Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Guru Bahasa Indonesia Pertama di Queensland...

Kompas.com - 22/03/2018, 10:23 WIB
Krisiandi,
Bayu Galih

Tim Redaksi

"Sejak saat itulah Bahasa Indonesia mulai diajarkan di Queensland. Dan sekolah tempat saya mengajar adalah pilot projectnya," ujar dia.

Iman adalah guru Bahasa Indonesia pertama di Negara Bagian Queensland. Dia juga didaulat jadi penasihat pengajaran Bahasa Indonesia. Selain mengajar, kala itu dia juga berupaya untuk mengenalkan Indonesia.

"Saat itu banyak yang belum kenal Indonesia istilahnya buta Indonesia. Masyarakat sini tahunya ya Bali," kata Iman.

Bahasa Indonesia, bersama bahasa China dan Jepang hadir di Queensland menggantikan bahasa Yunani klasik yang dianggap tak banyak manfaatnya untuk masyarakat setempat. Bahasa Indonesia dianggap sebagai bahasa yang paling logis diajarkan di sekolah-sekolah di Queensland.

"Menurut analisis salah seorang doktor ahli bahasa saat itu, Bahasa Indonesia paling logis karena digunakan oleh jutaan orang di negara tetangga sebelah utara," kata buyut dengan tujuh cicit ini.

Bingung dan aneh

Setelah setuju untuk mengajar, Iman dilanda kebingungan. Iman bingung lantaran tak ada bahan ajaran yang bisa disampaikan kepada para siswanya.

"Mengajar pakai apa, buku apa, catatan apa, belum ada sama sekali. Karena itu, seminggu sebelum hari pertama, saya menulis semacam coret-coretan untuk mengajar," kata dia.

"Sampai akhirnya tahun pertama saya menghasilkan coret-coretan yang lengkap dan jadi naskah atau buku Bahasa Indonesia. lalu saya edar-edarkan ke percetakan," kata dia.

Tak lama, ada penerbit yang tertarik untuk mencetak buku tersebut. Enam bulan kemudian, buku itu tercetak banyak eksemplar. "Dan tiba-tiba saya jadi populer waktu itu," ujar Iman.

Buku berjudul Bahasa Indonesia Moderen tak hanya digunakan di Queensland, namun dipesan pula oleh sekolah-sekolah di negara bagian lain. Pesanan bahkan datang dari Selandia Baru, Inggris, dan sebuah universitas di Amerika Serikat.

Beberapa tahun kemudian, Iman menyusun buku Bahasa Indonesia Moderen jilid 2. Lalu, dia juga menulis buku untuk para calon guru dan mereka yang sudah ada level advance. Itu jadi buku pelajaran Bahasa Indonesia ketiganya. 

Terakhir, buku yang ditulis Iman yakni Mari Belajar Bahasa Indonesia, diterbitkan Oxford. Iman bercerita, pihak Oxford memintanya menulis buku sebagai bahan ajar Bahasa Indonesia.

Iman juga menceritakan kesan pertama bagi para siswa di Queensland dalam belajar Bahasa Indonesia. Awalnya, kata dia, para siswa merasa aneh mempelajari Bahasa Indonesia.

Mereka juga terkesan tak terima diajar oleh orang Indonesia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com