Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PSI: Kami Siap Dikasih "Award", Tak Akan Kami Buang, Akan Kami Pajang

Kompas.com - 07/01/2019, 17:48 WIB
Devina Halim,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menyatakan bersedia menerima penghargaan dari partai lain sebagaimana yang mereka lakukan ke Partai Demokrat.

"Kami merasa kami siap kalau dikasih award itu, kami tidak akan buang, kami akan pajang di depan sana," kata Juru Bicara PSI Dara Adinda Nasution saat konferensi pers di Markas DPP PSI, Jakarta Pusat, Senin (7/1/2019).

Baca juga: PSI Protes Kebohongan Award Dianggap Alay-alay Politik

Dara sekaligus menyindir Partai Demokrat karena telah membuang penghargaan yang ditujukan kepada Andi Arief.

Seperti diketahui, PSI memberi penghargaan kebohongan kepada pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, dan Wakil Sekjen Partai Demokrat Andi Arief. 

Juru Bicara Badan Pemenangan pasangan capres dan cawapres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Andre Rosiade menanggapinya dengan rencana memberi Parnoko (Partai Nol Koma) Award kepada PSI.

Baca juga: PSI Yakin Pemberian Penghargaan Kebohongan Tak Rugikan Paslon Jokowi-Maruf

Meski mempersilakan, Dara mempertanyakan adanya upaya pemberian penghargaan kepada PSI.

"Kami sih heran karena dari awal kami (memberi penghargaan) disebut tindakan 'alay', kenapa mereka mau ikut-ikutan juga jadi 'alay', mereka seperti menjilat ludah sendiri," jelasnya.

Menurutnya, tindakan untuk mengirim penghargaan kepada PSI terkesan meniru. Ia pun mempertanyakan, apakah tidak ada cara kampanye secara kreatif lainnya yang dapat dilakukan.

Kompas TV Prihatin dengan maraknya berita hoaks, Partai Solidaritas Indonesia memberi penghargaan kebohongan untuk orang yang menurut mereka sering menebar kebohongan atau hoaks. Ketiga orang yang diberikan penghargaan kebohongan oleh PSI ini adalah Prabowo Subianto, Sandiaga Uno, dan Andi Arief. Aksi PSI ini mendapat kritikan dari penduduk capres-cawapres nomor urut 2, Prabowo-Sandiaga. Aksi PSI juga dinilai hanya cari sensasi. Simak dialognya bersama juru bicara PSI, Surya Tjandra dan juru bicara BPN Prabowo-Sandiaga yang juga caleg Gerindra, Hendarsam Marantoko.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

PAN Yakin Prabowo-Gibran Bakal Bangun Kabinet Zaken

PAN Yakin Prabowo-Gibran Bakal Bangun Kabinet Zaken

Nasional
Puan Lantik 3 Srikandi Anggota PAW dari Fraksi P-Nasdem, PPP, dan PKB

Puan Lantik 3 Srikandi Anggota PAW dari Fraksi P-Nasdem, PPP, dan PKB

Nasional
Jokowi Gelar Bukber di Istana, Wapres Singgung soal Kendalikan Nafsu Saat Berikan Tausiyah

Jokowi Gelar Bukber di Istana, Wapres Singgung soal Kendalikan Nafsu Saat Berikan Tausiyah

Nasional
Misi Kemanusiaan di Palestina, Fadli Zon Harap Kerja Sama Lembaga Zakat Indonesia-UNRWA Segera Dibentuk

Misi Kemanusiaan di Palestina, Fadli Zon Harap Kerja Sama Lembaga Zakat Indonesia-UNRWA Segera Dibentuk

Nasional
Soal Pemilu Ulang Bisa Timbulkan Krisis, Kubu Ganjar-Mahfud: Alasan Mengada-ada

Soal Pemilu Ulang Bisa Timbulkan Krisis, Kubu Ganjar-Mahfud: Alasan Mengada-ada

Nasional
DPR Setujui Perpanjangan Waktu Pembahasan RUU KIA, Puan Ungkap Alasannya

DPR Setujui Perpanjangan Waktu Pembahasan RUU KIA, Puan Ungkap Alasannya

Nasional
Arus Mudik Lebaran 2024 Diperkirakan Melonjak, Komisi V DPR Minta Kemenhub Serius Siapkan Kelaikan Angkutan Umum

Arus Mudik Lebaran 2024 Diperkirakan Melonjak, Komisi V DPR Minta Kemenhub Serius Siapkan Kelaikan Angkutan Umum

Nasional
Yakin MK Tolak Gugatan Anies dan Ganjar, TKN: Gugatannya Tidak Masuk Akal

Yakin MK Tolak Gugatan Anies dan Ganjar, TKN: Gugatannya Tidak Masuk Akal

Nasional
Kemenko Polhukam Identifikasi 1.900 Mahasiswa Jadi Korban TPPO Bermodus 'Ferienjob' di Jerman

Kemenko Polhukam Identifikasi 1.900 Mahasiswa Jadi Korban TPPO Bermodus "Ferienjob" di Jerman

Nasional
Lewat Telepon, Putra Mahkota Abu Dhabi Ucapkan Selamat ke Gibran

Lewat Telepon, Putra Mahkota Abu Dhabi Ucapkan Selamat ke Gibran

Nasional
Cerita soal Saham Freeport, Jokowi: Seperti Tak Ada yang Dukung, Malah Sebagian Mem-'bully'

Cerita soal Saham Freeport, Jokowi: Seperti Tak Ada yang Dukung, Malah Sebagian Mem-"bully"

Nasional
Akui Negosiasi Alot, Jokowi Yakin Indonesia Bisa Dapatkan 61 Persen Saham Freeport

Akui Negosiasi Alot, Jokowi Yakin Indonesia Bisa Dapatkan 61 Persen Saham Freeport

Nasional
Kubu Ganjar-Mahfud Tolak Gugatan ke MK Disebut Salah Alamat oleh KPU

Kubu Ganjar-Mahfud Tolak Gugatan ke MK Disebut Salah Alamat oleh KPU

Nasional
Jokowi Gelar Buka Puasa di Istana, 2 Menteri PDI-P Tak Tampak

Jokowi Gelar Buka Puasa di Istana, 2 Menteri PDI-P Tak Tampak

Nasional
Polisi Tangkap 5 Tersangka Pengoplos BBM Pertalite Jadi Pertamax

Polisi Tangkap 5 Tersangka Pengoplos BBM Pertalite Jadi Pertamax

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com