Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Harap Ibu-ibu Segera "Lulus" dari Program PNM Mekaar

Kompas.com - 10/01/2019, 21:42 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo berharap ibu-ibu penerima bantuan modal usaha dari Pemodalan Nasional Madani (PNM) Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) segera 'lulus' dari program tersebut.

Lulus artinya usaha ibu-ibu penerima PNM Mekaar berkembang, omzetnya melesat naik. Jika demikian, ibu-ibu tersebut tidak lagi masuk ke kategori penerima PNM karena kapasitas ekonominya sudah besar.

"Saya berharap satu atau dua tahun lagi, usaha ibu-ibu sudah berkembang. Yang tadinya dia punya satu meja, jadi lima atau pindah ke toko usahanya," ujar Jokowi saat meninjau ibu-ibu penerima PNM Mekaar di Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur, Kamis (10/1/2019).

Baca juga: Jokowi: Banyak UMKM Belum Siap Masuk Pasar E-commerce

"Biar kalau saya ke sini lagi, Pak warung saya sekarang sudah lima. Jangan nanti kita ketemu lagi, masih jualan nasi uduk lagi, nasi uduk lagi," lanjut dia.

Oleh sebab itu, Presiden Jokowi memberikan sejumlah tips agar kapasitas ekonomi ibu-ibu itu bisa semakin berkembang.

Pertama, ibu-ibu penerima PNM Mekaar harus disiplin dalam mengelola modal. Uang modal tidak boleh digunakan untuk kepentingan di luar bisnis. Uang modal harus seluruhnya dipakai untuk kepentingan usaha.

"Dapat bantuan Rp 2 juta, yang Rp 1 juta dibelikan pakaian. Hati-hati, jangan sampai seperti ini. Macem-macem itu dibeli dari hasil keuntungan usaha, boleh. Tapi bukan dari pokok pinjaman," ujar Jokowi.

Baca juga: Jokowi Borong Cilok, Peyek, dan Kripik Ibu-ibu Ciracas

 

Kedua, ibu-ibu harus rajin menabung. Sisihkan sebagian keuntungan untuk ditabung, bukan hanya untuk diputar kembali untuk membeli bahan baku.

"Satu hari untung Rp 100.000, tabung sebagian. Dapat Rp 150.000, tabung sedikit. PNM ini kan setiap minggu cicilannya Rp 90.000, kecil kan. Harus bisa ditabung untuk mengembangkan usaha lainnya," ujar Jokowi.

PNM sendiri merupakan program pemerintah yang digulirkan semenjak tahun 2015. Hingga tahun 2018, jumlah ibu-ibu prasejahtera yang disasar program ini adalah sebanyak 4.057.000. Setiap peserta program menerima bantuan modal sebesar Rp 2 juta.

Kompas TV Ibunda Presiden Joko Widodo, Sudjiatmi Notomihardjo mengikuti doa bersama para relawan Jokowi-Maruf Amin. Doa dipanjatkan untuk kesatuan bangsa ditengah kontestasi politik yang tengah memanas. Doa bersama digelar oleh para relawan Jokowi-Ma'ruf Amin di Solo, Jawa Tengah pada Minggu malam.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Polisi Lengkapi Kekurangan Berkas Perkara TPPU Panji Gumilang

Polisi Lengkapi Kekurangan Berkas Perkara TPPU Panji Gumilang

Nasional
Jokowi Kumpulkan Menteri Bahas Pengungsi Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Jokowi Kumpulkan Menteri Bahas Pengungsi Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Nasional
Bersama TNI AL, Polisi, dan Basarnas, Bea Cukai Bantu Evakuasi Korban Erupsi Gunung Ruang

Bersama TNI AL, Polisi, dan Basarnas, Bea Cukai Bantu Evakuasi Korban Erupsi Gunung Ruang

Nasional
Prabowo Ingin Berkumpul Rutin Bersama Para Mantan Presiden, Bahas Masalah Bangsa

Prabowo Ingin Berkumpul Rutin Bersama Para Mantan Presiden, Bahas Masalah Bangsa

Nasional
Hanura Sebut Suaranya di Manokwari Dipindah ke PSI, Berdampak ke Perolehan Kursi DPRD

Hanura Sebut Suaranya di Manokwari Dipindah ke PSI, Berdampak ke Perolehan Kursi DPRD

Nasional
Gugat Hasil Pileg, Pengacara Gerindra Malah Keliru Minta MK Batalkan Permohonan

Gugat Hasil Pileg, Pengacara Gerindra Malah Keliru Minta MK Batalkan Permohonan

Nasional
Resmikan Warung NKRI Digital, BNPT Ingatkan Semua Pihak Ciptakan Kemandirian Mitra Deradikalisasi

Resmikan Warung NKRI Digital, BNPT Ingatkan Semua Pihak Ciptakan Kemandirian Mitra Deradikalisasi

Nasional
Klaim Ada Perpindahan Suara ke PKB, PKN, dan Garuda, PPP Minta PSU di Papua Pegunungan

Klaim Ada Perpindahan Suara ke PKB, PKN, dan Garuda, PPP Minta PSU di Papua Pegunungan

Nasional
Berkaca Kasus Brigadir RAT, Kompolnas Minta Polri Evaluasi Penugasan Tak Sesuai Prosedur

Berkaca Kasus Brigadir RAT, Kompolnas Minta Polri Evaluasi Penugasan Tak Sesuai Prosedur

Nasional
Hakim MK Singgung Timnas di Sidang Pileg: Kalau Semangat kayak Gini, Kita Enggak Kalah 2-1

Hakim MK Singgung Timnas di Sidang Pileg: Kalau Semangat kayak Gini, Kita Enggak Kalah 2-1

Nasional
Caleg PDI-P Hadiri Sidang Sengketa Pileg secara Daring karena Bandara Sam Ratulangi Ditutup

Caleg PDI-P Hadiri Sidang Sengketa Pileg secara Daring karena Bandara Sam Ratulangi Ditutup

Nasional
Ketum PGI: 17 Kali Jokowi ke Papua, tapi Hanya Bertemu Pihak Pro Jakarta

Ketum PGI: 17 Kali Jokowi ke Papua, tapi Hanya Bertemu Pihak Pro Jakarta

Nasional
Kasus Brigadir RAT, Beda Keterangan Keluarga dan Polisi, Atasan Harus Diperiksa

Kasus Brigadir RAT, Beda Keterangan Keluarga dan Polisi, Atasan Harus Diperiksa

Nasional
KPK Ancam Pidana Pihak yang Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

KPK Ancam Pidana Pihak yang Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Nasional
195.917 Visa Jemaah Haji Indonesia Sudah Terbit

195.917 Visa Jemaah Haji Indonesia Sudah Terbit

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com