Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPU: Pemilih Jangan Disuguhi Kampanye Saling Ejek, Tidak Terkait VIsi-Misi

Kompas.com - 23/10/2018, 09:59 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tahapan Pemilu 2019 memasuki masa kampanye. Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Wahyu Setiawan berharap, peserta pemilu mampu memanfaatkan masa kampanye seefektif mungkin.

Peserta pemilu diminta untuk melakukan kampanye yang mengedukasi pemilih, tidak melulu kampanye yang menjatuhkan kubu lain dan tidak substansial.

"Kampanye ini kan juga kita arahkan untuk mengedukasi pemilih, melalui menawarkan visi, misi, program, dan citra diri," kata Wahyu di kantor KPU, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (22/10/2018).

"Jangan kemudian, masyarakat pemilih disuguhi oleh wacana-wacana yang sebenarnya tidak mengedukasi, saling cemooh, saling ejek, hal-hal tidak substansial, tidak terkait visi, misi, program, dan citra diri, tetapi hanya menimbulkan kegaduhan saja," sambungnya.

Baca juga: KPU Rancang Debat Capres-Cawapres Pemilu 2019 Digelar 5 Kali

Jika kampanye yang digunakan hanya melulu menjatuhkan lawan dan tidak substansial, Wahyu khawatir, justru masyarakat akan menjadi antipati terhadap pemilu. Dampak lebih lanjut, publik tidak mau berpartisipasi pada hari pemungutan suara.

Padahal, tujuan dari kampanye pada dasarnya adalah untuk mendorong partisipasi masyarakat.

Wahyu mengimbau peserta pemilu untuk dapat berkampanye dengan cara-cara yang menarik, menjawab pertanyaan masyarakat, bersifat solutif, dan mengedukasi.

"Kalau kemudian masyarakat disuguhi wacana-wacana saling ejek, saling hina, kita khawatir, masyarakat enggan berpartisipasi dalam Pemilu 2019," tuturnya.

Baca juga: Bawaslu Akan Periksa Dugaan Curi Start Kampanye Jokowi-Maruf Amin di Surat Kabar

Selain itu, Wahyu juga meminta peserta pemilu untuk dapat menaati peraturan kampanye. Misalnya dengan berkampanye sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.

Para peserta diminta untuk mengindahkan Peraturan KPU (PKPU) dan Undang-Undang Pemilu yang berlaku, dalam melaksanakan tahapan Pemilu 2019.

"Peserta pemilu juga mohon untuk menahan diri, mohon untuk menaati peraturan yang ada khususnya dengan kampanye. Juga terkait dengan peraturan-peraturan yang lain," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com