Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kalapas Sukamiskin Terjerat OTT KPK, Komisi III Akan Panggil Menkumham

Kompas.com - 23/07/2018, 12:42 WIB
Devina Halim,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi III DPR RI akan memanggil Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia terkait dugaan korupsi demi penambahan fasilitas mewah di Lembaga Pemasyarakatan Sukamiskin, seperti yang ditemukan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Jumat (20/7/2018) malam.

Menurut anggota Komisi III DPR Hinca Panjaitan, pihaknya akan meminta penjelasan serta ketegasan dari Menkumham Yasonna Laoly untuk menindaklanjuti kondisi lapas tersebut.

"Pak Menkumham harus betul-betul turun untuk memastikan dan menjelaskan kepada publik ada apa sebenarnya," ujar Hinca di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (23/7/2018).

Hinca menilai, operasi tangkap tangan yang dilakukan KPK terhadap Kepala Lapas Sukamiskin Wahid Husein sangat memprihatinkan dalam upaya penegakan hukum.

Baca juga: Tawa Kalapas Sukamiskin dan Menanti Janji Pembenahan Lapas...

Sebab, lapas semestinya menjadi bagian dari penegakan hukum agar terpidana menyesali perbuatannya dan tidak mengulangi di masa mendatang.

"Sebaiknya Kemenkumham juga betul-betul memperhatikan masalah ini karena ini mencoreng masalah penegakan hukum kita di hilir, yaitu penyelesaian masa hukuman," ucap Sekretaris Jenderal Partai Demokrat ini.

Selain memanggil Kemenkumham, Hinca juga mengusulkan Komisi III untuk melakukan kunjungan kerja secara spesifik, yang menyangkut isu-isu khusus seperti kasus ini.

Baca juga: Menkumham: Kasus di Sukamiskin Tamparan Keras bagi Kemenkumham

Menurut dia, persoalan ini sudah menjadi isu nasional, sehingga membutuhkan kerja sama berbagai pihak.

Hari ini, Komisi III DPR RI akan melakukan rapat dengar pendapat dengan KPK.

Kasus Lapas Sukamiskin, menurut dia, akan menjadi topik perbincangan, termasuk wacana pemindahan para koruptor ke lapas di Nusakambangan.

Kompas TV Napi korupsi dan kepala lapas berulah di Lapas Sukamiskin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Bukti Hadapi Sidang di MK

297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Bukti Hadapi Sidang di MK

Nasional
Meski Anggap Jokowi Bukan Lagi Kader, Ini Alasan PDI-P Tak Tarik Menterinya dari Kabinet

Meski Anggap Jokowi Bukan Lagi Kader, Ini Alasan PDI-P Tak Tarik Menterinya dari Kabinet

Nasional
Rancangan Peraturan KPU, Calon Kepala Daerah Daftar Pilkada 2024 Tak Perlu Lampirkan Tim Kampanye

Rancangan Peraturan KPU, Calon Kepala Daerah Daftar Pilkada 2024 Tak Perlu Lampirkan Tim Kampanye

Nasional
Nasdem dan PKB Dukung Prabowo-Gibran, PAN Sebut Jatah Kursi Menteri Parpol Koalisi Tak Terganggu

Nasdem dan PKB Dukung Prabowo-Gibran, PAN Sebut Jatah Kursi Menteri Parpol Koalisi Tak Terganggu

Nasional
Bilang Jokowi Sangat Nyaman, PAN Janjikan Jabatan Berpengaruh

Bilang Jokowi Sangat Nyaman, PAN Janjikan Jabatan Berpengaruh

Nasional
KPU Godok Aturan Baru Calon Kepala Daerah Pakai Ijazah Luar Negeri

KPU Godok Aturan Baru Calon Kepala Daerah Pakai Ijazah Luar Negeri

Nasional
Status Perkawinan Prabowo-Titiek Tertulis 'Pernah', Apa Maknanya?

Status Perkawinan Prabowo-Titiek Tertulis "Pernah", Apa Maknanya?

Nasional
Wamenhan Terima Kunjungan Panglima AU Singapura, Bahas Area Latihan Militer

Wamenhan Terima Kunjungan Panglima AU Singapura, Bahas Area Latihan Militer

Nasional
Pengamat: Anies Ditinggal Semua Partai Pengusungnya, Terancam Tak Punya Jabatan Apa Pun

Pengamat: Anies Ditinggal Semua Partai Pengusungnya, Terancam Tak Punya Jabatan Apa Pun

Nasional
Pilkada 2024: Usia Calon Gubernur Minimum 30 Tahun, Bupati/Wali Kota 25 Tahun

Pilkada 2024: Usia Calon Gubernur Minimum 30 Tahun, Bupati/Wali Kota 25 Tahun

Nasional
Menlu Sebut Judi 'Online' Jadi Kejahatan Transnasional, Mengatasinya Perlu Kerja Sama Antarnegara

Menlu Sebut Judi "Online" Jadi Kejahatan Transnasional, Mengatasinya Perlu Kerja Sama Antarnegara

Nasional
PDI-P Percaya Diri Hadapi Pilkada 2024, Klaim Tak Terdampak Jokowi 'Effect'

PDI-P Percaya Diri Hadapi Pilkada 2024, Klaim Tak Terdampak Jokowi "Effect"

Nasional
Harap Kemelut Nurul Ghufron dan Dewas Segera Selesai, Nawawi: KPK Bisa Fokus pada Kerja Berkualitas

Harap Kemelut Nurul Ghufron dan Dewas Segera Selesai, Nawawi: KPK Bisa Fokus pada Kerja Berkualitas

Nasional
Hasto Ungkap Jokowi Susun Skenario 3 Periode sejak Menang Pilpres 2019

Hasto Ungkap Jokowi Susun Skenario 3 Periode sejak Menang Pilpres 2019

Nasional
Ikut Kabinet atau Oposisi?

Ikut Kabinet atau Oposisi?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com