JAKARTA, KOMPAS.com - Pemungutan suara Pemilu Serentak 2019 akan digelar pada 17 April 2019.
Sebelum pemungutan suara, pemilu menjalani berbagai tahapan yang telah ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) seperti kampanye terbuka, kampanye metode rapat umum, debat kandidat, dan tahapan lainnya.
Nah, sebagai pemilih, Anda bisa melakukan sejumlah hal berikut, agar tak salah pilih dan bisa menggunakan hak memilih dengan benar.
Direktur Eksekutif Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Titi Anggraini mengungkapkan, setidaknya 3 hal ini bisa dilakukan pemilih sebelum hari pemungutan suara:
Titi mengatakan, hal paling dasar yang harus dipahami pemilih adalah pelaksanaan Pemilu 2019 secara serentak.
Artinya, di Pemilu 2019, pemilihan presiden dan wakil presiden bersamaan dengan pemilihan anggota legislatif baik DPR, DPD, maupun DPRD provinsi dan kabupaten/kota.
Baca juga: Kalau Nama Saya Tak Ada di Data Pemilih, Apa yang Harus Dilakukan?
Pemilih harus memberikan perhatian yang sama untuk kedua pemilihan ini, tidak hanya fokus pada pemilu presiden.
Presiden yang baik memang sangat diperlukan. Akan tetapi, parlemen yang baik juga penting untuk menopang kerja presiden.
Jadi, jangan salah memilih wakil rakyat.
"Karena parlemen lah nanti yang akan membuat berbagai legislasi, melakukan penyusunan anggaran, dan menyelenggaran kerja-kerja pengawasan atas pelaksanaan pembangunan," kata Titi kepada Kompas.com, Minggu (28/10/2018).
Warga negara Indonesia yang sudah berusia 17 tahun atau sudah menikah, sudah punya hak untuk memilih dalam pemilu/
Memiliki hak pilih saja tak cukup. Pastikan Anda sudah terdaftar sebagai pemilih di Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pemilu 2019.
Hal ini juga berkaitan dengan jumlah surat suara yang disediakan oleh KPU dalam Pemilu 2019.
"Meskipun mereka tetap bisa menggunakan hak pilihnya, walaupun tidak terdaftar, sepanjang memiliki KTP elektronik, tetapi mereka tetap harus memastikan mereka terdaftar di DPT. Ini untuk menjamin bahwa ada ketersediaan surat suara yang cukup untuk digunakan pada hari pemungutan suara," ujar Titi.
Baca juga: Jutaan Pemilih Cerdas Bakal #IkutPemilu2019, Kamukah Salah Satunya?
Untuk memastikan sudah terdaftar, pemilih bisa mendatangi kantor desa/kelurahan setempat, atau melakukan pengecekan secara online di portal https://sidalih3.kpu.go.id atau dengan mengunduh aplikasi KPU RI Pemilu 2019.
Melalui portal tersebut, pemilih bisa mengecek apakah sudah terdaftar atau belum, cukup dengan memasukkan nama dan NIK e-KTP.
3. Mengetahui program, gagasan, dan visi misi peserta pemilu
Penting bagi pemilih untuk mencermati program dan gagasan yang ditawarkan peserta pemilu, baik pemilu legislatif maupun presiden.
Titi mengingatkan pemilih agar jangan menjadi objek yang diperdaya oleh para peserta pemilu dalam masa kampanye.
Apalagi, selama masa kampanye, peserta pemilu cenderung akan berbicara soal hal-hal yang baik dengan berbagai janji.
Sebagai pemilih cerdas, harus dipastikan apa yang disampaikan oleh peserta pemilu tidak hanya janji manis, melainkan bisa direalisasikan.
Menurut Titi, untuk mengukur kemampuan kandidat dalam merealisasikan janjinya, pemilih harus cermat dalam melihat rekam jejak peserta pemilu.
Baca juga: KPU: Pemilih Jangan Disuguhi Kampanye Saling Ejek, Tidak Terkait VIsi-Misi
Misalnya, rekam jejak dalam profesi sebelumnya, maupun catatan hukum mereka.
Pemilih harus menempatkan dirinya sebagai subjek atau sebagai orang yang punya posisi tawar.
Untuk membangun posisi tawar itu, pemilih harus memahami apa yang menjadi kebutuhannya dalam kehidupan bernegara, serta mengetahui visi, misi dan program yang dibawa para peserta pemilu.
"Karena sebenarnya kampanye itu sendiri adalah dialog, bukan monolog. Bukan sekadar kita mendengarkan apa yang ditawarkan oleh calon, sehingga terbangun interaksi," kata Titi.