Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketimbang Polri, Penjabat Gubernur Dianggap Lebih Cocok dari Kementerian Ini

Kompas.com - 02/02/2018, 13:06 WIB
Moh. Nadlir

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Direktur Eksekutif Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Titi Anggraini mengatakan bahwa ada sejumlah pejabat dari kementerian/lembaga yang lebih cocok diberi tugas sebagai penjabat gubernur.

Menurut Titi, para pejabat di kementerian tersebut lebih pas bertugas memimpin daerah selama penyelenggaraan Pilkada 2018 ketimbang dari kalangan perwira Polri.

"Kan kementerian ada banyak, Kemendagri sendiri, Kemenkumham, Kemenpan RB, Kemenko Polhukam, lalu K/L lain," kata Titi kepada Kompas.com, Jumat (2/2/2018).

Titi menganggap, pejabat kementerian/lembaga tersebut akan mudah beradaptasi dengan cepat untuk mengelola daerah dan memberikan pelayanan publik.

"Saya pikir untuk kepentingan bangsa dan negara yang lebih besar bisa saja meminta dari kementerian lembaga yang di tahun politik dan ritme kerjanya tak sampai setiap setinggi kementerian yang menangani politik," katanya.

(Baca juga: Tak Berwenang soal Penjabat Gubernur, Tjahjo Serahkan ke Wiranto)

Direktur Eksekutif Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Titi Anggraini di KPU RI, Jakarta, Rabu (31/1/2018).KOMPAS.com/ESTU SURYOWATI Direktur Eksekutif Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Titi Anggraini di KPU RI, Jakarta, Rabu (31/1/2018).

Kata Titi, dari struktur kementerian/lembaga itu ada banyak pejabat yang memenuhi syarat sebagaimana diatur undang-undang untuk diberikan penugasan sebagai penjabat gubernur.

"Ada sekjen, irjen, dirjen, dan sekretaris menteri. Kalau kehabisan orang, boleh berasal dari luar Kemendagri, kenapa bukan itu yang diutamakan, kenapa ambil dari Polri," ucap dia.

Bahkan, kata Titi, sekretaris daerah pun juga lebih pas diberikan penugasan sebagai penjabat gubernur. Namun, dengan catatan, gubernur atau wakil gubernur daerah tersebut tak lagi maju dalam pilkada.

"Sekda bisa jadi pilihan, kecuali gubernurnya tidak maju lagi. Dalam UU Aparatur Sipil Negara, ada aturan posisi-posisi yang diutamakan mengisi jabatan penjabat. Itu yang mesti dievaluasi, dicoba dulu oleh Mendagri," kata Titi.

Titi menambahkan, jika pemerintah bersikukuh menempatkan perwira Polri sebagai penjabat gubernur dengan alasan keamanan, hal itu sama dengan mengesampingkan kewenangan seorang penjabat gubernur yang sebenarnya.

"Kalau alasan pengamanan, kita kok (berpikir) mengerdilkan kewenangan gubernur. Sejak kapan gubenur berurusan dengan keamanan. Dia kan tanggung jawabnya untuk tata kelola daerah, birokasi, dan pelayanan publik," katanya.

(Baca juga: Penjabat Gubernur dari Polri Picu Timbulnya Kubu Pemerintah Vs Oposisi)

"Nah, karakter itu tak ada di kepolisian. Kalau alasan keamanan dipakai, kita melemahkan fungsi gubernur. Penunjukan ini juga tak sesuai dengan fungsionalitas penjabat tersebut. Keputusan di tangan Presiden, Mendagri hanya usul, ini masih belum terlambat," tambah dia.

Diketahui sebelumnya, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengusulkan Asisten Operasi (Asops) Kapolri Inspektur Jenderal Mochamad Iriawan menjadi penjabat gubernur Jawa Barat.

Sementara Kepala Divisi Propam Polri Inspektur Jenderal Martuani Sormin diusulkan sebagai penjabat gubernur Sumatera Utara.

Keduanya akan mengisi kekosongan jabatan karena masa jabatan dua gubernur di daerah tersebut berakhir pada Juni 2018.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

Nasional
Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

Nasional
Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Nasional
Hakim MK Berang KPU Tak Hadiri Sidang Sengketa Pileg, Tuding Tak Pernah Serius sejak Pilpres

Hakim MK Berang KPU Tak Hadiri Sidang Sengketa Pileg, Tuding Tak Pernah Serius sejak Pilpres

Nasional
PTUN Gelar Sidang Perdana PDI-P Kontra KPU Hari Ini

PTUN Gelar Sidang Perdana PDI-P Kontra KPU Hari Ini

Nasional
Profil Andi Gani, Tokoh Buruh yang Dekat dengan Jokowi Kini Jadi Staf Khusus Kapolri

Profil Andi Gani, Tokoh Buruh yang Dekat dengan Jokowi Kini Jadi Staf Khusus Kapolri

Nasional
Timnas Lawan Irak Malam Ini, Jokowi Harap Indonesia Menang

Timnas Lawan Irak Malam Ini, Jokowi Harap Indonesia Menang

Nasional
Peringati Hardiknas, KSP: Jangan Ada Lagi Cerita Guru Terjerat Pinjol

Peringati Hardiknas, KSP: Jangan Ada Lagi Cerita Guru Terjerat Pinjol

Nasional
Kekerasan Aparat dalam Peringatan Hari Buruh, Kontras Minta Kapolri Turun Tangan

Kekerasan Aparat dalam Peringatan Hari Buruh, Kontras Minta Kapolri Turun Tangan

Nasional
Menag Sebut Jemaah RI Akan Dapat 'Smart Card' Haji dari Pemerintah Saudi

Menag Sebut Jemaah RI Akan Dapat "Smart Card" Haji dari Pemerintah Saudi

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Ribuan Suara Pindah ke Partai Garuda di Dapil Sumut I-III

Sengketa Pileg, PPP Klaim Ribuan Suara Pindah ke Partai Garuda di Dapil Sumut I-III

Nasional
Temui KSAD, Ketua MPR Dorong Kebutuhan Alutsista TNI AD Terpenuhi Tahun Ini

Temui KSAD, Ketua MPR Dorong Kebutuhan Alutsista TNI AD Terpenuhi Tahun Ini

Nasional
Jokowi Resmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Total Anggaran Rp 1,4 Triliun

Jokowi Resmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Total Anggaran Rp 1,4 Triliun

Nasional
Meneropong Kabinet Prabowo-Gibran, Menteri 'Triumvirat' dan Keuangan Diprediksi Tak Diisi Politisi

Meneropong Kabinet Prabowo-Gibran, Menteri "Triumvirat" dan Keuangan Diprediksi Tak Diisi Politisi

Nasional
Dewas KPK Gelar Sidang Perdana Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron Hari Ini

Dewas KPK Gelar Sidang Perdana Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron Hari Ini

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com