Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gempa Susulan di Lombok Bermagnitudo 6,5 dan 6,9 Telan 16 Korban Jiwa

Kompas.com - 21/08/2018, 16:58 WIB
Devina Halim,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gempa bumi susulan bermagnitudo 6,5 dan 6,9 yang mengguncang Pulau Lombok dan sekitarnya pada Minggu (19/8/2018), menyebabkan 16 korban tewas.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho menyebutkan gempa magnitudo 6,5 yang terjadi terlebih dahulu menelan dua korban jiwa, per Selasa (21/8/2018).

"Dampak gempa magnitude 6,5 yang terjadi pada siang, itu menyebabkan 2 orang meninggal dunia di Lombok Timur dan 1 orang luka-luka," ujar Sutopo di Graha BNPB, Jakarta, Selasa (21/8/2018).

Baca juga: Serial Gempa Lombok, Ahli Sebut Bukan Bukti Prediksi yang Viral

"Sementara kerusakannya mencapai 1.700 rumah rusak, yang awalnya rumah kategori rusak sedang kemudian diguncang gempa 6,5, menjadi rusak berat atau roboh, yang ringan bisa jadi rusak berat atau sedang," lanjutnya.

Sementara itu, gempa berkekuatan magnitudo 6,9 menyebabkan 14 orang meninggal dan 24 orang luka-luka.

"Pada malamnya terjadi gempa yang lebih besar, magnitude 6,9, yang menyebabkan 14 orang meninggal dunia yaitu di Lombok Timur 6 orang, Lombok Tengah 1 orang, Kabupaten Sumbawa 6 orang, Sumbawa Barat 1 orang," jelas dia.

Baca juga: Kemendagri Minta Surat Permintaan Bantuan untuk Gempa Lombok Tak Direspons Negatif

Kerusakan bangunan akibat gempa bermagnitudo 6,9 terdiri dari, 151 rumah rusak dan tujuh fasilitas umum yang terdampak.

Gempa susulan tersebut menyebabkan total korban meninggal akibat rentetan gempa yang mengguncang Lombok sejak 29 Juli 2018, menjadi 515 jiwa.

Sampai saat ini, tim gabungan masih terus fokus melakukan penanganan. Sutopo mengimbau agar masyarakat tidak turut menyebarkan hoaks terkait prediksi gempa susulan agar tidak membuat warga Lombok semakin panik.

Kompas TV Namun, pasien lebih memilih di tenda darurat, lantaran mengaku lebih tenang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com