Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/07/2018, 14:07 WIB
Aswab Nanda Pratama,
Akbar Bhayu Tamtomo,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Nama Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto kembali diprediksi kuat akan bertarung dalam Pemilihan Presiden 2019.

Setelah lepas dari karier militer, sepak terjang Prabowo di dunia politik cukup disegani, berawal dari berdirinya Partai Gerindra pada 2008.

Pada Pilpres 2009, Prabowo mendampingi Megawati Soekarnoputri sebagai calon wakil presiden. Namun, ia bersama Megawati gagal melenggang ke Istana.

Lima tahun kemudian, pada Pilpres 2014, Prabowo kembali maju dengan menggandeng Hatta Rajasa. Pasangan ini gagal, Pilpres 2014 dimenangi pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla.

Bagaimana perjalanan seorang Prabowo?

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik Profil Prabowo Subianto

Awal karier Prabowo
 
Prabowo lahir di Jakarta, 17 Oktober 1951, dari pasangan ekonom Indonesia, Soemitro Djojohadikusumo dengan Dora Soemitro.
 
Pendidikan masa kecilnya ditempuhnya di Malaysia, Swiss, dan Amerika Serikat.

Pada 1969, Prabowo masuk Akademi Militer (Akmil) Magelang untuk menempuh pendidikan militer dan tamat pada 1974.

Karier militernya diawali dengan menjadi Komandan Pleton Grup I Kopassus dan bertugas di Timor-Timor.

 
Pada tahun 1983, karier militernya semakin cemerlang dengan menjadi Wakil Komandan Detasement 81 Penanggulangan Teror (Gultor) Kopassus.

Beberapa tahun kemudian, Prabowo diangkat menjadi Komandan Jenderal Kopassus.

 
Sebagai Danjen Kopassus, kariernya semakin bersinar setelah memimpin pembebasan sandera Mapenduma.

Pada operasi tersebut, 10 dari 12 peneliti yang disekap oleh organisasi Papua Merdeka (OPM) berhasil diselamatkan.

Puncaknya, pada 1998, Prabowo menjadi Panglima Komando Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad), dengan membawahi sekitar 11.000 prajurit.

Prabowo memegang peranan yang penting dalam tubuh TNI AD.

 
Ketika Reformasi 1998, Prabowo dipercaya untuk mengamankan Jakarta karena situasi politik yang sedang kacau

Mahasiswa melakukan aksi demo besar-besaran.

 
Pasca-reformasi, Prabowo diberhentikan dari jabatan Pangkostrad. Kemudian, ia ditugaskan sebagai Komandan Sekolah Staf dan Komando ABRI.
 
Setelah menjalani sidang Dewan Kehormatan Perwira terkait beberapa kasus, Prabowo diberhentikan dari militer. Pangkat militernya adalah Letnan Jenderal.
 
Keluar militer, mulai bisnis, dan terjun di politik
 
Setelah diberhentikan dari kemiliteran, Prabowo mulai berbisnis. Berbagai perusahaan dimilikinya baik di dalam maupun di luar negeri.
 
Pada 2004, Prabowo memulai langkahnya di dunia politik dengan bergabung Partai Golkar. Ia sempat masuk dalam bursa capres Golkar pada 2004, akan tetapi kalah suara dari Wiranto.
 
Setelah keluar dari Golkar, pada 2008, Prabowo mendirikan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra).

Dalam debut di Pemilu 2009, Gerindra menempatkan 26 wakilnya di DPR RI.

 
Pada Pilpres 2009, Prabowo mendampingi Megawati sebagai cawapres. Pasangan ini mendapatkan suara 26,79 persen, kalah dari pasangan SBY-Boediono.

Ia kembali maju pada Pilpres 2014 dengan berpasangan bersama Hatta Rajasa sebagai cawapres. Pasangan ini diusung Koalisi Merah Putih yang terdiri tujuh partai yaitu Gerindra, Golkar, PAN, PKS, PPP, dan Demokrat.

