Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Ma'ruf Amin Nostalgia dengan Cak Nun Jelang Soeharto Lengser...

Kompas.com - 14/10/2018, 20:30 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 01, KH Ma'ruf Amin, punya kenangan tersendiri dengan budayawan Emha Ainun Najib alias Cak Nun.

Kenangan itu ia ceritakan saat menyambangi tempat tinggal Cak Nun di Bantul, Yogyakarta, Minggu (14/10/2018).

Ia menceritakan pertemuannya dengan Cak Nun di Istana Negara menjelang lengsernya Soeharto dari kursi kepresidenan karena krisi ekonomi dan politik pada tahun 1998.

Baca juga: Bertemu Cak Nun, Maruf Amin Minta Masukan untuk Pilpres

Saat itu, Soeharto mengundang para tokoh agama dan masyarakat untuk meminta pendapat ihwal kelanjutannya menjalankan pemerintahan.

Kala itu pula, Soeharto tengah didesak mundur dari kursi kepresidenan oleh masyarakat.

Cak Nun dan Ma'ruf merupakan tokoh yang diundang bersama Presiden keempat RI Abdurrahman Wahid, Nurcholis Majid atau Cak Nur, Malik Fadjar, Ahmad Bagja, Ali Yafie, Anwar Harjono, Ilyas Rukhiyat, dan Soetrisno Muhdam. 

"Saya kalau tidak salah itu pernah bertemu Cak Nun itu menjelang turunnya Pak Harto. Di Istana Negara. Mengantar Pak Harto turun," kenang Ma'ruf.

Saat itu, Soeharto didampingi oleh Menteri Sekretaris Negara Saadillah Mursjid dan penulis pidato Presiden, Yusril Ihza Mahendra.

Baca juga: Maruf Amin Janji Maksimalkan Landasan Ekonomi yang Telah Dibangun Jokowi

Dalam pertemuan itu, Soeharto menawarkan dirinya memimpin bangsa Indonesia menuju reformasi, namun tak direspons positif oleh para tokoh yang hadir.

Kenangan berikutnya yakni selain bertemu di Istana Negara, Ma'ruf kembali bertemu dengan Cak Nun di Mekah.

"Sudah itu masing-masing dari kita sibuk. Dan saya memang ingin mohon restu, mohon doanya, karena saya sekarang ini diajak Pak Jokowi untuk jadi (calon) wakil presiden," lanjut Ma'ruf.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Nasional
Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Nasional
Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

Nasional
Chappy Hakim: Kita Belum Punya Konsep Besar Sistem Pertahanan Indonesia, Gimana Bicara Pengembangan Drone?

Chappy Hakim: Kita Belum Punya Konsep Besar Sistem Pertahanan Indonesia, Gimana Bicara Pengembangan Drone?

Nasional
Dukung Khofifah di Pilgub Jatim, Zulhas: Wakilnya Terserah Beliau

Dukung Khofifah di Pilgub Jatim, Zulhas: Wakilnya Terserah Beliau

Nasional
Polisi Buru 2 Buron Penyelundup 20.000 Ekstasi Bermodus Paket Suku Cadang ke Indonesia

Polisi Buru 2 Buron Penyelundup 20.000 Ekstasi Bermodus Paket Suku Cadang ke Indonesia

Nasional
Tanggapi Prabowo, Ganjar: Jangan Sampai yang di Dalam Malah Ganggu Pemerintahan

Tanggapi Prabowo, Ganjar: Jangan Sampai yang di Dalam Malah Ganggu Pemerintahan

Nasional
Tanggapi Prabowo, PDI-P: Partai Lain Boleh Kok Pasang Gambar Bung Karno

Tanggapi Prabowo, PDI-P: Partai Lain Boleh Kok Pasang Gambar Bung Karno

Nasional
Zulhas: Hubungan Pak Prabowo dan Pak Jokowi Dekat Sekali, Sangat Harmonis...

Zulhas: Hubungan Pak Prabowo dan Pak Jokowi Dekat Sekali, Sangat Harmonis...

Nasional
Lapor Hasil Rakornas PAN ke Presiden, Zulhas: Pak Jokowi Owner

Lapor Hasil Rakornas PAN ke Presiden, Zulhas: Pak Jokowi Owner

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com