Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Moeldoko Nilai Tak Masalah Dana Kampanye Jokowi-Ma'ruf Disokong Pihak Ketiga

Kompas.com - 11/01/2019, 11:25 WIB
Ihsanuddin,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Moeldoko, menilai, tidak masalah dana kampanye Jokowi-Ma'ruf lebih banyak berasal dari pihak ketiga.

Moeldoko meyakini, jika terpilih untuk kedua kalinya nanti, Jokowi tak akan menggunakan kekuasaannya untuk membalas jasa para pengusaha yang telah menyokongnya.

Menurut dia, hal ini bisa dilihat dari empat tahun pemerintahan Jokowi yang telah berjalan. Pada Pilpres 2014 lalu, Jokowi juga disokong sejumlah pengusaha.

Namun, setelah terpilih, Jokowi tak lantas memberikan kemudahan atau balas jasa bagi para pengusaha yang telah menyokongnya.

Baca juga: Bendahara TKN Siap Buka Data 2 Perkumpulan Golfer yang Sumbang Dana Kampanye

 

"Kenyataannya apakah selama kepemimpinan Pak Jokowi selama ini ada balas jasa? Saya pikir tidak ada. Tidak ada toleransi, kemudahan kemudahan, dan seterusnya," kata Moeldoko di Istana Negara, Jakarta, Jumat (11/1/2019).

Oleh karena itu, Moeldoko meminta masyarakat tidak mempermasalahkan dana kampanye Jokowi-Ma'ruf yang disokong para pengusaha.

Ia menilai hal itu wajar terjadi di negara demokrasi. Hal yang terpenting, setelah terpilih nanti ia memastikan bahwa Jokowi-Ma'ruf tetap akan mendahulukan kepentingan rakyat.

"Selama 4 tahun bisa dilihat, pernahkah Beliau memberikan toleransi atau memberi kemudahan prioritas dan seterusnya? Tidak ada prioritas, ini sebuah pembuktian," kata Moeldoko.

Baca juga: Diduga Ada Upaya Penyamaran Dana Kampanye, Ini Komentar Bendahara TKN

Indonesia Corruption Watch (ICW) sebelumnya mencatat terdapat perbedaan kontras soal asal-usul dana pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Dana kampanye Jokowi-Ma'ruf Amin yang dilaporkan ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) yaitu Rp 59 miliar.

Sebesar Rp 37,9 miliar atau 86 persen datang dari Perkumpulan Golfer TBIG dan Golfer TRG.

Sementara, 14 persen sisanya berasal dari badan usaha, parpol, dana pribadi Jokowi, dan perseorangan.

ICW menduga sumbangan dari TBIG itu adalah dari PT Tower Bersama Infrastructure Tbk dan TRG dari PT Teknologi Riset Global Investama.

Baca juga: ICW Pertanyakan Transparansi Sumbangan Dana Kampanye Prabowo-Sandi

PT TBIG dan PT TRG diduga merupakan dua perusahaan yang sahamanya dimiliki Wahyu Sakti Trenggono, bendahara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf.

Adapun dana kampanye Prabowo-Sandi yang dilaporkan ke KPU sebesar Rp 54 miliar, dengan perincian 70 persen dari Sandiaga dan 30 persen dari Prabowo.

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Dana Sumbangan Kampanye 2019

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 4 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 4 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Nasional
Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

Nasional
KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

Nasional
Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

BrandzView
Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

Nasional
Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

Nasional
Menginspirasi, Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan dari Kementerian LHK

Menginspirasi, Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan dari Kementerian LHK

Nasional
Prabowo Terima Menhan Malaysia, Jalin Kerja Sama Industri Pertahanan dan Pertukaran Siswa

Prabowo Terima Menhan Malaysia, Jalin Kerja Sama Industri Pertahanan dan Pertukaran Siswa

Nasional
Satgas Rafi 2024 Usai, Pertamina Patra Niaga Apresiasi Penindakan Pelanggaran SPBU oleh Aparat

Satgas Rafi 2024 Usai, Pertamina Patra Niaga Apresiasi Penindakan Pelanggaran SPBU oleh Aparat

Nasional
TNI dan Perwakilan Militer Indo-Pasifik Gelar Perencanaan Akhir Latma Super Garuda Shield 2024

TNI dan Perwakilan Militer Indo-Pasifik Gelar Perencanaan Akhir Latma Super Garuda Shield 2024

Nasional
Cegah Penyalahgunaan, Satgas Pangan Polri Awasi Distribusi Perusahaan Gula di Jawa Timur

Cegah Penyalahgunaan, Satgas Pangan Polri Awasi Distribusi Perusahaan Gula di Jawa Timur

Nasional
Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali, Panglima Agus Minta Bais TNI Mitigasi Ancaman

Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali, Panglima Agus Minta Bais TNI Mitigasi Ancaman

Nasional
Kisah Ayu, Bidan Dompet Dhuafa yang Bantu Persalinan Saat Karhutla 

Kisah Ayu, Bidan Dompet Dhuafa yang Bantu Persalinan Saat Karhutla 

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com