Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadi Jurkam Jokowi-Ma'ruf, Wiranto Bilang Pejabat Negara Tak Harus Netral

Kompas.com - 28/09/2018, 15:50 WIB
Yoga Sukmana,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan membenarkan dirinya menjadi juru kampanye pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin di Pilpres 2019.

Saat ditanya bagaimana nantinya membagi tugas antara pejabat negara dengan juru kampanye, Wiranto mengatakan, semua sudah ada aturannya.

"Seorang pejabat negara saat berkampanye, bahkan mengkampanyekan diri sendiripun ada aturannya, apalagi sebagai juru kampanye aturannya sudah ada," ujar Wiranto di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Jumat (28/9/2018).

"Jadi kapan dia jadi jurkam, kapan dia bertugas sebagai pejabat negara, kan sudah ada aturannya," sambung dia.

Baca juga: Kubu Jokowi-Maruf Anggap Wajar 15 Menteri Gabung ke Tim Kampanye Nasional

Lagipula, ucapnya, seorang pejabat negara bukanlah aparatur sipil negara (ASN) yang harus bersikap netral dalam kancah politik praktis atau pemilu.

Mantan Panglima ABRI itu menganggap, tak ada masalah seorang pejabat negara mengambil sikap untuk berpihak kepada salah satu peserta pemilu di pilpres.

Menurut Wiranto, hal yang penting adalah mematuhi setiap aturan yang berlalu sehingga turunnya pejabat negara ke pemilu tetap ada di koridor yang diperbolehkan.

Baca juga: Kubu Prabowo Kritisi Keberadaan 15 Menteri di Timses Jokowi-Maruf

"Karena tak ada yang mengatakan katakanlah pejabat tinggi negara itu netral, kan enggak ada, ada enggak? Kan ASN yang netral, pejabat tinggi negara kan bukan ASN, sehingga memang tak netral," kata dia.

"Tapi di sini saya coba bedakan kapan sebagai pejabat negara, pegawai pemerintah, kapan bagian dari pemenangan, kan hak politiknya sebagai jurkam enggak dibatasi UU, biasa-biasa aja," sambung dia.

Saat ditanya apalah akan cuti untuk menjadi jurkam Jokowi-Ma'ruf Amin, Wiranto tak menjawabnya. Ia hanya tersenyum dan berlalu masuk ke kantornya.

Baca juga: Para Jenderal di Timses Jokowi dan Prabowo

Sebelumnya, Tim Kampanye Nasional pasangan capres-cawapres nomor urut 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin tak hanya diisi oleh politisi, tetapi juga para menteri di Kabinet Kerja.

Dari dokumen yang dipublikasi di situsweb KPU, tercatat ada 15 menteri Kabinet Kerja yang masuk dalam daftar tim kampanye Jokowi-Ma'ruf Amin untuk Pilpres 2019.

Diantaranya Menko Polhukam Wiranto, Menko PMK Puan Maharani, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto hingga Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com