Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PSI Sebut Kebohongan Awards Tidak Perkeruh Suasana di Akar Rumput

Kompas.com - 07/01/2019, 21:35 WIB
Devina Halim,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mengklaim penghargaan kebohongan yang mereka anugerahkan kepada pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, tidak memicu konflik di level akar rumput.

Selain Prabowo dan Sandiaga, PSI juga memberikan penghargaan tersebut kepada Wakil Sekjen Partai Demokrat Andi Arief.

"Kami sampai sekarang belum melihat, apakah ada gesekan di akar rumput," kata politisi PSI Guntur Romli, saat ditemui di Markas DPP PSI, Jakarta Pusat, Senin (7/1/2019).

Baca juga: Dilaporkan ke Polisi terkait Kebohongan Award, PSI Siap Diperiksa

Ia menjelaskan, masyarakat saat ini sudah cerdas dalam memilih di antara dua pasangan calon pemimpin Indonesia masa depan.

Guntur menggambarkan paslon nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf yang didukung partainya, sebagai pasangan yang telah memiliki bukti kerja.

Di sisi lain, ia menyebutkan paslon nomor urut 02 Prabowo-Sandiaga gemar menyebarkan hoaks yang mengganggu kewarasan publik.

"Sekarang masyarakat berpikir dan melihat apa yang menjadi pilihan mereka pada April 17," katanya.

Baca juga: PSI Sebut Laporan ke Bareskrim terkait Kebohongan Award seperti Maling Teriak Maling

"Yang benar-benar bekerja, yang serius memberikan bukti pada masyarakat atau kubu yang hanya berdasarkan kebohongan atau kita sebut one day one hoaks itu kubunya Prabowo-Sandi," lanjut dia.

Lagipula, Juru Bicara PSI Dara Adinda Kusuma Nasution menambahkan, hoaks yang disampaikan kubu Prabowo-Sandi justru menimbulkan rasa takut yang semakin memperkeruh suasana.

Baca juga: PSI: Kami Siap Dikasih Award, Tak Akan Kami Buang, Akan Kami Pajang

Hoaks yang ia maksud seperti informasi adanya surat suara yang telah dicoblos, penggunaan alat cuci darah yang dipakai beramai-ramai, dan pembangunan jalan tol dengan tidak mengutang.

"Saya kira kebohongan itu lebih parah, jadi orang takut untuk cuci darah, jadi takut KPU tidak jujur, masyarakat jadi tidak percaya sama pemerintah soal tol," terang Dara pada kesempatan yang sama.

Oleh karena itu, PSI menggunakan pemberian kebohongan awards sebagai cara yang kreatif untuk mengatasi polemik tersebut agar suasana tidak semakin keruh menuju pemilu mendatang.

Baca juga: PSI Protes Kebohongan Award Dianggap Alay-alay Politik

Sebelumnya, PSI memberikan penghargaan kebohongan kepada pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dan Andi Arief.

"Penghargaan ini diberikan karena baru awal 2019 sudah terjadi tsunami kebohongan yang dilakukan oleh mereka bertiga," kata Sekjen PSI Raja Juli Antoni dalam jumpa pers di Kantor DPP PSI, Jakarta, Jumat (4/1/2019).

Dalam acara jumpa pers itu, PSI turut menyiapkan tiga buah piala dan piagam yang ditujukan untuk Prabowo, Sandi, dan Andi.

Baca juga: PSI Yakin Pemberian Penghargaan Kebohongan Tak Rugikan Paslon Jokowi-Maruf

Prabowo mendapat penghargaan kebohongan ter-lebay awal tahun 2019. Penghargaan itu diberikan atas pernyataan Prabowo uang menyebut selang darah RSCM dipakai 40 kali.

Sementara, Sandiaga mendapat penghargaan kebohongan ter-hqq awal tahun 2019. Penghargaan ini atas pernyataan Sandiaga bahwa Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) dibangun tanpa utang.

Terakhir, Andi Arief mendapat penghargaan kebohongan ter-halu awal tahun 2019. Ini karena Andi dianggap ikut menyebarkan hoaks mengenai tujuh kontainer surat suara yang sudah tercoblos untuk pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin.

Kompas TV Partai Solidaritas Indonesia tak ambil pusing dengan ancaman terhadap kadernya Tsamara Amany. PSI mengklaim ancaman tersebut justru memacu semangat untuk meraih suara di Pemilihan Umum pada April mendatang. Kader PSIDara Adinda Kesuma Nasution menyebut ancaman kepada Tsamara oleh pemilik akun media sosial bertuliskan Taufik Hidayat merupakan realitas politik saat ini yang mengedepankan aspek maskulin, patrialis dan mendiskriminasikan anak muda. Menurut Dara, ancaman kekerasan berbasis gender tidak akan menyurutkan langkah PSI untuk terus berjuang di politik. Dara pun menantang pemilik akun Taufik Hidayat ke kantor PSI.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang



Terkini Lainnya

PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

Nasional
Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

BrandzView
Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Nasional
Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Nasional
Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Nasional
Hasto: Di Tengah Panah 'Money Politic' dan 'Abuse of Power', PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Hasto: Di Tengah Panah "Money Politic" dan "Abuse of Power", PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Nasional
Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Nasional
Ke Kader yang Akan Ikut Pilkada, Megawati: Kalau Bohong, Lebih Baik Tidak Usah

Ke Kader yang Akan Ikut Pilkada, Megawati: Kalau Bohong, Lebih Baik Tidak Usah

Nasional
Hakim: Hinaan Rocky Gerung Bukan ke Pribadi Jokowi, tetapi kepada Kebijakan

Hakim: Hinaan Rocky Gerung Bukan ke Pribadi Jokowi, tetapi kepada Kebijakan

Nasional
Belum Putuskan Maju Pilkada di Mana, Kaesang: Lihat Dinamika Politik

Belum Putuskan Maju Pilkada di Mana, Kaesang: Lihat Dinamika Politik

Nasional
Jokowi Bakal Diberi Posisi Terhormat, PDI-P: Untuk Urusan Begitu, Golkar Paling Sigap

Jokowi Bakal Diberi Posisi Terhormat, PDI-P: Untuk Urusan Begitu, Golkar Paling Sigap

Nasional
PPP Jadi Partai yang Gugat Sengketa Pileg 2024 Terbanyak

PPP Jadi Partai yang Gugat Sengketa Pileg 2024 Terbanyak

Nasional
Wapres Doakan Timnas Indonesia Melaju ke Final Piala Asia U23

Wapres Doakan Timnas Indonesia Melaju ke Final Piala Asia U23

Nasional
Ada 297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Pengacara dari 8 Firma Hukum

Ada 297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Pengacara dari 8 Firma Hukum

Nasional
Novel Baswedan dkk Laporkan Nurul Ghufron ke Dewas KPK, Dianggap Rintangi Pemeriksaan Etik

Novel Baswedan dkk Laporkan Nurul Ghufron ke Dewas KPK, Dianggap Rintangi Pemeriksaan Etik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com