Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kartu Merah untuk Ketua MK Arief Hidayat...

Kompas.com - 01/02/2018, 14:39 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah orang yang menamakan diri Koalisi Masyarakat Sipil Selamatkan Mahkamah Konstitusi (KMSSMK) menggelar aksi teaterikal di depan Gedung Mahkamah Konstitusi, Kamis (1/2/2018).

Mereka menuntut Ketua MK Arief Hidayat untuk mundur dari jabatannya, karena telah dua kali melanggar etika profesi. Aksi teatrikal pun memperlihatkan Arief Hidayat dikenai kartu merah, setelah mendapat dua kali kartu kuning.

Aksi teaterikal tersebut dimainkan dua orang yang beperan sebagai Arief Hidayat dan satu lainnya sebagai wasit. Peran Arief Hidayat dinainkan lelaki berpakaian toga hakim serta topeng bergambar wajah Arief.

Sementara peran wasit dimainkan seorang lelaki berpakaian kuning yang meniup pluit sambil membawa kartu berwarna merah dan kuning.

(Baca juga: Terlibat Kasus-kasus Etik, Arief Hidayat Diminta Mundur dari Ketua MK)

Dalam aksi tersebut tampak peran wasit meniup-niup peluit sambil mengangkat kartu kuning dua kali di depan peran Arief. Setelahnya, peran wasit kemudian mengangkat kartu merah di depan Arief.

Menurut salah satu peserta aksi, Lalola Easter yang merupakan perwakilan dari Indonesia Corruption Watch, aksi tersebut adalah simbol desakan kepada Arief untuk mundur dari jabatannya.

"Teaterikal ini adalah simbol desakan kami kepada Pak Arief Hidayat yang sudah dua kali diberi sanksi oleh Dewan Etik, agar mundur dari jabatannya," kata Lola.

(Baca juga: Masyarakat Sipil Kritik Ringannya Sanksi atas Pelanggaran Etik Ketua MK)

Dari pantauan Tribunnews.com, peserta aksi tersebut berjumlah sekitar belasan orang yang terdiri dari beberapa lembaga swadaya masyarakat (LSM) dan elemen masyarakat.

Beberapa orang perwakilan dari masyarakat turut menyampaikan orasinya antara lain Adel dari Kode Inisiatif, Agil dari Indonesia Legal Roundtable (ILR), Ibong dari Gerakan Anti Korupsi Lintas Perguruan Tinggi, serta Virgo Gohardi dari Madrasah Anti Korupsi.

Aksi itu juga diikuti oleh Indonesia Corruption Watch, Tangerang Public Transparancy Watch (TRUTH Tangerang)

Aksi yang dimulai sekira pukul 11.00 WIB dan selesai pada pukul 11.30 WIB tersebut berjalan kondusif dengan pengawalan sekitar sepuluh petugas kepolisian.

(Gita Irawan/Tribunnews.com)
--
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul: "Kartu Merah Buat ''Arief Hidayat'' Dari Koalisi Masyarakat Sipil Selamatkan Mahkamah Konstitusi"

Kompas TV Ketua Mahkamah Konstitusi Arief Hidayat menemui dewan etik soal tudingan adanya lobi politik terhadap anggota Komisi III DPR.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Waketum Gerindra Nilai Eko Patrio Pantas Jadi Menteri Prabowo-Gibran

Waketum Gerindra Nilai Eko Patrio Pantas Jadi Menteri Prabowo-Gibran

Nasional
MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

Nasional
Paradoks Sejarah Bengkulu

Paradoks Sejarah Bengkulu

Nasional
Menteri PPN: Hak Milik atas Tanah di IKN Diperbolehkan

Menteri PPN: Hak Milik atas Tanah di IKN Diperbolehkan

Nasional
Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

Nasional
Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

Nasional
Hakim MK Cecar KPU RI Soal Ubah Aturan Tenggat Waktu Rekapitulasi Suara Pileg

Hakim MK Cecar KPU RI Soal Ubah Aturan Tenggat Waktu Rekapitulasi Suara Pileg

Nasional
Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Preseden Buruk jika Kabulkan Gugatan PDI-P

Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Preseden Buruk jika Kabulkan Gugatan PDI-P

Nasional
Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih berkat Doa PKS Sahabat Kami

Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih berkat Doa PKS Sahabat Kami

Nasional
Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

Nasional
Jokowi Soroti Banyak Program Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

Jokowi Soroti Banyak Program Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

Nasional
KPK Tak Hadir, Sidang Gugatan Status Tersangka Gus Muhdlor Ditunda

KPK Tak Hadir, Sidang Gugatan Status Tersangka Gus Muhdlor Ditunda

Nasional
Sebut Prabowo Tak Miliki Hambatan Psikologis Bertemu PKS, Gerindra: Soal Teknis Saja

Sebut Prabowo Tak Miliki Hambatan Psikologis Bertemu PKS, Gerindra: Soal Teknis Saja

Nasional
Saat Jokowi Pura-pura Jadi Wartawan lalu Hindari Sesi 'Doorstop' Media...

Saat Jokowi Pura-pura Jadi Wartawan lalu Hindari Sesi "Doorstop" Media...

Nasional
Dampak UU DKJ, Usia Kendaraan di Jakarta Bakal Dibatasi

Dampak UU DKJ, Usia Kendaraan di Jakarta Bakal Dibatasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com