.

Baca juga: CEK FAKTA: Jokowi Sebut Tak Ada Konflik Pembangunan Selama 4,5 Tahun

2. Tak Ada Kebakaran Hutan dan Lahan 3 Tahun Terakhir

Dalam debat kedua ini, Jokowi mengeluarkan klaimnya mengenai tidak adanya kebakaran hutan dan lahan dalam tiga tahun terakhir.

"Dalam lingkungan hidup, kebakaran lahan gambut tidak terjadi lagi dan ini sudah bisa kita atasi. Dalam tiga tahun ini tidak terjadi kebakaran hutan dan kebakaran lahan gambut. Itu adalah kerja keras kita semua," kata Jokowi.

Pernyataan ini menjadi perbincangan hangat masyarakat di media sosial, salah satunya Twitter. Bahkan, beberapa di antaranya mengunggah konten, baik foto atau video yang menunjukkan masih terjadi kebakaran hutan dan lahan di Indonesia.

Greenpeace Indonesia berkomentar, kebakaran hutan dan lahan masih ditemukan hingga sekarang. Respons masyarakat memenuhi kolom komentar twit komunitas pencinta lingkungan tersebut. Lebih dari 9.000 akun lain me-retweet dan menyukai unggahan ini.

Data dari Direktorat Pengendalian Kerusakan Gambut Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menunjukkan terjadinya penurunan luas wilayah kebakaran hutan dan lahan di Indonesia.

Pemberitaan sebelumnya menyebutkan, terdapat 14.604,84 hektar lahan terbakar pada 2016, 11.127,49 hektar terbakar pada 2017, dan 4.666,39 hektar terbakar pada 2018.

Baca juga: CEK FAKTA: Jokowi Klaim Tak Ada Kebakaran Hutan dan Lahan 3 Tahun Terakhir

3. "Unicorn"

Kata unicorn tengah menyedot perhatian masyarakat luas. Bahkan, di Twitter kata ini menjadi salah satu trending topic.

Awalnya, Jokowi bertanya ke Prabowo mengenai kebijakannya terkait unicorn atau perusahaan start-up besar di Indonesia jika terpilih.

Prabowo menanggapi pernyataan Jokowi tersebut. Hal inilah yang kemudian ramai menjadi perbincangan. Sebab, Prabowo berusaha memastikan unicorn yang dimaksud agar tak salah menjawab.

Jokowi mengatakan bahwa empat dari tujuh unicorn di Asia Tenggara berasal dari Indonesia.

"Kita tahu di negara ASEAN ini ada tujuh unicorn dan empatnya ada di Indonesia," kata Jokowi.

Empat perusahaan yang dimaksud Jokowi itu adalah Go-Jek, Traveloka, Tokopedia, dan Bukalapak.

Baca juga: CEK FAKTA: Jokowi Sebut 4 dari 7 Unicorn ASEAN Ada di Indonesia

4. Lahan Milik Prabowo Subianto

Ratusan hektar lahan di Kalimantan Timur dan Aceh yang dimiliki Prabowo juga menjadi salah satu hal yang ramai dibahas masyarakat.

Awalnya, Jokowi menyinggung kepemilikan lahan milik pesaingnya tersebut.

"Pak Prabowo memiliki lahan sangat luas di Kalimantan Timur sebesar 220.000 hektar juga di Aceh Tengah 120.000 hektar," ucap Jokowi.

Prabowo mengakui lahan di dua daerah ini dikuasai olehnya, tetapi bukan hak miliknya, melainkan hak guna usaha.

Prabowo pun bersedia mengembalikan lahan itu apabila diminta kembali oleh negara.

"Setiap saat negara bisa ambil kembali. Kalau untuk negara, saya rela kembalikan itu semua," ucap Prabowo.

Kata-kata "hak guna usaha" masuk dalam deretan trending topic di Twitter dengan lebih dari 3.000 akun menge-twit  kata-kata tersebut.

Baca juga: Prabowo Akui Kuasai Ratusan Ribu Hektar Lahan di Kaltim dan Aceh Tengah

5. Kedua Calon Presiden Saling Sepakat

Kesepakatan kedua capres saat segmen pembahasan mengenai lingkungan hidup turut masuk dalam jejeran hal yang mendapat perhatian masyarakat.

Prabowo mengatakan sama dengan Jokowi dalam hal ingin memberantas kasus pencemaran lingkungan.

"Saya kira cukup masalah ini. Untuk apa bertele-tele lagi. Saya kira dalam hal ini kita sama ingin memberantas pencemaran lingkungan," kata Prabowo.

Menurut Prabowo, kesamaan ini seharusnya dapat mengurangi perbedaan yang ada.

"Kalau berbeda jangan kita diadu-adu terus. Kalau tidak ada terlalu banyak perbedaan buat apa kita ribut lagi," katanya.

Jokowi pun menyetujui pernyataan Prabowo ini.

"Iyalah saya setuju saja," kata Jokowi.

Kalimat "jangan diadu-adu terus" lumayan banyak ditemukan di Twitter. Beberapa warganet menge-twit kalimat tersebut dengan gaya mereka masing-masing.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com