JAKARTA, KOMPAS.com - Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto enggan menanggapi hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA yang menyebutkan bahwa elektabilitas pasangan Prabowo-Sandiaga turun pasca-kasus informasi bohong penganiaayaan Ratna Sarumpaet.
Menurut survei LSI, kasus hoaks Ratna Sarumpaet berdampak negatif dan menyebabkan elektabilitas Prabowo-Sandiaga menurun.
Prabowo hanya tertawa saat wartawan menanyakan tanggapannya terkait hasil survei tersebut.
"Haaah Denny JA. Ya sudah terima kasih. Ha-ha-ha-ha. Survei-survei itu bagaimana siapa yang bayar. Oke, terima kasih," ujar Prabowo saat memberikan keterangan seusai menghadiri deklarasi Gerakan Emas atau Gerakan Emak-Emak dan Anak Minum Susu, di Stadion Klender, Jakarta Timur, Rabu (24/10/2018).
Baca juga: Survei LSI: Pasca-hoaks Ratna, Dukungan Pemilih Berpendidikan Tinggi ke Prabowo Turun
Ketua Umum Partai Gerindra itu pun meminta wartawan menanyakan hal lain kepada dirinya.
"Kenapa enggak ada yang nanya soal susu sih? Nanyanya Denny JA. Haduuuh, gua enggak jawab deh," tuturnya.
Setelah itu, Prabowo pun menjawab pertanyaan seorang wartawan terkait keluhan ibu-ibu terkait kondisi perekonomian Indonesia saat ini
Ia juga menjelaskan alasannya mendeklarasikan Gerakan Emas yang menjadi salah satu program pasangan Prabowo-Sandiaga pada Pilpres 2019.
Prabowo kemudian menegaskan bahwa pihaknya akan menjunjung tinggi demokrasi, terutama dalam menghadapi kontestasi pemilihan capres-cawapres. Namun, ia kembali menyinggung terkait hasil survei LSI Denny JA.
Baca juga: Saat Deklarasikan Gerakan Emas, Prabowo Akui Tak Suka Minum Susu
"Kami menjunjung tinggi demokrasi yang sebenarnya, bukan demokrasi uang. makanya tadi saya agak sedikit ini ya," kata Prabowo sambil menggerak-gerakkan tanganya, seperti menandakan dirinya terganggu dengan pertanyaan mengenai hasil survei Denny JA.
"Kenapa? Survei Denny JA. Denny JA itu apa? Tuhan di bidang polling. Bukan kan? santai-santai saja. nanti saya juga bikin survei. oke terima kasih," ucapnya.
Sebelumnya, survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA menunjukkan bahwa kasus hoaks Ratna Sarumpaet berdampak negatif terhadap pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Ratna sempat masuk dalam daftar juru bicara pasangan nomor urut 02 itu.
Survei LSI soal kebohongan Ratna Sarumpaet
Berdasarkan survei LSI, 25 persen responden menyatakan lebih mendukung Jokowi, 48,8 persen sama saja, 6,6 persen lebih tidak mendukung, dan 19,6 persen tidak menjawab.
Sementara untuk Prabowo, 11,6 persen responden menyatakan lebih mendukung, 49,8 persen sama saja, 17,9 persen lebih tidak mendukung dan 20,7 persen tidak menjawab.