Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dianggap Wakili Aspirasi Milenial, Gatot Nurmantyo-Muhaimin Diminta Usung Program Jaminan Sosial Terpadu

Kompas.com - 14/04/2018, 16:31 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kelompok Pro-1 menaruh harapan pada calon yang mereka usung, mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo dan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar, untuk bisa mengusung program jaminan sosial terpadu. Program tersebut dianggap sangat mewakili kebutuhan masyarakat, khususnya generasi milenial.

Ketua Pro-1 Jawa Barat Arisman mengatakan, Gatot dan Muhaimin diharapkan bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya generasi muda.

"Kami lihat persoalan generasi muda yang kita alami adalah masalah adanya jaminan hidup di hari tua," ujar Arisman dalam konferensi pers di Jakarta, Sabtu (14/4/2018).

Salah satu yang disorot adalah soal masalah pengangguran dan minimnya ketersediaan lapangan pekerjaan. Arisman mengatakan, negara wajib menyediakan lapangan pekerjaan untuk rakyatnya. Sementara rakyat juga dikenakan pajak. Menurut dia, bagaimana masyarakat bisa membayar pajak jika pekerjaan saja tidak ada.

Baca juga : Kelompok Pro-1 Deklarasikan Gatot Nurmantyo-Cak Imin untuk Pilpres 2019

Belum lagi persaingan antara tenaga kerja lokal dan asing. Menurut Arisman, pemerintah saat ini seolah memberi keistimewaan pada pekerja asing dan tidak ada kebijakan untuk mendukung tenaga kerja lokal.

"Jadi negara harus memberi subsidi bagi warganya yang tidak bisa mendapat pekerjaan," kata Arisman.

Persoalan kedua soal pendidikan. Arisman mengatakan, Gatot dan Muhaimin diharapkan bisa mendorong pendidikan generasi muda yang lebih baik. Bukan hanya wajib belajar 12 tahun, tapi juga hingga ke jenjang Strata 1. Selain itu, kesejahteraan lain yang perlu diperhatikan yakni kemudahan mendapatkan tempat tinggal.

"Kami ingin Indonesia sebagimana negara maju punya jaminan sosial terpadu yang memungkinkan mendapat dana sosial di hari tua," kata Arisman.

Baca juga : Perlahan dan Pasti Elektabilitas Gatot Nurmantyo Kian Melejit, Apa Sebabnya?

Arisman mengataman, program ersebut nantinya tak hanya harus diusung Gatot dan Muhaimin, tapi juga partai-partai pendukungnya. Jika partai mendorong program jaminan sosial terpadu, Arisman meyakini elektabilitas partai akan melejit dan ini berguna dalam Pemilihan Legislatif 2019.

"Oleh karena itu, kami meminta Gatot dan Muhaimin senagai capres dan cawapres yang ideal bagi kami untuk mendorong program jaminan sosial terpadu," kata Arisman.

Saat ditanya apa yang membuat Pro-1 yakin Gatot-Muhaimin bisa menjalanlan program tersebut, Arisman menyebut Gatot dan Muhaimin bisa menyerap aspirasi masyarakat.

"Gatot adalah seorang sosok yang bisa akomodir aspirasi kami. Kami yakin," kata Arisman.

Meski begitu, Pro-1 belum pernah bertemu dengan Gatot maupun Muhaimin membahas program itu. Bahkan mereka juga belum berkomunikasi soal deklarasi tersebut.

Kompas TV Mantan Panglima TNI Jenderal Purnawirawan Gatot Nurmantyo terus menata langkah menuju arena Pilpres 2019.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kekuatan Oposisi Masih Tetap Dibutuhkan...

Kekuatan Oposisi Masih Tetap Dibutuhkan...

Nasional
Dukung Prabowo-Gibran, PKB Pastikan Tak Bakal Rusak Soliditas Koalisi Indonesia Maju

Dukung Prabowo-Gibran, PKB Pastikan Tak Bakal Rusak Soliditas Koalisi Indonesia Maju

Nasional
Senada dengan Nasdem, PKB Anggap Hak Angket Kecurangan Pemilu Kian Sulit Diwujudkan

Senada dengan Nasdem, PKB Anggap Hak Angket Kecurangan Pemilu Kian Sulit Diwujudkan

Nasional
Usai Dukung Prabowo-Gibran, Nasdem dan PKB Bilang Timnas Amin ‘Bubar’

Usai Dukung Prabowo-Gibran, Nasdem dan PKB Bilang Timnas Amin ‘Bubar’

Nasional
MK Sidangkan Sengketa Pileg 2024 Mulai 29 April, Sehari Puluhan Perkara

MK Sidangkan Sengketa Pileg 2024 Mulai 29 April, Sehari Puluhan Perkara

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, PKS: Pak Surya Paling Cantik Bermain Politik

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, PKS: Pak Surya Paling Cantik Bermain Politik

Nasional
Penghormatan Terakhir PDI-P untuk Tumbu Saraswati...

Penghormatan Terakhir PDI-P untuk Tumbu Saraswati...

Nasional
Idrus Sebut Ada Posisi Strategis yang Ditawarkan jika Jokowi Masuk Golkar; Ketua Umum hingga Ketua Dewan Pembina

Idrus Sebut Ada Posisi Strategis yang Ditawarkan jika Jokowi Masuk Golkar; Ketua Umum hingga Ketua Dewan Pembina

Nasional
CSIS: Jumlah Caleg Perempuan Terpilih di DPR Naik, tapi Sebagian Terkait Dinasti Politik

CSIS: Jumlah Caleg Perempuan Terpilih di DPR Naik, tapi Sebagian Terkait Dinasti Politik

Nasional
Cak Imin Titip 8 Agenda Perubahan ke Prabowo, Eks Sekjen PKB: Belum 'Move On'

Cak Imin Titip 8 Agenda Perubahan ke Prabowo, Eks Sekjen PKB: Belum "Move On"

Nasional
CSIS: Caleg Perempuan Terpilih di Pemilu 2024 Terbanyak Sepanjang Sejarah sejak Reformasi

CSIS: Caleg Perempuan Terpilih di Pemilu 2024 Terbanyak Sepanjang Sejarah sejak Reformasi

Nasional
Prabowo-Gibran Disarankan Terima Masukkan Masyarakat saat Memilih Menteri, daripada 'Stabilo KPK'

Prabowo-Gibran Disarankan Terima Masukkan Masyarakat saat Memilih Menteri, daripada "Stabilo KPK"

Nasional
CSIS: Caleg Terpilih yang Terindikasi Dinasti Politik Terbanyak dari Nasdem, Disusul PDI-P

CSIS: Caleg Terpilih yang Terindikasi Dinasti Politik Terbanyak dari Nasdem, Disusul PDI-P

Nasional
MK Registrasi 297 Sengketa Pileg 2024

MK Registrasi 297 Sengketa Pileg 2024

Nasional
CSIS: 138 dari 580 Caleg Terpilih di DPR Terasosiasi Dinasti Politik

CSIS: 138 dari 580 Caleg Terpilih di DPR Terasosiasi Dinasti Politik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com