Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Din Syamsuddin Tolak Tawaran Jadi Ketua Tim Kampanye Jokowi-Ma'ruf

Kompas.com - 30/08/2018, 05:15 WIB
Reza Jurnaliston,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia Din Syamsuddin mengaku pernah ditawari menjadi ketua tim kampanye nasional pasangan Joko Widodo-Ma’ruf Amin dalam Pilpres 2019.

“Memang ada yang pernah menghubungi saya pak Teten Masduki (Koordinator Staf Khusus Presiden dan bu Ruhaini (Staf Khusus Presiden Siti Ruhaini Dzuhayatin), katanya membawa pesan presiden ingin dijadikan Ketua Timses Nasional,” tutur Din di Kantor MUI, Jakarta Pusat, Rabu (29/8/2018).

“Namun, saya belum percaya kalau pak Jokowi dan pak Ma'ruf Amin sendiri menyampaikan kepada saya, makanya saya tak jawab waktu itu,” sambung Din.

Baca juga: Maruf Amin Tak Mundur dari MUI, Zulkifli Hasan Protes ke Din Syamsuddin

Namun demikian, Din mengaku tidak akan menerima tawaran tersebut lantaran tidak ingin terlibat dalam politik kekuasaan.

“Saya jelas tidak bersedia karena saya mantan Ketum Muhammadiyah, sekarang masih mempunyai jabatan sebagai ketua ranting. Saya harus menegakkan organisasi Muhammadiyah tidak terlibat politik kekuasaan,” ujar Din.

“Saya tak mungkin menjadi atau masuk sebagai apapun, sebagai tim sukses pasangan manapun,” lanjut Din.

Selain itu, Din merasa berada dalam posisi lintas agama dan suku, sehingga perlu menjaga keharmonisan serta keseimbangan.

“Saya mempunyai gerakan lintas agama suku karena itu saya harus menjaga juga keseimbangan antara kawan-kawan yang berada di organisasi saya,” kata Utusan Khusus Presiden untuk Dialog dan Kerja Sama Antar-Agama dan Peradaban tersebut.

Alasan lain Din menolak tawaran tersebut lantaran statusnya sebagai PNS, dosen, serta guru besar di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

“Maka yang ngajak-ngajak saya ikut timses manapun harus tahu saya ini PNS tidak boleh, lebih bagus begini saja,” tutur Din.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com