Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prabowo Disarankan Cari Cawapres yang Bisa Naikkan Elektabilitas

Kompas.com - 12/04/2018, 10:11 WIB
Dylan Aprialdo Rachman,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Pakar psikologi politik Universitas Indonesia, Hamdi Muluk, menyarankan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto mencari calon wakil presiden yang mendongkrak elektabilitasnya. Sebab, Hamdi memandang elektabilitas Prabowo jauh tertinggal dari calon petahana, Presiden Joko Widodo.

"Makanya, kalau Prabowo mau menaikkan elektabilitas, dia harus mencari sosok yang bisa menaikkan elektabilitasnya," ujar Hamdi kepada Kompas.com, Kamis (12/4/2018).

(Baca juga: Kedekatan PAN dan Gerindra Jelang Pilpres 2019, Sinyal Dukungan untuk Prabowo?)

Hamdi memandang, hanya dua nama yang mampu mendongkrak elektabilitas Prabowo, yakni mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Namun, ia melihat, dua opsi tersebut juga berisiko.

"Cuma kan nanti Gerindra atau PKS mau enggak, itu bukan dari kadernya," ujarnya.

Gatot, kata Hamdi, juga memasang posisi tawar yang tinggi. Ia menilai, Gatot lebih condong ingin mencalonkan diri sebagai capres.

Di sisi lain, Hamdi juga tak menutup kemungkinan sejumlah tokoh PKS, seperti Mardani Ali Sera dan Anis Matta, bisa jadi usulan alternatif. Namun, kedua kader itu dianggap tidak mampu mendongkrak elektabilitas Prabowo.

"Cuma friksinya kencang juga. Nah, belum tentu PKS ngajuin Anis Matta, bisa saja Sohibul Iman atau Mardani Ali Sera atau Ahmad Heryawan (Aher). Cuma ngangkat enggak elektabilitasnya itu, susah ngangkat," katanya.

(Baca juga: Saat Prabowo Putuskan Kembali Jadi Capres...)

Hamdi juga menyarankan Gerindra untuk memastikan apakah PKS solid menyatakan dukungannya kepada Prabowo. Ia menilai, jika sikap PKS tak menentu, maka kekuatan Gerindra juga akan lemah. Kondisi itu nantinya juga akan berpengaruh pada Pilpres 2019.

"Pertanyaan yang gantung PKS belum ada statement, jadi belum cukup suara Gerindra. Nah, kalau PKS memang secara resmi mengusung Prabowo, ya oke. Jadilah Prabowo maju," kata dia.

Sebelumnya Prabowo menyatakan akan maju sebagai capres di Pilpres 2019. Pernyataan Prabowo itu disambut gemuruh dan pekikan semangat seluruh kader yang hadiri dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Gerindra di kediaman Prabowo, Hambalang, Bogor, Rabu (11/4/2018) malam.

"Dengan segala tenaga saya, dengan segala jiwa dan raga saya, seandainya Partai Gerindra memerintahkan saya untuk maju dalam pemilihan presiden yang akan datang, saya siap melaksanakan tugas tersebut," ujarnya.

Pernyataan Prabowo yang menerima mandat Gerindra ihwal pencapresannya sekaligus menjawab desas-desus yang mengatakan dirinya tak akan maju sebagai capres dan hanya menjadi king maker di Pemilu 2019.

(Baca juga: Gerindra Tegaskan Pencapresan Prabowo Final dan Mengikat)

Keputusan Prabowo untuk maju sebagai capres pada Pemilu 2019 menunjukkan bahwa dirinya yang telah malang melintang dalam pesta demokrasi terbesar di Indonesia.

Prabowo tercatat telah dua kali terjun di pemilu. Pertama, saat ia menjadi calon wakil presiden Megawati Soekarnoputri pada 2009. Saat itu ia bersama Mega terkenal dengan singkatan Mega-Pro yang berarti Megawati dan Prabowo.

Kala itu, Prabowo dan Mega kalah dari pasangan Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono. Setelah itu, pada Pemilu 2014, Prabowo menjadi calon presiden didampingi Ketua Umum PAN Hatta Rajasa. Ia pun kalah dari pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla.

Demikian suasana ketika Prabowo berpidato membuka Rakornas yang krusial itu karena di situlah pencapresan Prabowo dapat dipastikan. Pernyataan Prabowo itu pun bak pelepas dahaga bagi kader Gerindra yang sejak sekian lama menanti pencapresan mantan Komandan Jenderal Kopassus itu.

Kompas TV Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengaku siap menjalankan mandat dari partai untuk maju menjadi calon presiden di Pilpres 2019.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com