Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengurus Hanura Kini Terbelah Dua, Wiranto Sebut Dirinya Konsisten

Kompas.com - 19/01/2018, 16:07 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhulkam) Wiranto mengaku sikapnya tetap konsisten meski kini Partai Hanura memiliki dua kepengurusan.

Pasca Munaslub yang dihadiri DPD dan 401 DPC kemarin, kepengurusan Hanura terbentuk dan dipimpin oleh Marsekal (Purn) Daryatmo. Padahal, di sisi lain sudah ada pengurus Hanura yang dipimpin oleh Osman Sapta Orang (OSO).

"Saya konsisten mengatakan bahwa kami akan melakukan pendekatan-pendekatan yang benar," ujar Wiranto yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Pembina Partai Hanura di Jakarta, Jumat (19/1/2018).

Baca juga : Sekjen Hanura Sudding Dilaporkan ke Polisi atas Dugaan Pemalsuan

Dalam beberapa kesempatan, Wiranto mengatakan bahwa dirinya akan berupaya menyeselaikan konflik di Hanura dengan cara-cara elegan.

Menurut dia, upaya tersebut tetap berjalan meski konflik antara Hanura kubu OSO dan Daryatmo meruncing. Bahkan, ada tudingan kalau OSO telah menyelewengkan uang partai Rp 200 miliar.

Baca juga : Sebelum Daftar ke Kemenkumham, Hanura kubu Daryatmo Minta Restu Wiranto

Tudingan itu sudah dibantah tegas oleh kubu OSO dan menilai hal itu hanya alasan-alasan untuk memenangkan OSO sebagai Ketua Umum Partai Hanura.

Wiranto sebagai pendiri Hanura ingin agar konflik di internal partai segera tuntas. Bila tak kunjung selesai, maka dikhawatirkan akan mengganggu persiapan Partai Hanura bertarung di Pilkada 2018 Dan Pemilu 2019.

Hubungan dengan OSO

Wiranto mengatakan bahwa dualisme kepengurusan Partai Hanura tidak membuat hubungannya dengan OSO retak. Ia mengaku hubungnya dengan OSO baik-baik saja.

Kemarin, Wiranto mengirim pesan WhatsApp kepada salah satu pengurus Hanura kubu Daryatmo. Dalam pesannya itu, Wiranto mengaku legawa dan mendukung Hanura dipimpin oleh orang-orang yang berkualitas.

Padahal sebelumnya Wiranto mengatakan tidak menghendaki adanya Munaslub di Hanura.

Pesan tersebut diyakini oleh kubu Daryatmo sebagai bentuk dukungan Wiranto kepada pergantian kepemimpinan Hanura.

Namun kubu OSO, mempertanyakan pesan WhatsApp tersebut dan hanya dinilai klaim semata kubu Daryatmo.

Kompas TV Wiranto menyatakan munaslub yang digelar kubu Sudding tak bisa dihindari.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

Nasional
Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

BrandzView
Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Nasional
Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Nasional
Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Nasional
Hasto: Di Tengah Panah 'Money Politic' dan 'Abuse of Power', PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Hasto: Di Tengah Panah "Money Politic" dan "Abuse of Power", PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Nasional
Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Nasional
Ke Kader yang Akan Ikut Pilkada, Megawati: Kalau Bohong, Lebih Baik Tidak Usah

Ke Kader yang Akan Ikut Pilkada, Megawati: Kalau Bohong, Lebih Baik Tidak Usah

Nasional
Hakim: Hinaan Rocky Gerung Bukan ke Pribadi Jokowi, tetapi kepada Kebijakan

Hakim: Hinaan Rocky Gerung Bukan ke Pribadi Jokowi, tetapi kepada Kebijakan

Nasional
Belum Putuskan Maju Pilkada di Mana, Kaesang: Lihat Dinamika Politik

Belum Putuskan Maju Pilkada di Mana, Kaesang: Lihat Dinamika Politik

Nasional
Jokowi Bakal Diberi Posisi Terhormat, PDI-P: Untuk Urusan Begitu, Golkar Paling Sigap

Jokowi Bakal Diberi Posisi Terhormat, PDI-P: Untuk Urusan Begitu, Golkar Paling Sigap

Nasional
PPP Jadi Partai yang Gugat Sengketa Pileg 2024 Terbanyak

PPP Jadi Partai yang Gugat Sengketa Pileg 2024 Terbanyak

Nasional
Wapres Doakan Timnas Indonesia Melaju ke Final Piala Asia U23

Wapres Doakan Timnas Indonesia Melaju ke Final Piala Asia U23

Nasional
Ada 297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Pengacara dari 8 Firma Hukum

Ada 297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Pengacara dari 8 Firma Hukum

Nasional
Novel Baswedan dkk Laporkan Nurul Ghufron ke Dewas KPK, Dianggap Rintangi Pemeriksaan Etik

Novel Baswedan dkk Laporkan Nurul Ghufron ke Dewas KPK, Dianggap Rintangi Pemeriksaan Etik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com