Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembantaian 31 Pekerja di Nduga Papua, Polri Minta Masyarakat Tidak Cemas

Kompas.com - 04/12/2018, 17:16 WIB
Reza Jurnaliston,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Muhammad Iqbal meminta masyarakat Papua tidak cemas pascakejadian pembantaian 31 pekerja pembangunan jembatan di Kali Yigi-Kali Aurak, Kabupaten Nduga.

Menurutnya, situasi di provinsi Papua saat relatif aman dan kondusif.

“Hanya di titik distrik Yigi kabupaten Nduga (rawan), masyarakat kami minta tenang tidak perlu cemas," katanya saat konferensi pers di Gedung Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (4/12/2018).

Baca juga: Jembatan Nduga, Proyek yang Menewaskan 31 Pekerja

"Percayakan kepada TNI dan Polri untuk melakukan langkah-langkah hukum,” tambah Iqbal.

Ia sendiri menyayangkan peristiwa tersebut yang menimpa para pekerja proyek yang bertujuan untuk membangun Papua.

“Saudara-saudara (korban) kita adalah pekerja proyek infrastruktur yang ingin membangun Papua. Menyambungkan konektifitas dari wilayah A ke wilayah B, kabupaten Nduga ke kabupaten lain untuk kepentingan publik,” sambung Iqbal.

Baca juga: 6 Fakta Pembantaian 31 Pekerja oleh KKB di Nduga, Ratusan Aparat Dikerahkan hingga Sulitnya Medan

Diinformasikan, 1 mobil Strada yang membawa 15 orang pekerja proyek dari PT Istaka Karya sampai saat ini belum kembali ke Wamena.

Setelah mendapatkan informasi tersebut, Senin (3/12/2018), personel gabungan Polri dan TNI yang dipimpin Kabag Ops Polres Jayawijaya, AKP. R.L. Tahapary bergerak dari Wamena menuju Distrik Yigi Kabupaten Nduga.

Akan tetapi, saat tiba di kilometer 46, tim bertemu dengan satu unit mobil dari Distrik Mbua dan menyampaikan kepada tim gabungan TNI dan Polri adanya pemblokiran jalan oleh KKB.

Kompas TV Insiden penembakan menyasar puluhan karyawan PT Istaka di Kabupaten Nduga, Papua, yang tengah mengerjakan proyek pembangunan jalan. Pihak Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, menggelar konferensi pers terkait insiden ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com