JAKARTA, KOMPAS.com - Menginjak H+7 gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah, roda ekonomi di Kota Palu mulai berjalan.
Menurut Kepala Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho, pasar inpres dan pasar sentral Kota Palu telah beroperasi.
Operasional kedua pasar tersebut dalam pengawalan ketat TNI dan Polri.
Selain itu, Sutopo mengatakan, sejumlah toko, SPBU, dan ATM juga mulai beroperasi.
Baca juga: Menko Polhukam: Rekonstruksi Sulteng Pasca Gempa Tuntas 2 Tahun
"Percepatan penanganan darurat, kegiatan ekonomi di Kota Palu mulai berdenyut. Toko-toko mulai buka, SPBU mulai beroperasi, ATM, dikawal pihak aparat," kata Sutopo di Kantor BNPB, Utan Kayu, Jakarta Timur, Jumat (5/10/2018).
Aparatur Pemerintah Kota Palu juga tetap diminta masuk bekerja agar aktivitas pemerintahan tetap bisa berjalan.
Bersamaan dengan itu, tim SAR terus melakukan upaya evakuasi, pencarian, dan penyelamatan korban.
Penanganan medis, jenazah, dan rumah sakit lapangan juga terus diupayakan untuk menangani korban terdampak.
"Kemudian dilakukan pula percepatan pemulihan infrastruktur seperti jalan, listrik, pelabuhan, bandara, telekomunikasi, hingga pasokan BBM," ujar Sutopo.
Baca juga: 6 Hari Pasca-gempa, 5 Orang Ditemukan Hidup di Bawah Puing Bangunan
Gempa bermagnitudo 7,4 SR dan tsunami melanda sejumlah wilayah di Sulawesi Tengah, Jumat (28/9/2018) pukul 17.02 WIB.
Akibat bencana tersebut, BNPB mencatat 1.571 orang meninggal dunia.
Selain itu, terdapat 2.549 korban luka berat sampai saat ini masih dirawat di rumah sakit, baik di Palu maupun di luar Palu.
Adapun korban hilang mencapai 113 orang. Sementara rumah rusak tercatat mencapai 66.238 unit.
Hingga saat ini, proses evakuasi dan pencarian masih terus dilakukan. Bantuan juga terus disalurkan untuk 70.821 pengungsi yang tersebar di 141 titik.
.
.
.