Lawannya adalah pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla yang diusung Koalisi Indonesia hebat yang terdiri dari PDI-P, PKB, Nasdem, Hanura, dan PKPI.

 
Hasil Pemilu 2014, pasangan Prabowo-Hatta Rajasa mendapatkan 46,85 persen suara, sementara pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla dengan 53,15 persen suara.

Bagaimana dengan 2019?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Nasdem dan PKB Merapat ke Prabowo-Gibran, Kekuatan Parlemen Berpotensi 71,89 Persen

Nasdem dan PKB Merapat ke Prabowo-Gibran, Kekuatan Parlemen Berpotensi 71,89 Persen

Nasional
Jaksa KPK Bakal Panggil Istri dan Anak SYL ke Persidangan

Jaksa KPK Bakal Panggil Istri dan Anak SYL ke Persidangan

Nasional
BKKBN Masih Verifikasi Situasi Stunting Terkini di Indonesia

BKKBN Masih Verifikasi Situasi Stunting Terkini di Indonesia

Nasional
Wapres: Kalau Keluarga Baik, Bangsa Indonesia Akan Baik

Wapres: Kalau Keluarga Baik, Bangsa Indonesia Akan Baik

Nasional
Kekuatan Oposisi Masih Tetap Dibutuhkan...

Kekuatan Oposisi Masih Tetap Dibutuhkan...

Nasional
Dukung Prabowo-Gibran, PKB Pastikan Tak Bakal Rusak Soliditas Koalisi Indonesia Maju

Dukung Prabowo-Gibran, PKB Pastikan Tak Bakal Rusak Soliditas Koalisi Indonesia Maju

Nasional
Senada dengan Nasdem, PKB Anggap Hak Angket Kecurangan Pemilu Kian Sulit Diwujudkan

Senada dengan Nasdem, PKB Anggap Hak Angket Kecurangan Pemilu Kian Sulit Diwujudkan

Nasional
Usai Dukung Prabowo-Gibran, Nasdem dan PKB Bilang Timnas Amin ‘Bubar’

Usai Dukung Prabowo-Gibran, Nasdem dan PKB Bilang Timnas Amin ‘Bubar’

Nasional
MK Sidangkan Sengketa Pileg 2024 Mulai 29 April, Sehari Puluhan Perkara

MK Sidangkan Sengketa Pileg 2024 Mulai 29 April, Sehari Puluhan Perkara

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, PKS: Pak Surya Paling Cantik Bermain Politik

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, PKS: Pak Surya Paling Cantik Bermain Politik

Nasional
Penghormatan Terakhir PDI-P untuk Tumbu Saraswati...

Penghormatan Terakhir PDI-P untuk Tumbu Saraswati...

Nasional
Idrus Sebut Ada Posisi Strategis yang Ditawarkan jika Jokowi Masuk Golkar; Ketua Umum hingga Ketua Dewan Pembina

Idrus Sebut Ada Posisi Strategis yang Ditawarkan jika Jokowi Masuk Golkar; Ketua Umum hingga Ketua Dewan Pembina

Nasional
CSIS: Jumlah Caleg Perempuan Terpilih di DPR Naik, tapi Sebagian Terkait Dinasti Politik

CSIS: Jumlah Caleg Perempuan Terpilih di DPR Naik, tapi Sebagian Terkait Dinasti Politik

Nasional
Cak Imin Titip 8 Agenda Perubahan ke Prabowo, Eks Sekjen PKB: Belum 'Move On'

Cak Imin Titip 8 Agenda Perubahan ke Prabowo, Eks Sekjen PKB: Belum "Move On"

Nasional
CSIS: Caleg Perempuan Terpilih di Pemilu 2024 Terbanyak Sepanjang Sejarah sejak Reformasi

CSIS: Caleg Perempuan Terpilih di Pemilu 2024 Terbanyak Sepanjang Sejarah sejak Reformasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com