Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Munawir Aziz
Sekretaris PCI Nahdlatul Ulama United Kingdom, Penulis Sejumlah Buku

Sekretaris PCI Nahdlatul Ulama United Kingdom, menulis buku Bapak Tionghoa Nusantara: Gus Dur, Politik Minoritas dan Strategi Kebudayaan (Kompas, 2020) dan Melawan Antisemitisme (forthcoming, 2020).

Islam Indonesia dan Narasi Anti-semitisme

Kompas.com - 27/01/2018, 21:31 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorPalupi Annisa Auliani

Festival puisi ini diikuti puluhan penyair dan menyedot perhatian massif publik. Respons yang berkelas atas konflik kemanusiaan, dengan jalan sastra, dengan hati nurani.  

Memahami Yahudi

Isu Israel-Palestina tidak semata hanya konflik antar-negara. Di balik itu, menyembul berbagai kepentingan, silang sengkarut pemahaman, politik pengetahuan, dan beragam kebutuhan lintas negara yang demikian menggumpal. Saya teringat bagaimana Kiai Abdurrahman Wahid (Gus Dur) menganggap interaksi dengan Israel maupun komunitas Yahudi sebagai sebuah ‘seni’.

Ketika menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia, Gus Dur mengungkapkan gagasan penting, tentang membangun poros perdagangan dengan Israel. Namun, banyak yang salah paham dengan kebijakan ini, menganggap Gus Dur telah menjalin kedekatan dengan ‘negeri Yahudi’.

Gus Dur melampaui itu, dengan melakukan manuver yang menusuk jantung permasalahan, berusaha memecahkan problem kemanusiaan tepat di titik tantangan terbesar. Dalam sebuah kesempatan diskusi, Zannuba Arifah Chafsoh atau Yenni Wahid, mengungkapkan argumentasi di balik kebijakan Gus Dur.

Menurut Gus Dur, kata Yenny, Israel merupakan negara yang menguasai ekonomi dunia. Namun, penguasaan Israel atas aset dan sistem ekonomi dunia dilakukan secara terselubung. Perusahaan-perusahaan Israel sering menggunakan bendera negara lain, agar terhindar dari pajak.

(Baca juga: Hubungan Indonesia-Israel, Polemik Menghangat di Awal Pemerintahan Gus Dur )

Pada titik ini, strategi Gus Dur perlu ditempatkan sebagai kecerdasan diplomatik dan kecanggihan politik.

“Supaya mereka (Israel) keluar, maka kita harus menariknya ke permukaan. Dengan adanya kerja sama maka para pengusaha Israel tidak lagi memakai tangan lain. Tapi sayang, karena kebijakan itu banyak yang menuduh ayah saya sebagai antek Yahudi. Banyak yang tidak tahu maksud dari kerja sama itu,” ungkap Yenni Wahid, dalam diskusi tersebut.

Bagi penulis, di tengah ketegangan Israel-Palestina dalam konflik kawasan, yang mengkhawatirkan adalah meluasnya anti-semitisme sebagai bentuk kegagapan memahami inti permasalahan.

Sering kali, luapan kebencian diarahkan kepada orang-orang Yahudi, yang tidak semuanya bertanggung jawab atas konflik. Bahwa, komunitas Yahudi sebenarnya tidak tunggal. Ada juga orang-orang Yahudi yang menginginkan perdamaian dengan warga Muslim, baik di Palestina maupun di kawasan Arab umumnya.

Menginiasi perdamaian di tengah konflik memang tidak mudah. Lebih sulit lagi, mempertahankan keadaan dalam kondisi damai, gemah ripah loh jinawi. Maka, sangat disayangkan bila ada pihak-pihak yang memprovokasi untuk menebar kebencian dan kekerasan di negeri ini. Saatnya kita menebar nilai-nilai Islam damai yang menyejukkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ikut Kabinet atau Oposisi?

Ikut Kabinet atau Oposisi?

Nasional
Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

Nasional
Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

Nasional
Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

Nasional
Hadiri KTT OKI, Menlu Retno Akan Suarakan Dukungan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Hadiri KTT OKI, Menlu Retno Akan Suarakan Dukungan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Nasional
PM Singapura Bakal Kunjungi RI untuk Terakhir Kali Sebelum Lengser

PM Singapura Bakal Kunjungi RI untuk Terakhir Kali Sebelum Lengser

Nasional
Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Nasional
Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

Nasional
Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Nasional
Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

Nasional
Jokowi Doakan Timnas U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Jokowi Doakan Timnas U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Nasional
Menlu Retno Laporkan Hasil Kunjungan ke Vietnam ke Jokowi

Menlu Retno Laporkan Hasil Kunjungan ke Vietnam ke Jokowi

Nasional
Gugatan di PTUN Jalan Terus, PDI-P Bantah Belum 'Move On'

Gugatan di PTUN Jalan Terus, PDI-P Bantah Belum "Move On"

Nasional
Menlu Singapura Temui Jokowi, Bahas Kunjungan PM untuk Leader's Retreat

Menlu Singapura Temui Jokowi, Bahas Kunjungan PM untuk Leader's Retreat

Nasional
Hasto Sebut Ganjar dan Mahfud Akan Dapat Tugas Baru dari Megawati

Hasto Sebut Ganjar dan Mahfud Akan Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com