Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Panjang Usia yang Membawa Masalah

Kompas.com - 23/06/2018, 16:40 WIB
Nufransa Wira Sakti,
Laksono Hari Wiwoho

Tim Redaksi

Selain itu, pemerintah setempat juga mewajibkan setiap warga mengikuti asuransi kesehatan nasional. Sehingga pada saat sakit, biaya pengobatan ditanggung oleh asuransi. Untuk anak di bawah usia tertentu serta orang lanjut usia di atas usia tertentu, biayanya akan sangat murah, bahkan ada yang gratis.

Faktor terakhir adalah tingginya minat warga Jepang untuk bersantai dan menikmati hidup. Berbagai macam cara digunakan untuk relaksasi.

Contohnya adalah dengan menekuni suatu hobi tertentu. Bisa dengan memelihara tanaman, memelihara bonsai, menekuni fotografi, belajar kaligrafi dan lain-lain.

Selain bisa untuk melepaskan diri dari kejenuhan sehari-hari, hal itu juga untuk menambah teman atau kenalan untuk berbagi rasa.

Contoh yang juga sudah membudaya adalah menikmati keindahan alam. Misalnya, pada saat musim semi, mereka berkumpul sambil duduk menikmati bunga sakura (hanami), melihat sunset di musim panas, serta menikmati indahnya dedaunan di musim gugur.

Panjangnya usia penduduk Jepang akhirnya menimbulkan masalah juga di bidang pariwisata. Lebih dari 10 tahun yang lalu, karena jumlah penduduk usia tua yang dominan, pemerintah Jepang juga menerapkan pajak pertambahan nilai (PPN).

Penduduk usia tua ini tidak lagi produktif bekerja, namun menerima uang pensiun. Agar menambah pendapatan pemerintah, konsumsi penduduk ini dikenakan PPN.

Permasalahan lain yang timbul adalah adanya keengganan warga muda Jepang untuk bekerja secara lifetime employment seperti generasi sebelumnya.

Hal ini akibat pajak yang tinggi dan sebagian besar digunakan untuk membiayai kaum generasi tua. Mereka lebih memilih part time job, yang pajaknya lebih kecil.

Indonesia saat ini beruntung karena penduduknya didominasi oleh kaum muda berusia produktif.

Namun demikian, seiring dengan semakin majunya negara kita, tidak menutup kemungkinan empat faktor penambah panjang usia seperti di Jepang juga sudah mulai terjadi di Indonesia. Dalam 10-20 ke depan, penduduk usia tua Indonesia juga akan bertambah.

Bonus demografi di Indonesia bisa saja terjadi bersamaan dengan bertambahnya jumlah penduduk usia tua. Pemerintah perlu mengantisipasi hal ini agar tidak terjadi kontraproduktif.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com